Bimbang

1.6K 75 3
                                    

Kini Alvaro sudah kembali ke sekolah setelah izin 2 hari untuk acara pernikahannya. Banyak pasang mata yang menatap Alvaro,tatapan kagum karena wajah tampan dan tubuh yang indah,tatapan sinis dari para pria karena telah merebut bidadari mereka,Imel adalah idola para pria di sekolah karena wajahnya yang begitu cantik dan tubuh yang seksi bisa menggoda para kaum adam. Alvaro tetap santai,tanpa memperdulikan tatapan tajam,atau teriakan para wanita yang mengagumi dirinya.
Tiba-tiba ada tangan yang mencekal lengan Alvaro yang membuat Alvaro menghentikan langkahnya, Alvaro berbalik dan melihat Tasya yang sekarang berada di hadapannya

"Al aku mau ngomong sama kamu" ucap Tasya seraya memohon pada Alvaro

Alvaro menatap Tasya datar
"Mau apa?"

"Jangan disini,ke taman belakang" jawab Tasya menarik tangan Alvaro untuk mengikutinya
Dengan santainya Alvaro mengikuti langkah Tasya tanpa risih karena Tasya terus memegang lengannya

"Ngomong apa?" Tanya Alvaro sambil mendudukkan bokongnya di kursi taman

"Kamu kok nikah sama Imel?" Ucap Tasya

"Apa urusannya sama Lo?" Jawab Alvaro tanpa menatap Tasya

"Kan aku yang nemenin kamu dari awal,aku yang jadi pacar kamu,aku yang sayang sama kamu,aku yang cinta sama kamu. Aku juga tau sebenernya kamu gak mau nikah sama Imel,tapi karena kamu tanggung jawab aja kan? Aku yakin kamu juga sayang sama aku Al" ucap Tasya menatap Alvaro dengan mata yang berkaca-kaca

Alvaro pun menatap Tasya tajam
"Untung bukan Lo yang hamil"

"Apa?!! Berapa kali sih aku bilang Al? Kamu mau apa dari aku,aku kasih Al. Bahkan tubuh aku,harga diri aku,aku kasih buat kamu Al! Tapi kamu gak pernah nyentuh aku,aku perawatan mahal-mahal buat kamu, tapi kamu gak mau nyentuh aku! Kamu malah nyentuh badan yang kotor! Menjijikkan kaya si Imel itu! Sadar Al sadar! Dia bukan perempuan yang baik buat kamu,dia anak haram Al,dia yang buat papah aku jadi mendua Al! Dia Al! Dia!! Ibu dia yang bikin hidup mamah aku hancur! Dan sekarang dia ngambil kamu dari aku Al, harusnya kamu nikahin aku Al! Aku Al! Bukan dia! Hikss..hikss.."

Mendengar isakkan tangis dari Tasya,dan tubuh Tasya yang mulai melemah. Alvaro pun bangkit dan menarik Tasya ke dalam pelukannya

"Sorry tas" bisik Alvaro di telinga Tasya

"Hikss.. kamu jahat Al!" Ucap Tasya sesenggukan memukul punggung Alvaro

"Husstt! Udah jangan nangis lagi,gue tetep sayang sama Lo"

"Kamu kan suami Imel Al"

"Gue juga suami Lo"

Tasya melepas pelukan Alvaro,menangkup kedua pipi Alvaro
"Janji ya gak akan tinggalin aku?"

"Iya tas gue janji" ucap Alvaro menatap mata Tasya sendu

"Makasih Al" jawab Tasya lalu mencium bibir Alvaro. Alvaro hanya diam membiarkan Tasya mencium bibirnya

Suara ponsel Alvaro berbunyi, menghentikan ciuman Tasya. Tasya menatap mata Alvaro sendu, sedangkan Alvaro tetap menatap Tasya datar seakan tidak terjadi apa-apa.

"Gue angkat telfon dulu" ucap Alvaro dan menjauh sedikit dari Tasya

Hallo?

Lo dimana njir? Gak masuk sekolah Lo? Kurang puas ya?

Bentar lagi gue masuk kelas

Gue kira kurang puas tuh sama si bebeb Imel hahaha!

Berisik Lo njir!

Alvaro mematikan telfonnya secara sepihak tanpa memperdulikan sahabat gilanya itu

"Sorry tas gue harus balik ke kelas"

"Iya gak papa Al. Hati-hati ya Al" ucap Tasya manis
Tapi hanya di balas anggukan oleh Alvaro

"Udah aman!!" Teriak Tasya

"Serius nih aman? Huh! Akhirnya bisa nafas juga" ucap Amanda

"Gila gatel semua badan gue" ucap Rena kesal

"Berisik Lo pada! Gimana? Udah Lo foto? Dan udah Lo video?" Ucap Tasya kepada Amanda dan Rena

"Udah beres dong" sahut mereka berdua

"Gak sia-sia Lo pada ngumpet dalam semak.. tinggal gue kirim tuh foto ke jalang gak tau diri itu" ucap Tasya sinis

"Lah videonya buat apaan?" Tanya Rena bingung

"Kalo itu buat ngancem Alvaro biar dia gak main-main sama gue"

"Licik juga otak Lo yaa!"

"Gue harus rebut kembali apa yang jadi hak gue" ujar Tasya dengan sinis

*****

"Habis dari mana Lo? Kok telat?" Sambar Ryan ketika melihat Alvaro di ujung pintu kelas

"Ketemu Tasya" jawab Alvaro sambil berjalan duduk di kursinya

"Whattt? Apa Lo bilang? Tasya?"

"Berisik njing"

"Lo gila? Ngapain Lo ketemu Tasya inget dong ada bebeb Imel" ucap Ryan sambil mengeluarkan kuah dari mulutnya

"Kata Lo dia butuh belaian dari gue,ya gue kasih lah"

"Sengklek Lo emang"

"Gue pengen ke Club" ujar Alvaro

"Yakin? Istri Lo lagi hamil gak baik kalo cium bau alkohol di badan Lo"

"Gue nginep di rumah Lo,dan Lo jangan banyak bacot"

Tanpa mereka berdua sadari,ada seseorang yang mendengar percakapan mereka. Dan mengumpat pada Alvaro karena Alvaro tidak menggubris ancamannya

"Bangsat!" Batin Arland

*****

Bel pulang sudah berbunyi nyari di sekolah,para murid berhamburan untuk pulang ke rumah masing-masing dan merebahkan badan mereka yang lelah karena pelajaran yang membuat mereka seperti dalam penjara, tertekan.
Namun berbeda dengan Alvaro dan Ryan yang sekarang berada di warung tempat mereka nongkrong

"Kabarin bebeb Imel Sono! Lo kan gak balik malam ini" ucap Ryan sambil menghisap rokoknya

"Hm" jawab Alvaro singkat dan mengambil ponselnya untuk menghubungi Imel
Tak lama Imel mengangkat telfon dari Alvaro

Hallo

Hari ini gue gak balik,masih ada urusan. Gue nginep di rumah Ryan

Oh iya gak papa Al

Jangan lupa minum susu,besok gue langsung ke sekolah Lo gak usah nunggu

Iya nanti aku bilang mamah

Yodah

Alvaro mematikan secara sepihak

"Cabut" ucap Alvaro pada Ryan

"Asiiaapp"

Alvaro sudah sampai di club yang ramai dan banyak wanita seksi yang siap menggoda Alvaro disana. Namun tujuan Alvaro ke Club bukanlah itu. Tapi ia ingin menenangkan diri dan memikirkan apa yang harus dia lakukan pada Imel dan Tasya, sebenarnya Alvaro mencintai Tasya namun hatinya berat di Imel.
Alvaro memesan wine dan langsung menenggaknya dari botol. Alvaro benar-benar bimbang saat ini,di satu sisi ia mencintai Tasya di sisi lain Alvaro harus bertanggung jawab dengan Imel saat ini, Alvaro sempat berfikir akan menikahi dua wanita itu namun bila itu terjadi maka Imel dan Tasya akan merasakan apa yang di alami oleh ibu mereka,mereka saudara satu bapak namun berbeda ibu. Karena mereka saudara apa boleh Alvaro menikahi keduanya? Ah itu rasanya tidak mungkin, Alvaro harus mengorbankan salah satu dari mereka atau meninggalkan keduanya.

"Arrrgghh bangsat! Gue harus gimana njing!" Ucap Alvaro yang kini sudah mulai mabuk dengan 3 botol wine yang ia tenggak.

TBC

Terima kasih buat 1k pembaca yaa💜

See you🤗












Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang