#HappyReading:)
10:08
Hari ini SMA Kejora melaksanakan kegiatan rutin sebagai penutup ajaran pada semester satu, hal ini pasti paling dinanti-nantikan para siswa-siswi SMA Kejora karna hari ini adalah hari pembagian Lapor. Saat ini seluruh siswa-siswi sedang berkumpul di lapangan dengan berpanas-panasan mendengarkan Kepala sekolah mereka sedang berpidato.
Tidak jarang dari mereka mengeluh karna panasnya sinar matahari pada jam-jam seperti ini, bayangkan saja kalian dijemur di tengah lapangan sambil mendengarkan celotehan Kepala sekolah yang begitu-begitu saja, dan sudah sering dibicarakan saat amanat pembina upacara di hari senin. Membosankan dan mengesalkan.
Ingin protes tapi takut kena semprot karna mengetahui betapa garangnya Kepala sekolah mereka, jadi mau tidak mau ya harus rela dijemur seperti ikan asin begini. Setidaknya meski tidak mendengarkan apa yang disampaikan oleh Kepala sekolah, mereka tetap diam agar terlihat menghargai, sambil sesekali banyak siswa-siswi lain yang berbisik-bisik mulai menggosip.
"Duh, panas banget gila muka gue." Keluh Selin sambil mengipas wajahnya menggunakan tangannya.
"Tau nih mana ngocehnya itu-itu aja lagi, bosen banget gue." Sahut Agis teman Selin yang berdiri di sebelahnya yang juga mengipasi wajahnya dengan tangan.
"Mana pegel lagi, udah napa sih ngocehnya gak ada yang dengerin juga!" Omel Selin yang mulai kepanasan serta merasakan pegal di kakinya.
"Oke karna matahari semakin panas, saya rasa cukup pidato saya kali ini Terimakasih." Ujar Kepala sekolah yang membuat para siswa-siswi membuang napas lega.
"Oke anak-anak sekalian, sekarang Bapak akan membacakan peraih peringkat satu sampai tiga dari masing-masing kelas, dan yang namanya dipanggil harap segera maju ke depan." Jelas Pak Suradi Sambil memegang kertas yang berisi nama-nama siswa berprestasi.
"Oke pertama dari kelas sepuluh IPS satu, peraih peringkat ketiga adalah, Ania Sarasmita dengan nilai rata-rata tujuhpuluh delapan koma sembilan." Ujar Pak Suradi lalu membacakan peringkat selanjutnya dari kelas ke kelas.
Kini giliran kelas 11 IPA 3 yang akan diumumkan siapa yang meraih peringkat.
"Peringkat ketiga atas nama Mirnanda dengan nilai rata-rata delapanpuluh dua koma tujuh." Teman-teman kelas IPA 3 dan yang lain riuh memberi tepuk tangan.
"Peringkat kedua diraih oleh Bily Arianto dengan nilai rata-rata delapanpuluh empat koma nol."
"Oke sekarang giliran peringkat pertama diraih oleh Devi Uswatun dengan nilai delapanpuluh enam koma tiga, beri tepuk tangan lagi." Ujar Pak Suradi lalu disambut tepuk tangan dari siswa-siswi yang lain.
Kini giliran kelas 11 IPA 4 yang akan diumumkan siapa yang mendapat peringkat. Osca yang berdiri di samping Jesya merasa gugup dan deg-degan karna takut nilainya akan menurun.
"Peringkat ketiga adalah Dania Ayunanda dengan nilai tujuhpuluh delapan koma delapan." Dania yang dipanggil namanya pun maju kedepan dengan senyum yang lebar.
Sedangkan Osca terus merapalkan doa agar ia masih bisa mempertahankan peringkat kedua yang ia raih dengan susah payah saat kenaikan kelas dulu.
"Selanjutnya peringkat kedua diraih oleh Aluna Destarina dengan nilai rata-rata tujuhpuluh sembilan koma nol." Begitu bukan namanya yang disebutkan Osca benar-benar ingin menangis, ia merasa tidak rela karna yang mendapat peringkat dua Luna bukan dirinya lagi.
"Baiklah peringkat pertamanya diraih oleh Osca Aranasya Sarasvina dengan nilai rata-rata delapanpuluh koma nol." Bagai mendapat durian runtuh raut wajah Osca yang tadinya sudah ingin menangis mendadak terkejut karna namanya disebut sebagai peringkat pertama, Osca melangkahkan kakinya sembari melebarkan senyum manisnya merasa tidak menyangka ia akan mendapatkan peringkat pertama.
Pak Suradi berlanjut menyebutkan peraih peringkat dari kelas 12 IPS sampai 12 IPA hingga selesai.
***
Disisi lain rombongan kelas 12 IPA 2 yang barisannya mulai tidak karuan karna ada yang berjongkok, ada yang duduk-duduk karna kepanasan.
Begitu pula dengan Rayen, yang diam-diam memperhatikan Osca saat gadis itu berjalan menuju barisan para peraih peringkat.
Rayen melihat senyum yang timbul pada dua sudut bibir gadis itu, padahal baru saja gadis itu menampilkan ekspresi sedihnya. Rayen terus memperhatikan gerak-gerik Osca secara diam-diam, teman-temannya sedang sibuk masing-masing entah menyibukkan apa, Rayen sama sekali tak perduli karna dirinya lebih tertarik memperhatikan gadis yang kini tengah tersenyum saat berfoto bersama Wali kelasnya.
"Woi bro, serius amat liatin apaan?" Tanya Ozy sambil menepuk bahu Rayen tiba-tiba hal itu sontak membuatnya terkejut.
"Apaan lagi? Ganggu aja!" Kesal Rayen sambil menatap tajam Ozy.
"Hehe santai bro santai kaya di pantai." Ucap Ozy yang sedikit was-was dengan tatapan tajam Rayen, ya meskipun Rayen ini sahabatnya bukan berarti Rayen tak akan menonjoknya tiba-tibakan hanya karna ia mengejutkannya.
"Emang lagi liatin siapa sih?" Tanya Ozy sambil melihat ke arah di mana tadi Rayen terlihat begitu tertarik untuk melihatnya, padahal biasanya sahabatnya yang satu ini sangat tidak perduli pada sekitarnya.
"Kepo!" Ujar Rayen lalu mengalihkan perhatiannya dari Osca.
"Jatuh cinta ya lo?" Tanya Ozy yang sangat penasaran.
"Jadi lo udah move on dari Meta?" Tanya Ozy lagi sambil menyebut-nyebut mantan terakhir Rayen.
"Bacot lo!" Ujar Rayen lalu berjalan menjauh dari Ozy yang rasa keponya mulai kumat.
"Dia liatin apaan sih? Kok gue jadi kepo banget, apa gebetannya dapet peringkat? Atau dia iri liat orang pada dapet peringkat terus dia pengen dapet peringkat makanya liatin ke sana?" Ujar Ozy bertanya-tanya sendiri.
"Ah entahlah." Ujar Ozy lalu duduk di lapangan bersama teman-temannya yang lain yang sudah kepanasan dari tadi.
.
.
.
.
.
.
.
Waduh Rayen mulai curi-curi pandang nih guys, jadi apa Rayen mulai sadar kalau Osca menyukainya? Penasaran gak?
Harus penasaran aku maksa! HeheUdah lama gak update jadi rindu ya sama Rayen? Ngaku aja deh:v
Jadi aku gak update minggu kemarin karna aku bener-bener lagi sibuk ngerjain tugas sekolah hehe sorry banget buat yang nungguin aku update, minggu depan siap sama kelanjutan cerita ini?Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love [on Going] Hiat
Teen FictionPernah meyukai senior di sekolahan? Aku yakin kalian pernah berada pada fase di mana menyukai kakak kelas tapi tidak berani mengungkapkannya, seperti Osca satu tahun mengagumi seniornya Rayen Aldebaran secara diam-diam hingga akhirnya diketahui oleh...