10.Ucapan selamat

26 13 0
                                    

Saat ini siswa-siswi kelas 11 IPA 4 sedang berfoto bersama wali kelas mereka di lapangan lebih tepatnya di depan ruang guru.

"Eh dek, fotoin bentar dong." Ujar Puput pada adik kelas cowok yang lewat di depan mereka sambil menyerahkan ponselnya.

Adik kelas yang dimintai tolong itupun mengangguk dan menerima ponsel Puput untuk mengambilkan gambar dari para kakak kelasnya itu.

"Satu...dua...tiga." Ucap adik kelas yang bernama Rahmat tersebut.

"Lagi dong lagi!" Seru para cewek yang sudah berpose dengan gaya andalan mereka masing-masing.

"Satu..dua..tiga, udah Kak." Ujar Rahmat lagi.

Puput berjalan menghampiri adik kelasnya yang sudah memfotokan dirinya bersama teman sekelas dan wali kelasnya, tidak lupa berterimakasih sebelum mengambil ponselnya dan melihat hasil jepretan adik kelasnya itu.

"Liat dong Put." Ucap Luna yang rempongnya setengah mati.

"Bentar dong gue juga baru mau liat." Balas Puput sambil melihat ke layar ponselnya. "Nih, katanya mau liat." Ucap Puput sambil menyodorkan ponselnya pada Luna.

Dengan senang hati Luna mengambil ponsel milik Puput dan mulai menggeser-geser layarnya untuk melihat foto-foto mereka tadi.

"Nih Put, makasih nanti kirim ke grup aja ya." Luna menyodorkan kembali ponsel Puput.

"Oke, eh buat boomerang kuy!" Ajak Puput bersemangat.

"Kuy!" Seru teman-temannya termasuk Osca dan para sahabat satu gengnya itu.

"Gista!" Panggil Luna pada cewek yang sedang berdiri memeluk tiang bendera sambil mengunyah permen karet.

Merasa dipanggil namanya Gista menengokkan kepala ke arah Luna.

"Apa?" tanya Gista saat mendapati Luna yang baru saja memanggilnya.

"Boleh minta tolong videoin  boomerang?" ucap Luna sambil menyerahkan ponselnya.

Luna dan Gista memang terbilang cukup dekat karna sama-sama mengikuti organisasi PRAMUKA, kalian pasti tidak menyangkakan jika manusia rempong dan heboh seperti Luna menjadi ketua atau pradana putri organisasi PRAMUKA? Bahkan keempat temannya saja hampir tidak percaya.

Gista mengambil ponsel yang disodorkan oleh Luna lalu mengambil posisi bersiap memvideokan para bocah rempong penghuni IPA 4.

Semua teman-teman Osca sudah bersiap dengan gayanya masing-masing, sedangkan Osca malah bingung ingin bergaya apa.

"Osca, buru ih gaya doang pake bingung." Ucap Stevi yang berdiri di sampingnya.

Oke karna bingung mau bergaya bagaimana Osca memutuskan untuk memakai gaya andalannya yaitu mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf 'V'.

Setelah selesai membuat boomerang bersama teman-temannya Osca ditarik oleh Dania yang merupakan teman sekelasnya.

"Ngapain tarik-tarik sih Dan?" Tanya Osca yang sebal karna Dania asal tarik-tarik saja Dania pikir dirinya teh tarik apa?.

"Ih temenin gue dong Ca." Pinta Dania.

"Kemana dah?"

"Nyamper Kak Ken sebentar."

"Ck, kayak gak ada orang lain aja lo minta temenin gue." Ujar Osca sambil memutar bola mata malas, pasalnya jika Dania sudah bertemu kakak kelasnya yang bernama Ken itu pasti ujung-ujungnya membahas Ardan--kakak kelas yang disukai Dania.

"Abisnya Jesya lagi foto-foto." Ujar Dania. Dania sendiri adalah teman satu bangku Jesya, dan ia tipe siswi yang sulit bergaul hingga di dalam kelas yang dekat dengannya hanya Osca dkk.

"Ya udah deh, itu Kak Ken." Tunjuk Osca pada cowok yang sedang memegang kamera dan mengarahkannya pada tiga cowok lain yang sedang berpose.

"Kak Ken!" Panggil Dania.

Ken yang dipanggil langsung menoleh dan berjalan menghampiri Osca dan Dania.

"Eh Osca, selamat ya atas peringkatnya." Ucap Ken sambil memajukan tangannya mengajak Osca bersalaman.

"Thanks Kak." Balas Osca sambil membalas jabatan tangan Ken tidak lupa tersenyum dan menampilkan lesung pipinya.

Ken dan Dania akhirnya mengobrol entah apa, Osca sama sekali tidak mengerti mereka berdua membicarakan apa. Osca yang sedang melihat-lihat sekeliling tidak sengaja matanya melihat Rayen yang sedang tertawa bersama teman-temannya.

Tanpa sadar Rayen melihat ke arah Osca, tatapan mereka bertemu dengan Rayen yang melemparkan senyum dan mengatakan sebuah kalimat tanpa bersuara.

"Selamat atas peringkatnya."

Osca tau apa yang diucapkan Rayen barusan, tapi apakah kalimat itu ditunjukkan padanya? Karna takut geer Osca menengok-nengokkan kepalanya mencari seseorang di belakangnya karna siapa tau Rayen berbicara pada orang tersebut.

Nihil tidak ada orang dibelakangnya, apakah Rayen mengucapkan pada Dania? Tapi tidak mungkin, karna Dania saja sedang sibuk mengobrol dengan Ken.

Saat Osca melihat ke arah Rayen lagi, ternyata Rayen masih menatap ke arahnya dan kembali tersenyum ia membalas senyum dari Kakak kelas yang ia sukai itu dan setelahnya Rayen kembali mengobrol bersama teman-temannya.

Lantas apakah benar ucapan itu untuknya? Jika iya maka Osca senang sekali, meski hanya kalimat sederhana tapi bagi Osca itu sudah cukup membuat dirinya bahagia, karna Rayen yang mengucapkannya meski tanpa suara.

****

"Eh ngapain lo cengar-cengir kesambet?" tanya Hana yang baru tiba di parkiran dan langsung melihat Osca yang sedang duduk di atas motor miliknya sambil cengar-cengir tidak jelas.

"Gue lagi seneng Han sumpah!" Seru Osca sambil turun dari motor milik Hana.

"Apaan nih? Dapet duit satu karung?"

"Ih bukan, tadi gue diucapin selamat sama Kak Rayen!" Ujar Osca sembari melompat-lompat kecil membuat siapa yang melihatnya pasti gemas sendiri dengan gadis itu apalagi ditambah senyuman yang terus mengembang dikedua sudut bibirnya.

"Serius?! Kapan? Kok gue gak liat? Lo ngarang?" Tanya Hana beruntun karna terkejut sekaligus tidak percaya dengan apa yang barusan dikatakan Osca.

"Iya, tadi pas gue nemenin Dania nyamperin Kak Ken." Jelas Osca masih dengan senyumnya yang terus mengembang.

"Cieee ada kemajuan nih." Goda Hana.

"Siapa sih Han, yang gak seneng diucapin selamat sama gebetan?"

"Iya deh iya percaya yang lagi berbunga-bunga. Semoga Kak Rayen peka ya Ca." Ucap Hana.

"Amiin." Balas Osca lalu mengajak Hana segera pulang sebelum hujan turun karna langit sudah mulai terlihat mendung.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Siapa yang gak seneng diucapin selamat sama gebetan kaya Osca? Seneng pasti, pengen jingkrak-jingkarak jugakan?.

Oke gimana part 10 ini? Krisarnya dong masa diem-diem bae.
Vote+comment juga jangan lupa:)

See you...

Silent Love [on Going] HiatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang