23 : Tipuan

1.5K 166 10
                                    

~Jika kita berani mengambil langkah untuk saling Mengenal, maka jangan salahkan waktu yang tengah mengurus jadwal Rindu dan Bosan. Jika kita berani mengambil langkah untuk saling Percaya dan Nyaman, maka jangan salahkan waktu yang menciptakan sebuah Perpisahan.~
-Author-






Happy Reading💙

•~~~~~•

27 Maret 2019. Pukul 21:00 KST. Ruang Practice NCT 127.

"One, two, three, four, five, six, seven, eight

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"One, two, three, four, five, six, seven, eight..."

Suara hitungan dan gerakkan kaki member Illichil masih terdengar semangat. Hari ini, schedule mereka hanya full time didalam ruang practice. Sesekali ke studia untu latihan suara dan kemudian kembali lagi ke ruang practice untung melakukan beberapa latihan. Maklum, 2 hari lagi adalah konser terakhir mereka di Jepang. Para member juga mulai meminta Ahra menghubungi sanak keluarga mereka untuk diundang ke Saitama.

"Kalo gitu, aku sama papanya Johnny bisa berangkat besok kesana. Kalian menginap di Hotel mana?"

Ahra tersenyum kikuk, tidak tahu jika Ibu Johnny adalah seorang wanita yang humble dan asik saat berbicara dengan orang lain.

"Aku akan mengirimkanmu nama Hotelnya, Mama Seo. Terima kasih sudah mau menerima undangannya."

"Tentu saja, Manager cantik. Eh? Yeobo, aku dengar dari Johnny kalo kontrak kerjamu habis diakhir bulan nanti. Itu benar?"

Ahra sempat tertegun saat mendengar Ibunya Johnny memanggilnya seperti memanggil anaknya. Kemudian kembali terdiam dan menggigit bibir bawahnya saat Ibu Johnny melanjutkan pertanyaannya.

"N-ne, Mama Seo."

"Ah, it's heard so bad, but i think the Agency will never make you resign from this occupation. Keep spirit, Honey! Johnny bilang kamu itu Manager yang hebat. Jadi aku yakin kamu pasti akan dapet perpanjangan kontraknya. Semangat!"

Suara Ibu Johnny terdengar begitu semangat dan...

Sangat keibuan.

Ahra menahan kuat-kuat air matanya, tak salah jika ia tiba-tiba merindukan sosok Ibunya sekarang. Perlakuan Ibu Johnny padanya membuatnya hatinya begitu tersentuh sekarang.

"Ne, kamsahamnida Mama Seo."

Sambungan telpon mati setelah itu. Lalu Ahra menarik nafasnya dalam-dalam, lantas menghembuskannya perlahan. Dadanya sesak ketika mengingat betapa manisnya sapaan Yeobo yang keluar dari bibir Ibu Johnny. Johnny sangat beruntung memiliki seorang Ibu yang begitu ramah dan perhatian seperti Mama Seo.

When I'm In Love With 127 | NCT 127 FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang