Arland Hayno Putra

1.8K 66 2
                                    

Arland POV

Hari ini,hari pernikahan Imelda puspitasari wanita yang Arland cintai,wanita yang berhasil membuat hati Arland luluh. Sebelum Imel hadir dalam hidupnya,hati Arland sekeras batu,sekuat baja,dan tidak mudah seorang wanita menaklukkan hati Arland. Banyak wanita yang menyukai Arland,kagum pada Arland namun Arland tidak menanggapinya, Arland tetap cuek dengan yang namanya wanita. Bisa di bilang Arland sangat anti dengan wanita,sampai banyak orang yang mengira Arland gay karena Arland tidak pernah bersama wanita
Namun pada saat itu Arland bertemu dengan seorang wanita,hati Arland langsung tertarik pada wanita itu. Walaupun terlihat wanita nakal namun Arland tetap tertarik dan terus memperhatikan, mencari tahu,dan Arland bertekat untuk merubahnya menjadi wanita yang baik. Dan namanya adalah Imelda puspitasari.
Arland lebih senang lagi ketika tau Imel satu sekolah dengannya. Hari itu Arland tak sengaja menabrak tubuh Imel, Arland sempat tak percaya bahwa yang ia tabrak itu Imel namun dengan segera Arland menolong Imel dan itu pertemuan pertama Arland dengan Imel. Arland menatap Imel, begitu manis dan cantik wajahnya,tatapan sendu Imel mampu membuat Arland terhipnotis dan terbuai dengan pesona Imel. Ya Arland jatuh cinta.
Arland kembali mengingat masa-masa dimana pertama kali ia bertemu dengan Imel dan jatuh cinta. Namun sekarang wanita yang Arland cinta akan dimiliki oleh orang lain,hancur? Pastinya. Arland merasa hancur,sakit hati,kecewa,sedih sungguh luar biasa rasa sakit ini. Namun Arland harus bagaimana? Ini sudah pilihan Imel dan Arland harus terima apapun resikonya. Inilah resiko dari mencintai,pasti ada rasa sakit di dalamnya.

"Gue harus dateng,demi Imel Ar ini demi Imel. Apapun akan gue lakuin buat Lo mel,asal Lo bahagia" batin Arland yang kini sudah meloloskan air matanya untuk jatuh,sedari tadi Arland menahannya, tergenang di mata namun, Arland sudah tidak kuat untuk menahannya sekuat apapun Arland,Arland tetap manusia biasa yang lemah soal urusan hati.
"Baru pertama kali gue nangis karena cinta,ini karena Lo Mel" batin Arland

Arland mengotak-atik ponselnya, mencari nomer Fika. Arland berniat datang bersama Fika

Hallo?

Fik,Lo mau dateng kan di acara nikahannya Imel?

Ya iyalah..

Bareng gue Fik

Iya udah ayo

Sharelock aja,gue jemput

Oke

Tak lama Fika mengirimkan lokasinya,dengan segera Arland menuju ke mobilnya untuk menjemput Fika.
Selama di perjalanan Arland hanya menatap jalanan yang ramai lancar,namun fikirannya tidak fokus,ia terus memikirkan Imel.
Arland kini sudah sampai di tempat yang di berikan alamatnya oleh Fika.
Fika yang sadar Arland sudah sampai pun masuk ke dalam mobil tanpa seizin Arland, Arland hanya menatap Fika datar membuat Fika kebingungan sendiri

"Lo kenapa dah? Muka kusut,mata merah mabok Lo ya?" Tanya Fika sambil menatap Arland bingung

Tak berniat menjawab pertanyaan Fika, Arland segera tancap gas menuju rumah Alvaro.

Tak lama Fika dan Arland sampai di rumah Alvaro, rumahnya tampak sepi tidak seperti acara pernikahan pada umumnya. Ya karena pernikahan tertutup dan hanya mengundang beberapa teman dan keluarga.

"Buset dah.. kenapa sepi gini ya? Mana tendanya?" Ucap Fika sambil melihat-lihat rumah Alvaro

"Pernikahannya tertutup" jawab Arland sambil melangkah masuk ke rumah besar bak istana itu

"Gue harus telpon Imel ini mah" batin Fika dan berjalan di belakang Arland

Arland memasuki rumah Alvaro dengan langkah yang berat. Arland terus menguatkan dirinya, Arland harus bersikap biasa saja agar tetap terlihat cool

"Saya terima nikah dan kawinnya Imelda puspitasari binti Andri Sanjaya dengan mas kawin tersebut tunai" ucap Alvaro dengan sekali tarikan nafas

"Bagaimana para saksi sah?" Ucap pak penghulu

"Sahh!" Sahut Fika. Namun Fika melihat Arland diam dengan tatapan kosong

"Ar sah dong!" Ucap Fika sambil menyenggol lengan Arland

"Eh i-iya... Sah" jawab Arland tersenyum palsu

Tak terasa Arland meneteskan air matanya. Air mata tak dapat di bendung lagi,matanya kini sudah merah,tubuhnya lemas,tak mampu menahannya lagi.
"Harusnya gue yang ngucapin ijab kabul itu" batin Arland

*****

Arland kini sudah di rumahnya, berjalan ke kamarnya dengan langkah gontai,baju kusut,rambut acak-acakan,mata merah dan muka pucat.
Arland kini berada di balkon kamarnya, menatap langit malam yang indah penuh bintang dan bulan yang setia menerangi bumi.
"Sekejam itukah takdir? Kapan takdir berpihak ke gue? Gue cuma mau Imel jadi milik gue,Imel segalanya buat gue,Imel hidup gue. Tapi takdir minta gue buat mati,ngambil kehidupan gue yang bahagia. Kenapa takdir minta gue buat terus hidup suram? Hidup tanpa kebahagiaan.. aaarrggghh!! BANGSAT!" Teriak Arland frustasi. Menjambak rambutnya, menghantamkan tangannya ke tembok dan kaca,darah bercucuran keluar dari tangan kekar Arland,banyak pecahan beling yang tertancap di tangannya, Arland menatap tangan kanannya nanar,sakit ini tak sebanding dengan sakit di hatinya, sungguh Arland begitu kacau saat ini.
Arland berjalan masuk ke kamar dan merebahkan badannya yang lelah dan lemas ke kasur. Arland membiarkan tangan kanannya terus mengeluarkan darah, membiarkan pecahan kaca itu tertancap di tangannya, memejamkan matanya dan mencoba masuk ke dalam alam mimpi. Alam mimpi yang selalu indah berbanding terbalik dengan dunia nyata yang begitu kejam, sepertinya semesta sedang tidak berpihak pada Arland sehingga menghantam terus menerus tanpa memberi jeda untuk menghirup bahagianya dunia.

TBC

Maap update telat, soalnya sibuk masalah sekolah:v aku masih sekolah kok:v



Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang