di usir

1.8K 85 0
                                    

"Assalamualaikum" ucap Imel ketika sudah di depan pintu rumahnya

"Walaikum salam" ucap bibi
Bibi membuka pintu rumah dan memampangkan wajah Imel

"Ya allah.. habis dari mana aja non? Kok baru pulang?" Ucap bibi sambil memeluk Imel

Dengan senang hati Imel membalas pelukan bibi yang sudah Imel anggap sebagai ibu sendiri "hm.. bibi Imel kangen huhu(anggep aja nangis)"

"Jangan nangis non,cerita sama bibi non" ucap bibi sambil mengelus punggung imel

"Mamah ada bi?" Ucap Imel lirih

"Ada non,dari kemaren gak keluar dari kamar" ucap bibi

"Mamah gak nyariin Imel bi?"

"Hm..gak non" ucap bibi lirih. Bibi tau pasti Imel sedih

"Ya udah bi,imel mau istirahat dulu. Imel cape" ucap Imel dan pergi meninggalkan bibi

"Non biar bibi bawain makan ke kamar" ucap bibi

"Gak usah bi. Imel mau tidur" ucap Imel

Imel menghempaskan tubuhnya di kasur
"Huh akhirnya bisa melepas rindu sama nih kasur" ucap Imel sambil mengelus-elus kasurnya

Imel kembali teringat ucapan bibinya. Gimana kondisi mamahnya sekarang? Kenapa mamah tidak mencari Imel,segitu bencinya mamah kepada Imel sampe anaknya sakit di rumah sakit pun mamahnya tidak tahu. Imel meratapi nasibnya saat ini,Imel sudah hancur,masa depan yang indah kini telah hilang karena laki-laki brengsek seperti Alvaro. Imel mencoba menghubungi Alvaro namun hasilnya nihil. Justru nomer telfon Alvaro tidak aktif

"Dasar brengsek!" Umpat Imel
Imel kembali menitihkan air mata. Karena mengingat tentang Alvaro,Imel begitu mengingat setiap momen bersama Alvaro dan terekam jelas di otak Imel bagaimana Alvaro merusak masa depan Imel. Kini Imel kehilangan kehormatannya sebagai seorang wanita dan lebih parahnya lagi Imel hamil.
Apa Alvaro akan bertanggung jawab atas semua ini?

"Dasar goblok Lo Mel! Gimana bisa sih gue seceroboh ini?! Gimana nasib Lo kedepannya Mel? Gimana sama mamah Lo? Gimana sama bayi yang di perut Lo Mel?!! Arggghhhh!! Anjing!" Teriak Imel merasa frustasi.
Imel kembali menangis sekencang-kencangnya,meratapi dirinya yang sekarang. Hanya satu kata yang mewakili Imel sekarang,HANCUR.


*****

Mentari mulai menyinari bumi,pertanda makhluk hidup akan memulai aktivitasnya

Tokk..tokk

"Non,bangun non" ucap bibi sambil mengetuk pintu kamar imel

Imel yang mendengar suara bibi pun perlahan membuka matanya dan menggeliat.

"Ada apa sih bi? Tumben bangunin Imel" ucap Imel dengan suara khas orang bangun tidur

"Non dipanggil nyonya" ucap bibi dari luar kamar imel

Imel pun terkejut, tumben sekali mamahnya mencarinya.

"Iya bentar lagi Imel keluar" ucap imel dan segera beranjak dari kasur dan membersihkan dirinya.
Imel sudah selesai dengan ritual mandinya,segera Imel menemui mamahnya

"Ada apa ma.."ucapan imel terhenti ketika melihat Alvaro duduk di ruang tamu bersama mamahnya,dan dua orang asing bagi imel.
Anita yang mendengar ucapan Imel pun melihat kearah Imel.
"Sini kamu" ucap mamahnya cuek

Dengan langkah ragu,Imel menghampiri mamahnya

"Duduk" ucap anita

Dengan segara Imel duduk di samping mamahnya,dan melihat Alvaro dengan tatapan sendu.
Alvaro membalas tatapan Imel dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang