07. Lina

464 76 0
                                        


Shuhua dan jaemin sibuk mengeluarkan belanjaannya dari kantong, sementara dihadapannya keduanya ada jeno yang sibuk memakan gummy bear.

"Sha boleh minta tolong gak?"

Shuhua yang hendak memasukkan beberapa sayuran kedalam kulkas menoleh.

"Minta tolong apa kak?" tanyanya seraya mendekat pada jaemin.

"Ini tolong kasih ke muridnya renjun bisa gak?" Jaemin memberikan nampan berisi beberapa cemilan.

"Oh bisa kak" katanya seraya mengambil alih nampan itu dari tangan jaemin.

"dan lo—" tunjuk jaemin pada jeno.

"Bawain ini, bantuin shasha " jaemin memberikan nampan berisi minuman sehat hasil racikan nya sendiri pada jeno.

Tanpa banyak protes jeno berdiri meraih nampan tersebut, berjalan beriringan bersama shuhua.

"Susah gak? Mau gue bantu?" tawar jeno.

"Gak usah kak. Kak jeno juga kan lagi bawa banyak minuman, kalo jatoh kan bisa ngamuk kak nana" ucap shuhua.

Jeno tertawa kecil "bener sih, bisa-bisa gue digoreng idup-idup sama jaemin " shuhua ikut tertawa.

Keduanya menaruh nampan yang mereka bawa dimeja samping renjun "dimakan ya adek-adek semua" ucap jeno tersenyum manis.

Senyum shuhua mendadak luntur saat tak sengaja bertemu tatap dengan cewek yang tengah menatap shuhua tajam, shuhua langsung mengalihkan pandang pada renjun.

"Kamu istirahat dulu, suruh mereka minum dulu kasian" ucap shuhua diangguki renjun.

Renjun tersenyum tipis sebelum shuhua dan jeno kembali kedapur.

Sementara didapur jaemin nampak sibuk memotong daging yang akan menjadi menu utamanya malam ini. Sedangkan jeno malah berhenti diruang tengah dua, cowok itu kembali menyalakan tv dan duduk santui disana.

"Mau aku bantu gak kak?" tawar shuhua.

"Boleh deh, tolong cuciin sayurannya ya?" pinta jaemin diangguki shuhua.

Shuhua melirik jaemin yang tengah memblender bumbu. Sejujurnya shuhua merasa canggung karena kejadian tadi sepulang dari minimarket. Tapi dipikir lagi buat apa juga shuhua merasa canggung disaat jaemin nampak biasa saja.

"Kak nana pinter masak ya?" shuhua coba berbasa-basi.

"nggak kok, cuma bisa aja sedikit" jawab jaemin tanpa menoleh.

Shuhua kembali diam, sampai seseorang datang dengan muka kucel khas baru bangun tidur.

"Widihhh masak apaan nih?" ucap haechan sambil berdiri ditengah-tengah jaemin dan shuhua. Melongokkan kepalanya mengintip.

"Masak buat makan malem kak" jawab shuhua.

"eh lo ikutan masak?"

"Nggak kok, cuma bantuin kak nana aja"

"Iya sih, kamu mah gak cocok didapur" ucap haechan bikin shuhua mengerutkan dahinya bingung.

"Kamu cocoknya jadi ratu dihatiku"

Shuhua kontan tertawa. memang haechan tuh paling bisa bikin shuhua tertawa dengan gombalan buayanya atau dengan leluconnya "ada-ada aja sih kak"

Haechan nya cuma nyengir, sedangkan jaemin cuma mencibir "dasar biawak" desis jaemin.

"Gak usah modus lo, inget dia punya temen lo" tiba-tiba saja muncul seraya menoyor kepala haechan dari belakang.

"Ck, sirik aja lo pada" decaknya.

"sha mending lo ikut gue aja. Kita main ludo" ajak haechan sambil menarik tangan shuhua.

Shuhua yang tengah mencuci tomat dan beberapa bahan lain sedikit terhuyung karena tarikan haechan yang tiba-tiba "woy, dia lagi bantuin gue" omel jaemin sambil mengacungkan pisau mengancam.

"Alah biasanya juga lo masak sendiri" haechan masih menarik shuhua menjauh.

"eh gue ikut dong main ludo" jeno buru-buru kabur takut disuruh menggantikan tugas shuhua.

Jaemin mendecak hampir melemparkan pisaunya pada haechan dan jeno.




•••


Setelah kelas privatenya usai, renjun segera membereskan barang-barang nya seperti buku, penghapus dan spidol. Ia menaruhnya pada nakas kecil disudut ruangan.

Renjun melirik pada satu cewek yang masih berada disana ketika semua muridnya pulang beberapa saat yang lalu.

"Gak pulang li?" Tanyanya.

Cewek itu nampak tersentak kaget "Eh iya. Ini mau pulang kak" ucapnya.

Renjun cuma mengangguk saja, kembali sibuk merapihkan ruang tengah utama. baru saja cewek tersebut beranjak hendak pulang, hujan turun dengan derasnya bikin renjun mendongak menatap keluar jendela.

Cewek itu menghela nafas memasang wajah lesu "yaahhh hujann" ucapnya sambil melirik renjun yang tengah menggulung karpet, lalu disimpan didiekat nakas.

"kenapa li?" tanya renjun sambil sedikit mendekat.

"kayaknya aku gak bisa pulang deh kak. Hujannya deras banget abang aku gak bisa jemput" ucapnya.

Renjun menggaruk kepalanya yang tak gatal "yaudah kalo gitu, Tunggu sampe hujannya reda aja"

"Iya deh"

"gabung sama yang lain yuk. Gue mau mandi dulu" adik tingkatnya itu mengangguk mengikuti renjun keruang tengah dua.

Disitu sudah ada chenle dan jisung yang tengah bermain game dengan muka bantal dan rambut acak-acakan. Ada jaemin juga yang senyum-senyum sendiri memerhatikan shuhua, haechan dan jeno yang tengah main ludo.

"Udah masak jaem?" tanya renjun, karena hari ini memang bagian jaemin yang masak.

"Udah" jaemin melirik cewek dibelakang renjun.

"kok dia belum balik?" tanya jaemin bikin shuhua, jeno dan haechan menoleh.

"Keburu hujan. Abangnya gak bisa jemput" jelas renjun.

"lo anterin gih" ucap jaemin sambil menendang pantat haechan pelan.

"Dih ogah. Lo gak liat hujannya deres gitu, lo aja sana" haechan kembali fokus bermain ludo, berbeda dengan shuhua yang masih memandangi cewek tersebut.

"Lo duduk sini dulu" ucap renjun sebelum melenggang menuju kamarnya, cewek tersebut cuma mengangguk duduk disamping jaemin.

Cewek itu menatap shuhua yang sudah kembali bermain ludo dengan tatapan tajam "cih, centil" gumamnya.

Jaemin melirik cewek disampingnya sebelum beranjak dapur "eh kak, toilet dimana ya?" tanya cewek itu.

"Deket dapur sebelah kiri, ada tulisannya kok, toilet" ucap haechan tapi matanya masih fokus kelayar tablet.

"Oh iya makasih" ucapnya lalu melirik shuhua sinis sebelum melenggang pergi.

Shuhua mendongak menatap punggung cewek itu sampai hilang dibelokan "eh kak, yang barusan tuh siapa?" tanya shuhua.

"Muridnya renjun " jawab haechan enteng.

"Ihh bukan. Maksudnya tuh namanya siapa gitu, tau gak?"

"Oh. Dia namanya lina, adek tingkatnya renjun " ucap jeno.

Shuhua mengangguk kembali berpikir positif, sebelum haechan menyeletuk tanpa dosa dengan santuynya.

"Dia mantan gebetannya jaemin"

Apology✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang