21 : Private Number.

1.5K 163 13
                                    

~You know there are millions of people living on this planet, but you don't know which of them is hiding to bring you down.~
-Author-



Happy Reading💙

•~~~~~•

21 Maret 2019. Pukul 23:00 Waktu Nagoya, Jepang. Neo City Tour Nagoya.

Ahra masih menunggu semua member selesai menghapus riasan mereka. Ia terus memainkan ponsel, melihat betapa cepatnya waktu berlalu, apalagi sekarang sudah tanggal 21 Maret. 8 hari lagi, Ahra harus memilih, antara pulang, atau bertahan.

"Manager-nim, habis ini kita langsung berangkat ke bandara buat take off langsung ke Korea. Jadi barang-barang yang ada di hotel udah dirapihin sama Staff khusus. Manager ga nyimpen barang-barang penting disana kan?" Tanya Asisten Kim yang dijawab anggukan oleh Ahra.

"Aku ga ninggalin apapun, tinggal koper baju doang. Barang-barang penting ada di tas aku yang ini. Terima kasih Asisten Kim." Ucap Ahra.

Asiten Kim kembali kesana kemari, merapihkan beberapa kekacauan kecil. Begitu juga dengan Ahra yang kini ikut membantu beberapa coordi noona membereskan pakaian dan riasan para Member.

"Doyoung biar aku yang rapihin." Pinta Ahra yang kini mengambil alih merapihkan sisa riasan diwajah Doyoung.

Doyoung tertawa kecil. "Aku jadi ngerasa kayak... suami yang baru pulang kerja."

Ahra memukul bahu Doyoung pelan, lalu tersenyum sambil melotot. Bisa-bisanya Doyoung menggodanya saat semua orang tengah bolak-balik kesana kemari.

"Oh iya, nanti, pas Tour di North America, Johnny hyung mau nyaranin buat bikin konten JCC yang banyak. Menurut kamu, gimana Ra?"

Tangan Ahra berhenti bergerak. Hatinya mencelos.

"Mungkin hari itu bakal kalian lewati tanpa aku." Batinnya.

"Ra..." Doyoung menyentuh tangan Ahra. Menyadarkan gadis itu dari lamunannya.

"I-iya? Itu bagus kok! Tapi itu kan masih sebulan lagi, Doy. Seharusnya kamu mikirin hal yang bentar lagi kamu lakuin." Jelas Ahra berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Kamu... berusaha ngomongin soal kontrak itu lagi ya?"

Ahra tidak tahan sekarang.

Ia melepas kapas ditangannya, lalu meninggalkan kursi tempat Doyoung duduk dan pergi duluan keluar venue. Ia hanya ingin sehari tidak memikirkan soal betapa beratnya ia menerima kenyataan jikalau nanti kontrak kerjanya tidak diperpanjang.

Jiwa Ahra seperti sudah separuh menyatu dengan NCT 127. Meninggalkan mereka adalah beban berat buat Ahra. Bagaimana bisa ia meninggalkan orang-orang yang selama ini telah menjadi alasannya untuk bangkit dari semua drama hidupnya?

Ddrrrttt... Ddrrrttt...

Ahra melihat layar ponselnya yang bergetar, tapi yang ia baca justru membuatnya mengernyit heran.

Private number is calling...

Siapa yang menelponnya dengan nomor private seperti ini?

When I'm In Love With 127 | NCT 127 FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang