Renjun mendecak menatap layar ponselnya kesal, lagi-lagi shuhua tak bisa dihubungi. Sudah ada 4 hari sejak renjun tau kalau shuhua sudah tidak sekolah lagi, dan hal tersebut masih jadi pertanyaan bagi renjun.
Ada apa dan kenapa?
Hampir setiap hari renjun kerumah shuhua untuk mencari tahu kabar shuhua juga ingin bertemu dengan shuhua tentunya.
Tapi rumah shuhua selalu sepi hanya ada satpam yang menjaga rumah tersebut, dan jika renjun bertanya kemana keluarga shuhua beliau selalu menjawab tidak tahu.
Pernah juga renjun kebetulan bertemu dengan ayah shuhua, ia bertanya shuhua kemana dan bagaimana kabar shuhua namun sang ayah belagak tak tahu dan langsung pergi dengan alasan ada urusan penting.
Renjun hanya bisa menghela napas pasrah, ia sudah menyerah menghubungi shuhua, padahal renjun sangat ingin bertemu dengan shuhua hari ini.
Hari ini saja.
Renjun ingin shuhua mendampinginya, berdiri disampingnya saat renjun memakai toga.
Ya hari ini renjun wisuda.
Karena itulah renjun sangat amat ingin shuhua ada disampingnya meski hanya sebentar, renjun ingin menunjukkan hasil kerja kerasnya selama ini kepada shuhua.
Ia ingin membuktikan bahwa dirinya pasti akan sukses, renjun pasti akan membahagiakan shuhua dengan apa yang ia dapat saat ini.
"Gimana?"
Renjun menoleh saat haechan menghampiri nya, disusul jaemin, jeno, chenle dan jisung yang ikut mendekat duduk disamping renjun yang terlihat sangat lesu.
Padahal ini hari bahagianya.
Renjun menggelengkan kepala, "gak bisa." ucapnya lirih.
"Shuhua kemana sih ya ampun, dia hilang gitu aja selama hampir dua minggu. Bahkan dihari wisuda gue shuhua tetep gak bisa dihubungin." renjun merasa kesal sendiri.
Jeno dan jaemin saling Lirik kemudian berdeham memalingkan wajah belagak tak tau apa-apa.
"Mungkin shasha lagi bertapa kali." celetuk haechan.
"Gue lagi serius ya jangan bikin gue copotin gigi lo satu-satu." desis renjun membuat haechan menciut.
"Ya maaf."
Jeno dan jaemin hanya diam, bingung harus berbuat apa sampai ponsel jaemin berbunyi membuatnya merogoh saku kemudian membuka satu pesan yang baru saja masuk.
Jaemin mengerutkan kening menatap isi pesan tersebut membuat jeno mengintip ikut membaca, tak berapa lama mereka saling pandang dan berakhir dengan melirik renjun yang masih misuh-misuh tak jelas.
Bang doy : shuhua mau dateng ke acara wisuda renjun, tapi jangan bilang-bilang katanya dia mau bikin surprise.
•••
Doyoung melengos malas ketika shuhua asik merias wajah diatas ranjang rumah sakit dengan jarum infus tertanjap ditangannya. Disaat seperti ini pun perempuan itu masih memikirkan penampilan dan renjun kesayangannya itu.
Shuhua begitu semangat bahkan ia sempat menangis saat meminta ijin untuk datang keacara wisuda renjun saat doyoung berkata bahwa shuhua tidak diperbolehkan keluar dari area rumah sakit karena kondisinya yang bisa memburuk kapan saja.
"Sha, kita mau keacara wisuda bukan mau kondangan." celetuk doyoung.
"Ck, justru itu, karna aku mau datang ke wisuda nya pacar aku, aku harus tampil cantik dong biar gak malu-maluin renjun." Ujarnya.