7 : Hello and GoodBye

4.6K 432 70
                                    

Pukul 01:00 KST. Didalam Van, setelah perform.

Sebagian member terlelap tidur didalam Van setelah melakukan siaran langsung, Ahra tidak ikut, dia hanya duduk disamping supir sambil tertawa sesekali. Penampilan NCT 127 malam ini sungguh sukses. Ahra bisa merasakan rasa bangga setelah NCT 127 mendapatkan teriakan, tepuk tangan, dan banyak dukungan dari Fans mereka.

Sesampainya didepan Dorm, dengan malas satu-satu dari mereka keluar dari dalam Van. Mereka benar-benar lelah malam itu. Belum lagi, besok jam 8 Manager Choi menunggu mereka di kantor untuk membahas suatu hal yang penting. Ahra baru saja dihubungi Manager Choi untuk itu.

Ahra mengantarkan 10 bayi besarnya sampai kedalam Dorm, lalu pamit pulang. Johnny memaksa untuk mengantarkannya, tapi Ahra menolaknya malam itu. Ia tau, Johnny lelah, sama seperti member lainnya.

Diambang pintu, Mark berlari menghampiri Ahra.
"Ahra noona, bisa nyanyi ga?" Pertanyaan Mark membuat Ahra membulatkan matanya.

"Mwo?! Nyanyi?! Enggak!" Jawab Ahra kaget.

Ia bisa nyanyi, tapi jika ia jawab bisa, pasti Mark ingin melakukan sesuatu.

Mark menghela nafas kecewa, lalu berbalik dengan pandangan lesu.

"Memangnya kenapa, Mark?" Tanya Ahra.

"Aku butuh orang yang bisa nyanyi buat aku rekam. Aku pengen nge cover lagu bareng dia." Jelas Mark lalu berjalan semakin jauh.

"Kenapa harus aku? Ada Taeil oppa sama member lainnya yang suaranya bagus. Kamu sendiri juga suaranya bagus. Ngapain harus cari-cari orang lain..." Sahut Ahra. Kemudian Mark berbalik.

"Aku udah ngerekam semua suara mereka, aku cuma belum ngerekam suara Noona." Jelas Mark.

Ahra berfikir, sepertinya tawaran Mark tidak buruk. Tapi jelas ia akan malu, suaranya tidak seberapa dibandingkan dengan suara indah manusia-manusia yang tinggal di Dorm ini.

Mark berlalu, mungkin ia mengantuk. Sedangkan Ahra masih berdiri ditempatnya, menatap punggung seorang Mark Lee yang menunjukkan rasa lelahnya.

Ahra akhirnya pulang, ia juga sangat lelah. Namun ia memilih untuk jalan kaki ketimbang naik mobil lagi, kepalanya pusing. Namun, baru selangkah ia meninggalkan mobil Van milik NCT 127. Ada seseorang yang menyamakan langkah kaki nya dengannya, berdiri tepat disebelah Ahra, menggunakan hoodie berwarna gelap.

Ketika Ahra menoleh, laki-laki itu tersenyum bangga. Ahra seketika membulatkan matanya lalu menghentikan langkahnya.

"Ya! Doyoung-ah! Ngapain disini?! Pulang ke Dorm cepetan!" Teriak Ahra sambil memukul lengan Doyoung.

"Ya, Manager-nim. Aku kan cuma mau nganterin, masa salah sih?!" Jawab Doyoung sambil melindungi lengannya dari pukulan Ahra.

Ahra berhenti memukul Doyoung dan menatapnya sambil mengernyit tidak percaya. Kemudian ia mencubit lengan Doyoung berulang kali.

"Gaada yang nyuruh! Berarti salah!" Sahut Ahra sambil berteriak dan tangannya masih terus mencari celah untuk mencubit dan memukul Doyoung.

Doyoung yang ikutan kesal akhirnya menahan tangan Ahra, lalu mengikatkannya dibelakang tubuh Ahra. Kini, wajah mereka sedekat tadi.

Doyoung menatap Ahra, menghembuskan nafas halusnya. "Aku cuma mau mastiin Manager Illichil baik-baik aja. Gaakan ngelakuin apapun, aku janji."

Ahra hanya bisa terus-terusan menahan agar jantungnya tidak melompat dari tempatnya. Kemudian Doyoung melepaskan tangannya, wajahnya juga mulai menjauh.

When I'm In Love With 127 | NCT 127 FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang