27 | Terlambat

568 41 0
                                    

27. Terlambat

"Apakah ini sudah terlambat?"

**

Lemari besar itu sudah dipandangi pemiliknya dari beberapa menit yang lalu, gadis itu memilah dan memilih mana pakaian yang cocok untuk dikenakan ke acara ulang tahun Keenan.

Jujur, Rahel tak punya dress atau apa pun yang feminim seperti temannya yang lain. Kalian tau kan Rahel biasa pake apa? Training sama hoodie kalau nggak pakai blazer.

Kartu undangan warna silver itu diraihnya kembali, melihat ada dresscode disana. Warna hitam putih. Lagi-lagi Rahel menghela nafas.

"Mau ultah aja ribet amat," decaknya lalu mengambil sebuah baju hem putih lengan panjang dengan kerah di leher. Kemudian celana katun warna hitam, dan blazer warna hitam yang agak kebesaran di bagian tangan.

Rahel segera memakainya, kemudian mengamati diri di depan kaca. Rambut hitamnya ia sisir dan dibiarkan tergerai. Tersenyum kecut melihat bayangannya sendiri.

Dan kenapa mendadak perasaannya jadi aneh?

**

Rahen sudah menunggu di mobil, tidak seperti biasanya pemuda itu tampak lebih berwibawa sekarang.

"Lama banget," desis kesal Rahen mendahului masuk ke dalam mobil. Terpaksa Rahel mengikutinya, padahal yang ia harapkan dapat dijemput Arka, tapi nyatanya Arka tidak bisa karena ada acara besar dengan keluarganya dan cowok itu akan menyusul.

Hening. Alunan musik dari radio menengahi keduanya.

"Gue mau tanya," ucap Rahen, gadis disampingnya tidak menoleh sedikitpun dan malah membuang muka ke arah jendela.

"Emang iya, gue itu kakak Lo?" tanya Rahen dengan hati-hati, melirik Rahel kemudian bergantian menatap jalanan.

"Kalau emang iya, kenapa Lo nggak cerita? Kenapa Lo nggak kasih tau gue dari dulu?" beruntun pertanyaan itu langsung menyerbu Rahel.

Seperti ada sesak di dalam dada Rahel, kenapa jadi dia yang salah?

Gadis itu mendengus kasar, "Tau dari mana Lo?"

"Bunda. Tadi bunda cerita." jawab Rahen setengah tegas, setelah itu mobil berhenti tampak di depan bangunan megah rumah Keenan yang sudah terlihat.

Rahel mengabaikan kalimat Rahen, ia meraih tas kecilnya dan keluar dari mobil. Sedangkan Rahen hanya bisa pasrah dengan semuanya. Ia sanggup mengakui kalau memang ia salah selama ini.

Taman belakang tempat acara berlangsung sudah ramai. Rahel memasuki pagar, beberapa temannya sudah datang terutama Alee, Arsen dan Arez yang mengerumuni meja berisi marshmellow warna warni.

Rahel memilih duduk di dekat kolam renang, ingin bergabung dengan Metta tapi gadis itu sibuk nge-live bersama Yonna dan Lilis.

Rahel mendengus pelan, kenapa dirinya sangat rindu dengan Arka. Pemuda tampan itu belum sama sekali menunjukkan batang hidungnya malam ini, padahal acara sudah berlangsung lama sampai potong kue, potong tumpeng sampai makan-makan pun sudah selesai.

Suara nyanyian Via yang sedang berduet vokal dengan Yonna disana hanya membuat Rahel mengantuk dan membuat jengah.

"Rahel sini ikut joget," ajak Selly yang melambaikan tangannya ke arah Rahel dan Rahel hanya mengangguk pelan sambil tersenyum kikuk.

Masa iya Rahel disuruh joget?

"WOE ALEE SINI JOGET BARENG!" Rahel hampir terlonjak karena suara teriakan Arsen yang tidak jauh dari tempatnya duduk. Kemudian Alee datang dan mulai berjoget menggila disana.

Rahen Rahel [COMPLETED]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang