3 : Tanggung Jawab dan Pengalaman Baru

5.8K 551 56
                                    

Seisi ruangan hening. Manager Choi, dan Sooman sajangnim menatap Ahra, dan NCT 127 secara bergantian. Haechan masih menatap Ahra, jaga-jaga, takut Ahra bukanlah Staff SM Entertainment seperti yang dikatakan Manager Choi.

"Ya, Haechan-ah. Berhenti liatin dia kayak gitu. Dia bukan sasaeng kayak yang kamu kira, dia cuma Staff." Bisik Doyoung yang sadar dengan kelakuan absurd Haechan.

"Hyung, logikanya, kalo dia cuma sekadar Staff, gamungkin dia dibawa kesini bareng kita. Dia ngapain sejadwal sama kita coba?" Doyoung menggeleng menghela napasnya kasar, geram dengan jawaban Haechan yang semakin menjalar entah kemana.

Lalu Jaehyun menelengkan kepalanya kearah Doyoung. "Hyung, gatau kenapa aku nyium aroma-aroma kalo dia itu calon Manager sementara kita."

Doyoung membulatkan mata mendengarnya. Lalu menoleh dengan cepat kearah Jaehyun yang mengangguk.

"Joh-eun achim, Yeorobun. Terima kasih sudah datang pagi ini dengan tepat waktu. Mungkin kejadian sebelumnya bisa Haechan dan Doyoung serta Ahra lupakan terlebih dahulu. Kita akan memulai meetingnya" buka Manager Choi sebelum ia menjelaskan maksud dari pertemuan pagi itu.

"Ternyata bener, Haechan itu super duper nyinyir mulutnya, pedes, gajelas, ngeselin, petakilan. Huhuuu... tapi gatau kenapa Gue bisa seluluh itu sama kelakuan Kak Doy." Batin ahra sambil bergantian menatap Haechan dan Doyoung dengan tatapan yang 360° berbeda. Haechan yang ditatap sinis, dan Doyoung yang ditatap kagum.

Lalu, Lee Sooman mengambil alih pembukaan Manager Choi. "Terima kasih atas kedatangan kalian, NCT 127, dan juga saudari Ahra Dhian yang sudah jauh-jauh datang dari Indonesia. Terima kasih banyak sudah menerima undanganku." Mereka semua mengangguk, mengiyakan kata-kata Sooman.

Ahra tak begitu fokus kepada kata-kata sambutan dari Sooman. Matanya menelisik ruangan meeting dikantor Agensi terkenal itu. Mengaguminya dalam hati. Sampai akhirnya mata Ahra tak sengaja memergoki Taeyong tengah menatap kearahnya, lalu tersenyum.

"Anjir, anjir... apaan ini woi apaan... mana ada orang kaya Bubu ngasih senyum ramah begitu ke rakjel kayak Gue." Batin Ahra sambil melempar senyum kembali kearah Taeyong dengan kikuk.

"Jadi, aku akan memberitahukan kepada NCT 127. Kalau kalian akan mendapatkan seorang Manager sementara selama 3 bulan kedepan. Orangnya, pasti sudah bisa kalian tebak, hanya satu orang diruangan ini yang berpeluang jadi Manager sementara kalian." Ucap Sooman yang membuat Ahra kembali fokus. Namun ia mengernyit heran saat melihat Sooman tersenyum ramah kepadanya, matanya akhirnya melihat bahwa satu ruangan tengah menatap kearahnya.

Akhirnya, Ahra sadar, pekerjaan apa yang akan ia jalani setelah ini. Semua pertanyaannya terjawab secara singkat. Tapi entah apa yang harus ia katakan, lidahnya membisu.

Ternyata ia yang akan bekerja sebagai Manager sementara NCT 127.

"Jadi, Manager baru kita benar-benar seorang perempuan? Wah... I'm so excited to hear that!" Komentar Mark sambil tersenyum kearah Ahra. Sedangkan jantung Ahra malah berdetak semakin cepat.

"Udahlah, mau jadi jelly aja Gue.." batin Ahra sambil tersenyum menahan malu.

"Maafkan aku, aku yang meminta Manager Choi untuk tidak memberitahukan kepadamu soal pekerjaanmu disini. Karena, pasti kamu akan memikirkan panjang dan itu membutuhkan waktu yang lama. Aku ingin kamu menerima pekerjaannya tanpa pertimbangan, karena kami sedang sangat membutuhkan orang yang bisa santai tapi tetap disiplin dalam mendidik dan mengasuh NCT 127. Anak asuh emas kami yang kesekian."

Ahra tersenyum kikuk kembali saat mendengar Sooman berkata begitu. Ia melihat sekelilingnya, termasuk wajah kesepuluh manusia tampan yang biasa ia lihat hanya lewat HP atau Laptop.

When I'm In Love With 127 | NCT 127 FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang