Prolog : Semua karena SM

11K 666 16
                                    

"Menurut yang Gue baca dari Grup, pemilihannya diacak. Gaada deh yang namanya test-test an. Mungkin faktor kali ya, yang kerja di SM Entertainment Indo kan itu itu doang orangnya"

Ahra masih sibuk mengunyah boba dalam minumannya, sambil mendengarkan Karin, sahabatnya, mengoceh ria soal pemilihan Staff resmi SM Entertainment Indonesia untuk bekerja di Korea. Entah pekerjaan apa, tapi Ahra sudah bisa menebak, pekerjaannya tak kalah membosankan dengan pekerjaannya sekarang.

"Ahra, Lo dengerin Gue ga sih?!" Karin yang dari tadi mengoceh menjelaskan soal pemilihan Staff akhirnya kesal, melihat Ahra hanya fokus dengan foto-foto Yuta di HPnya, Member Jepang nya NCT.

"Ahra, Lo dengerin Gue ga sih?!" Karin yang dari tadi mengoceh menjelaskan soal pemilihan Staff akhirnya kesal, melihat Ahra hanya fokus dengan foto-foto Yuta di HPnya, Member Jepang nya NCT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iyaa... Gue dengerin kok. Tapi asli ya, Rin. Gue bener-bener ganiat, semoga aja Gue ga kepilih."

Karin menepuk dahi, merasa Ahra sangat bodoh mengatakan hal itu pada kesempatan gratis yang tak datang dua kali.

"Heh, dengerin ya. Gaji Lo selama ini gede, kerjaan duduk-duduk doang aja Lo udah bisa ngasilin duit banyak, fisik Lo oke, Ortu Lo mendukung sama apapun yang Lo pilih. Satu hal yang bikin Gue heran, Lo kayak gapunya semangat hidup tau ga?" Ahra mengangkat tangannya, mengisyaratkan Karin agar berhenti bicara. Setelah itu, ia menelan kasar boba dimulutnya.

"Rin, Gue bukan ga semangat hidup. Gue tuh mencoba ngatur, mana yang penting, mana yang enggak. Itu aja kok."

"Lah? Bukannya Impian juga penting? Kan ke Korea juga Impian Lo, Ra... apalagi bisa ketemu Bias-bias Lo yang dari tadi cuma bisa Lo pantengin doang lewat HP" Dagu Karin menunjuk foto Yuta yang tengah Ahra perbesar gambarnya.

Sedangkan Ahra mendecak. "Bukan gitu. Kan bakal beda rasanya, kalo Gue kepilih kerja disana dan tiap hari liat mas Atuy and His Gengs lewat di Kantor sama kalo Gue liburan terus gasengaja jajan bareng sama mas Atuy di Mall."

Karin memutar bola matanya sambil merapihkan isi tas nya, kesal dengan tanggapan Ahra, Karin dengan kasar menghabiskan toppoki nya yang tersisa, lalu meminum habis jus nya. Ia kadang kesal dengan kelakuan Ahra. Tapi, Ahra tipe orang yang tidak pernah peduli terhadap penilaian orang lain kepadanya.

"Bisa cepet tua Gue nasehatin Lo. Udah yu, balik ke kantor. Gue takut ada tamu penting dateng, soalnya ini udah jam tutup tapi belum ada perintah buat nutup kantor."

Ahra menarik tas nya, mengiyakan ajakan Karin. Lalu ikut bangkit dari posisi duduknya, dan berjalan mengikuti sahabatnya sejak Sekolah dasarnya itu.

•~~~~~•

Ahra membuang gelas minumannya saat menemukan tempat sampah didekat kantornya. Dan benar saja, kantornya kedatangan tamu. Tamu misterius, pakai mantel, dan juga masker. Padahal, Indonesia bukan negara yang memiliki cuaca mendukung untuk memakai mantel.

When I'm In Love With 127 | NCT 127 FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang