#HappyReading:)
"Woi, Bro lo kenapa?" tanya Ergi pada Agil yang dari tadi hanya diam sambil memutar-mutar ponselnya di tangan.
Kali ini mereka berdua tengah nongkrong di sebuah Cafe tempat biasa mereka berkumpul dengan teman-temannya. Tapi kali ini hanya ada Agil dan Ergi yang sudah datang, sedangkan tiga temannya yang lain belum datang, padahal tadi mereka janjian kumpul jam 10:00 tapi hingga kini batang hidung tiga temannya yang lain belum juga terlihat.
Agil melirik ke arah Ergi sekilas, lalu menghela napas pelan dan berkata, "Gue kok tiba-tiba mikirin Osca ya Gi."
"Hah? Gak salah lo mikirin dia?" tanya Ergi yang juga merasa aneh.
"Makanya gue bingung, tadi malem gue mimpi jadian sama dia."
"Ahahah, udah geser otak lo, jangan-jangan lo suka sama dia."
"Ngaco lo! Lo kan tau gue suka sama siapa."
"Iya, lo naksir Dinda, tapi sayang dia ga respect sama lo."
"Ungkit-ungkit terus!"
"Eh, tapi gue lebih setuju lo jadian sama Osca," ujar Ergi pada Agil.
Agil tersedak ludahnya sendiri, lalu memincingkan mata pada Ergi seolah meminta penjelasan.
Ergi yang mengerti langsung menjelaskan, "Ya secara dia pinter meskipun kadang bobrok juga kalo udah sama temen-temennya. Terus lo sama dia juga udah deket, dia orangnya respect sama sekitar, jadi lo lebih gampang deketinnya."
"Kayaknya otak lo yang geser Gi," ujar Agil.
"Lah, kok jadi gue?"
"Ya kali gue suka sama temen sendiri, mau ngerusak pertemanan lo?"
"Dinda juga temen kali Gil, bedanya lo gak deket sama dia."
Agil mendengus lalu meninggalkan Ergi dengan otak gesernya, ia memutuskan untuk pulang saja.
"Woi bro, mau kemana lo?" tanya Ergi saat Agil berjalan meninggalkannya.
"Balik," jawab Agil singkat tanpa menoleh kepada Ergi.
Saat Agil keluar dari Cafe tersebut, tiga temannya yang lain baru datang, mereka adalah Veno, Doni dan Toni. Saat berpapasan dengan Agil, Veno menyapa temannya satu itu, "Woi Gil, mau kemana lo?"
Agil berhenti melangkahkan kakinya lalu menjawab pertanyaan Veno tadi, "Balik."
"Lah, kita baru nyampe masa lo balik," ujar Toni yang berdiri di samping Doni.
"Lo bertiga kelamaan, males gue."
"Aelah Gil, telat dua puluh menit doang," balas Doni.
"Gue juga ada urusan, udah sono temenin Ergi di dalem sendirian dia," ucap Agil lalu berjalan meninggalkan tiga temannya yang baru datang tersebut.
****
"Baby dont cry cry cry akireru kurai smile, dare yori soba ni ite warai atta hibi ..." Osca bernyanyi dengan suara yang memekakkan telinga, Hana yang tiduran di sebelahnya merasa sangat terganggu.
"Woi, berisik!" seru Hana, lalu melemparkan boneka hello kitty nya pada Osca.
"Aih, ganggu aja lo, gue lagi nonton konser suami-suami gue nih!" ucap Osca.
"Ya tapi nyanyinya gak usah pake toa kali."
"Lo tuh kenapa sih Han? Patah hati? Kok sewot mulu sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love [on Going] Hiat
Teen FictionPernah meyukai senior di sekolahan? Aku yakin kalian pernah berada pada fase di mana menyukai kakak kelas tapi tidak berani mengungkapkannya, seperti Osca satu tahun mengagumi seniornya Rayen Aldebaran secara diam-diam hingga akhirnya diketahui oleh...