Setelah selesai ujian di hari pertama Alvaro dan Tasya bergegas pulang ke rumah Imel
Alvaro terus menambah kecepatan mobilnya sampai membuat Tasya keheranan"Udah gak sabar ya ketemu jalang Lo?" Tanya Tasya dengan sinis
Alvaro hanya melirik Tasya sekilas tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan Tasya
Tak butuh waktu lama Tasya dan Alvaro sudah sampai di depan gerbang rumah Imel
Tiba-tiba Alvaro menarik Tasya ke dalam pelukannya. Tasya pun di buat kebingungan dengan tingkah Alvaro saat ini
"Gue bakal minta restu sama bokap nyokap buat nikahin Lo. Sabar ya sayang" ucap Alvaro begitu lembutTasya merenggangkan pelukannya dan menatap mata Alvaro dengan berbinar
"Kamu serius?""Iya aku serius,tapi kasih kesempatan buat aku bicara sama Imel empat mata" pinta Alvaro
Tasya mendengus kesal
"Ngapain lagi sih?"Alvaro mengusap kepala Tasya lembut,lalu turun ke pipi menatap mata Tasya
"Sayang.. semuanya butuh di bicarakan biar aku sama Imel pisah baik-baik. Kamu gak usah khawatir ya?"Tasya tak menjawab pertanyaan Alvaro,langsung keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah
Di depan pintu rumah ternyata sudah ada Imel yang ingin menyambut kepulangan suaminya. Pokoknya Imel harus buat Alvaro mencintainya
"Eh udah pulang kak?" Sapa Imel ketika melihat Tasya pulang dengan muka masam
"Minggir." Ucap Tasya ketus
"Busett Mak lampir judes amat" balas Imel meledek
"Mel?" Tanya Alvaro yang melihat Imel tertawa sendiri
"Eh suami udah pulang" ucap Imel manis,tak lupa ia mencium tangan Alvaro
"Sini aku bawain tasnya. Kamu mau langsung makan atau bersih-bersih dulu?" Ucap Imel meraih tas Alvaro seraya menggandeng tangan Alvaro dan berjalan masuk ke dalam rumah
"Gue mau mandi dulu" Alvaro pun masuk ke dalam kamar Imel untuk mandi
Imel tersenyum senang,akhirnya Alvaro bersikap baik padanya.
Dengan cekatan Imel menyiapkan makan untuk Alvaro,lumayanlah untuk menunggu suaminya sedang mandi"Bahagia banget non..mau bibi bantu?" Tanya bibi dengan senang hati
"Gak usah bi,bibi mending siapin makanan buat kaka" ucap Imel dengan senyuman
*****
Sudah setengah jam Imel menunggu Alvaro di meja makan,namun Alvaro tak kunjung keluar dari kamar. Imel pun berinisiatif untuk menghampiri Alvaro di kamar.
Imel membuka pintu dan melihat Alvaro yang sedang duduk di tepi ranjang, pandangnya nampak kosong seperti orang sedang memikirkan sesuatu
"Sayang ayo makan" ucap Imel lembutAlvaro pun menatap Imel,tampak ada keraguan untuk mengatakannya
Alvaro menghembuskan nafasnya kasar,mencoba mengurangi ketegangan dalam dirinya
"Sini duduk" ucap Alvaro sambil menepuk kasurImel pun mengikuti apa yang Alvaro suruh,ia duduk di depan Alvaro
"Gimana kabar Lo?" Ucap Alvaro
"Sehat kok. Bayinya juga sehat Al tadi aku habis kontrol" jawab Imel dengan sumringah
Alvaro hanya mengangguk,dan menatap Imel
"Kamu kenapa?" Ucap Imel seraya mengusap kepala Alvaro lembut
Alvaro menarik tangan Imel lembut,menggenggamnya dan menciumnya
Imel tersipu malu,wajahnya sudah seperti kepiting rebus
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home
Teen FictionAku adalah anak yang tidak pernah diinginkan. Kebahagiaan nampaknya tak ingin berpihak pada Imel,selalu saja sengsara itu datang di hidupnya. Imelda Puspitasari seorang anak haram. Akankah Imel bernasib sama seperti mamahnya? [ HANYA SEKEDAR INGIN,B...