11. Hilang

479 76 17
                                    


Shuhua yang tengah memoles bibirnya dengan liptint mengalihkan atensi sewaktu mendengar suara bel rumahnya berbunyi. Dengan cepat shuhua merapihkan lintint dibibirnya lalu meraih tas selempang kecil sebelum kelaur dari kamar dengan senyum merekah.

Mama dan papa shuhua lagi anteng menonton tv ditemani satu cangkir teh dan satu cangkir kopi serta ada beberapa makanan ringan sebagai temannya.

"Mau kemana sha?" Tanya papa.

Shuhua menghentikan langkah sesat "mau jalan pa." ucapnya seraya tersipu sendiri.

Mama dan papa saling pandang kemudian tersenyum jahil "oh iya papa lupa. Ini kan malam minggu ya? pantesan gadisnya papa dandan rapi" ucapnya.

Shuhua tersenyum malu-malu, ia segera meminta ijin sebelum papa makin menggodanya yang mana akan membuat wajah shuhua memerah karena malu.

Langkah shuhua kembali terhenti seraya mengerutkan dahi ketika mendapati sang kakak berada diambang pintu, saling berpandangan dengan renjun.

"Gue gak ijinin." ucap doyoung, selalu sinis seperti biasanya jika menyangkut sang adik tercinta.

"bang doyoung gak pernah remaja dulu ya?" Sahut renjun.

"Ya pernah lah." balas doyoung sewot.

"Kalo gitu ijinin gue ngajak shuhua jalan dong, tau kan ini malam apa?"

"Gak. Gue gak tau."

"Yah.. Emang sih yang jomblo mah suka pura-pura gak tau, biar gak nyesek." Sindir renjun.

"Heh mulut lo jangan asal mangap ya, sembarangan. Gue bukan jomblo, emang belum minat punya pacar."

Renjun menunduk, "sama aja." Bisiknya.

Doyoung menggerutu sebal, sebelum ia kembali adu mulut dengan renjun shuhua sudah lebih dulu datang melewati doyoung begitu saja, lalu menatap keduanya secara bergantian.

"Abang lagi ngapain? Mau apel juga?"

Sementara renjun menahan tawa, doyoung malah melempar tatapan tajam pada shuhua "ngeledek? Mau kualat?"

"Nggak hehe. Becanda kali bang, sensi amat." Shuhua mengelus lengan doyoung dengan lembut.

"Ngapain malem-malem dandan? Mau mangkal?"

"Abang ih mulutnya! Aku mau jalan sama renjun, kan punya ayang hehe."

Doyoung mendelik, "Kagak bol—"

"Nanti aku beliin salak."

Doyoung mendesis, "ck, oke. tapi jangan lama-lama." Titahnya.

Shuhua kembali mengulas senyum sambil mengacungkan ibu jarinya, renjun yang sudah hafal kelemahan doyoung cuma mendecih malas.

Cowok kok sogokannya salak, gak elit.

Setelah renjun berpamitan pada mama papa serta doyoung, mereka pun meninggalkan pelataran rumah dengan mengendarai motor sport renjun.

•••

Malam minggu yang cerah ini renjun sengaja mengajak shuhua ketempat yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Kalau biasanya renjun membawa shuhua ketempat ramai macam bioskop, time zone, mall atau sekedar nongkrong di cafe estetik yang kebanyakan dipenuhi oleh anak-anak sma macam shuhua.

Sedangkan malam ini renjun membawa shuhua ke sungai ditengah kota dengan suasana tenang meski banyak pula muda mudi yang nongkrong disana atau hanya sekedar foto-foto. Keduanya duduk dibangku yang sengaja disediakan untuk para pengunjung, menikmati semilir angin yang menerpa wajah serta tubuh keduanya.

Apology✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang