~Aku Mencintaimu, Kim Doyoung. Dari Bumi, ke Uranus, dan ga pernah kembali lagi~
-Ahra Dhian-
Setelah ku fikir-fikir kapal utama kita ga pernah punya waktu spesial.
So, this is it.
Enjoy ><
Happy Reading💙•~~~~~•
"Aku, Kang Jin Hee, meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang sudah kulakukan. Aku tidak akan mengulanginya lagi."
Doyoung mengklik kembali tombol penyetop rekaman diponselnya.
"Sudah kurekam, ini bakal kuputar lagi kalo sikapmu gaada perubahan." Jelas Doyoung.
Kang Jin Hee mengangguk mantap, lantas berdiri dari posisi duduknya dan membungkuk 90° pada 9 laki-laki dan satu perempuan dihadapannya.
Ahra masih terus menghindari kontak mata dengan Kang Jin Hee, ia masih sakit hati.
"Manager-nim, maafkan aku." Ucap Kang Jin Hee lagi sebagai penutup.
Sedetik kemudian, Kang Jin Hee benar-benar melenggang pergi dari ruangan yang awalnya dikhususkan untuk briefing itu.
Seisi ruangan langsung menghela nafas masing-masing dan meregangkan otot-otot tubuh mereka dengan bebas. Betapa menegangkannya hal yang dimulai oleh Yuta tadi, membuat mereka yang tidak terlibat juga ikut tidak karuan jantungnya.
"Ra? Mau minum?" Tawar Johnny pada Ahra sambil menyodorkan segelas air mineral di meja.
Ahra tersenyum, lalu menerima uluran gelas dari Johnny dan meminum setengah dari isi gelas.
"Bayangin ya... kalo semua orang yang gapunya tata krama dipukul telak begitu sama Yuta hyung. Orang-orang kayak gitu bisa aja populasinya abis dibumi." Suara Haechan.
"Actually, kita emang harus seberani itu sih." Tambah Mark.
"Ya kalian gini aja prinsipnya, kalo kalian yang diem-diem aja tiba-tiba diganggu ga jelas. Lebih baik bersuara kan? Daripada terus-terusan diem? Yang ada malah jadi bulan-bulanan." Jelas Yuta sambil meneguk kaleng sodanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I'm In Love With 127 | NCT 127 FANFICTION
FanfictionAhra Dhian, gadis berusia 20 tahun yang sudah 2 tahun terakhir bekerja di SM Entertainment Cabang Indonesia sebagai Staff biasa. Terpilih sebagai Staff yang beruntung untuk bekerja langsung di SM entertainment Korea. Akhirnya, dengan tekad yang tak...