Yuta, ten dan jungwoo berdiri didepan rumah shuhua dengan raut kebingungan, sebab dari luar rumah shuhua nampak sangat sepi. Sudah lebih dari 10 menit juga mereka menekan bel berkali-kali tapi tak ada yang keluar atau sekedar bilang 'sebentar', sampai kemudian seorang pria paruh baya menghampiri mereka."Maaf adek cari siapa ya?"
Yuta membungkukan badan, "saya mau jenguk temen saya pak, katanya dia lagi sakit."
"Oh neng shuhua." tebak pria tersebut diangguki yuta.
"Mereka kan lagi dirumah sakit, udah dari semalem." ucapnya.
Yuta mengernyit, melirik jungwoo sekilas yang jungwoo balas dengan mengedikkan bahu tanda tak tau.
"Oh gitu ya pak. Emang sakitnya parah ya." Tanya ten ikut bersuara.
"Ya parah, parah banget malah. Kalian gak tau emang?" ucapnya membuat yuta, ten dan jungwoo saling pandang semakin kebingungan.
"Nggak pak, kalo boleh tau shuhua sakit apa emang?" Tanya yuta.
"Neng shuhua kan sakit kanker, udah lama juga masa kalian gak tau, katanya tadi temen." Ujarnya.
Ketiga pemuda itu kompak membulatkan mata tak percaya, bahkan jungwoo sampai ternganga saking terkejut dengan kabar tersebut. Ia benar-benar tak menyangka bahwa shuhua mengidap penyakit mematikan itu.
"Serius pak?"
"serius, katanya hari ini neng shuhua mau kemoterapi, makanya dari semalem udah ke rumah sakit."
Tak ada yang bisa yuta lakukan selain terdiam sembari merasakan hatinya yang mulai dirambati rasa sakit, membayangkan bagaimana selama ini shuhua menderita sendiri, berpura-pura seakan dia baik-baik saja.
Yuta benar-benar tidak bisa menjaga sahabatnya sendiri, yuta tak bisa menghibur shuhua memberi semangat disaat seperti ini sekalipun. Sahabat macam apa dia ini.
Kemudian yuta meminta alamat rumah sakit dimana shuhua dirawat sebelum pamit untuk menyusul shuhua, dan memastikan bagaimana keadaannya sekarang.
Diperjalanan yuta terus merutuk, kenapa shuhua menyembunyikan penyakitnya, kenapa juga ia tak menyadari bahwa gadis itu tak baik-baik saja disaat jelas setiap bulan shuhua selalu ijin sekolah karena alasan kesehatan.
Sama sekali tak ada percakapan selama diperjalanan, baik ten dan jungwoo sama-sama diam dengan pikiran masing-masing.
Kenapa, kenapa mereka tak menyadari bahwa ada yang tak beres dengan sahabatnya itu.
•••
"Jaem kita ngapain sih kerumah sakit?"
"Iya, katanya tadi mau jenguk shasha, kok malah kesini sih."
Jaemin tak menggubris pertanyaan jeno maupun haechan, jaemin hanya fokus melangkah mencari ruang rawat inap shuhua.
Sejak kemarin jaemin tak tenang, hatinya khawatir. Meski shuhua sempat melarangnya menjenguk namun jaemin memaksa sebab ia tak bisa jika hanya diam saja, jaemin juga sengaja mengajak empat rekannya tanpa memberitahu shuhua yang mana pasti akan terkejut atau bisa juga marah padanya sebab jaemin tak menjaga rahasianya sesuai janji.
"Jaem." panggilan jeno sama sekali tak digubris ketika jaemin mempercepat langkah menghampiri doyoung dan orang tua shuhua.
"Bang." panggil jaemin membuat doyoung menoleh.
"Shasha gimana?" tanyanya.
"kemoterapinya baru mulai." Jawaban doyoung membuat jaemin menghela napas berat.
