Sejak tadi shuhua hanya mengaduk makanannya tak minat, hari ini badannya memang kurang fit terutama kepalanya yang pusing sejak shuhua bangun tidur.
Mungkin karena efek terapi atau mungkin juga karena kondisinya yang kian hari kian memburuk, shuhua jadi teringat apa kata dokter suho kalau sebenarnya terapi dan obat-obatan hanya mampu memperlambat pertumbuhan penyakitnya bukan benar-benar menyembuhkan.
Jadi yah bisa dikatakan semua yang ia lakukan selama ini hanya akan berujung sia-sia karena pada akhirnya ia tetap akan mati.
Meski begitu shuhua harus bisa bertahan setidaknya sampai ia melihat renjun berhasil mencapai mimpinya.
Mengingat renjun membuat shuhua melamun dan benar-benar melupakan eksistensi makanannya, ia hanya terdiam dengan pandangan menerawang yang membuat atensi yuta teralih padanya.
"Sha, makan jangan bengong." Tegurnya.
Celetukan yuta membuat jungwoo dan ten yangg tadinya asik makan pun ikut menoleh pada shuhua yang sangat berbeda dari biasanya.
"oh, iya." Shuhua sedikit tersentak lalu mulai memakan makanannya sedikit demi sedikit.
Ten tiba-tiba menghela nafas, "kayaknya lo butuh hiburan deh, lo jarang jalan-jalan sama pacar lo ya?" tebak ten.
"Kok lo tau." Cicit shuhua.
"keliatan lah. Biasanya lo tiap pagi dianter, pulangnya dijemput sama pacar lo, lo juga tiap hari ceria kagak lesu kayak gini. Jadi udah jelas masalahnya pasti ada pada pacar kebanggaan lo itu." Tunjuk ten, diangguki jungwoo.
"Ada apa emang sha? lo lagi marahan?" Yuta ikut melirik ketika jungwoo mengajukan pertanyaan yang mewakili isi hatinya.
"Nggak kok. Kita baik-baik aja renjun cuma lagi sibuk, gue juga sering main ke kostan nya dia." jelas shuhua.
"Cuma gitu doang? Sampe segalau ini?"
Shuhua mengangguk meski dalam hati ia membantah, sebab jelas yang membuatnya setidak bersemangat ini bukan hanya karena ia jarang bertemu dengan renjun akhir-akhir ini, tapi juga karena kondisi tubuhnya. Tapi shuhua tak mungkin mengatakan hal itu sehingga alasan jarang bertemu dengan renjun adalah yang paling tepat untuk saat ini.
"Kalo gitu karna lo keliatan lesu, gak bersemangat gitu, gimana kalo kita bolos." Saran jungwoo sambil menaik turunkan alisnya.
"Bolos? Gila lo ogah ah." tolak shuhua.
"Yaelah lo mah gak gaul, sekolah tanpa bolos tuh gak lengkap kayak gambar tanpa warna, polos." ucap ten diangguki yuta.
"Bener tuh, udah ikut aja ya ntar gue teraktir kfc deh." Bujuk jungwoo.
Shuhua menatap jungwoo dengan mata sedikit berbinar, "sepuasnya?"
"Lo mau meres gue? Kira-kira dong sha, lo makan kayak babon yang ada gue bangkrut duluan sebelum sukses." Omel jungwoo yang bikin shuhua mengerucutkan bibirnya.
"Yaudah gue gak jadi ikut. Gue bakal aduin kalian sama guru bk." ancam shuhua sudah siap beranjak membuat jungwoo dan ten panik seketika.
"Oke kfc sepuasnya." Final yuta sambil berdiri.
Jungwoo dan ten saling lirik sedangkan shuhua tersenyum kegirangan. "oke."
•••
Keempat anak remaja yang memutuskan bolos bareng-bareng dijam pelajaran terakhir itu sudah berada diarea timezone setelah berhasil menyelinap lewat gerbang belakang sekolah yang digembok. Bahkan shuhua hampir kejengkang gara-gara memanjat gerbang.
