Renjun memberikan segelas air putih pada lina yang duduk disofa ruang tamu, lina menerima gelas tersebut dengan tangan gemetar. Renjun meraih selimut dipunggung lina menariknya sedikit hingga tubuh lina terbulan selimut dengan rapi.Renjun menatap lina yang masih gemeteran, "udah mendingan belum?" tanyanya.
Lina mengangguk, "udah gak setakut tadi." ucapnya pelan.
"Makasih ya kak udah dateng." ucapnya yang renjun balas dengan anggukan.
"Orang tua lo pada kemana emang?" tanya renjun.
"Orang tua aku lagi ada kerjaan keluar negeri kak. Makanya aku sendirian dirumah."
"Lain kali hati-hati, tapi lo gak diapa-apain kan?"
"Nggak kak, tadi mereka cuma mukul sama jambak aku doang karena aku teriak-teriak minta tolong." ucapnya.
Mendengar itu renjun jadi tersadar melirik pipi lina yang terdapat beberapa goresan, "lo punya kotak p3k gak?"
"Ada kak dilemari deket dapur." lina menunjuk arah yang ia maksud.
Renjun beranjak mengambil kotak p3k tersebut lau kembali duduk disamping lina.
"Coba ngadep sini."
Lina merubah posisi menghadap renjun, dengan cekatan renjun mengobati luka di pipinya serta menempelkan plester luka disana.
Renjun melirik jam yang menunjukkan pukul 10 malam, renjun sedikit terkejut teringat shuhua yang mungkin sedang menunggunya.
Ia segera merogoh sakunya memeriksa ponselnya, dan benar saja ada dua pesan dan beberapa panggilan tak terjawab dari shuhua.
Renjun merutuk kembali mengantongi ponselnya, "Lin mending sekarang lo tidur gih gue juga mau pulang."
"Kak jangan pulang dong, aku takut kalo rampoknya balik lagi."
"Gak bisa lin, gue harus pulang shuhua lagi nungguin gue. Gue jamin rampoknya gak akan balik lagi, oke?" Renjun meyakinkan.
Lina menggeleng dengan mata berkaca-kaca, "gak mau, aku takut kak. Please jangan pulang." mohonnya.
Renjun menatap lina tak tega tapi juga teringat shuhua, "kak please aku takut hiks.."Lina kembali terisak.
Renjun menghela napas gusar, "yaudah oke gue gak pulang, tapi lo tidur ya?"
"Temenin."
Renjun melotot, "gak gitu juga lin."
"Aku cuma minta ditemenin kak, terserah kakak mau tidur disofa kamar aku atau gelar kasur dilantai atau tidur satu ranjang sama aku juga terserah."
"Asal temenin aku." Kekehnya.
Renjun mendecak mengusap keningnya sesaat, "yaudah serah lo, tapi janji tidur ya?" Pintanya diangguki lina.
"Sini." renjun meraih lengan lina menuntunnya menuju kamar.
Lina berbaring menatap renjun yang tengah menyelimuti tubuhnya, tak sengaja pandangan mereka bertemu hingga keduanya saling bertukar tatap beberapa saat sebelum renjun memalingkan wajah dan berdehem pelan.
Lina memerhatikan renjun yang duduk disofa kamarnya, lelaki itu memainkan ponsel. Dalam diam kedua sudut bibir lina tertarik sebelum memutuskan untuk menutup mata tidur.
•••
"Kan udah abang bilang si renjun cuma bohongin kamu doang." omel doyoung.
"Renjun gak bohongin aku bang." bantah shuhua.
"Trus kenapa dia gak dateng?"
"Semalem dia ngechat aku, katanya—"
