#happyreading!
Tepat hari ini merupakan hari terakhir pelaksanaan Ujian Sekolah, Rayen yang baru saja menyelesaikan mengisi jawabannya langsung keluar dari ruang ujian. Sekolah nampak sepi sejak 5 hari yang lalu, karena kelas 10 dan 11 yang diliburkan.
Saat sedang memakai sepatunya tiba-tiba Rayen teringat akan seorang gadis yang selalu menunduk jika bertemu dengannya, sungguh kali ini Rayen benar-benar penasaran apakah benar kata Ozy jika adik kelasnya itu menyukainya? Atau hanya bualan Ozy semata.
Setelah memakai kedua sepatunya dengan benar, Rayen mengambil ponsel yang ia letakkan di kantong celana abu-abunya. Membuka aplikasi instagram mencoba mencari akun milik adik kelasnya itu, karna seingatnya adik kelasnya tersebut mem-follow dirinya.
Setelah mencari dengan men-scroll
Nama-nama akun yang mengikutinya, akhirnya Rayen menemukan akun bernama 'Oscaarns_'. Rayen ingat nama adik kelasnya itu, karna ia dulu pernah bertanya pada Selin.
Rayen membuka akun tersebut, tapi hanya ada satu postingan dari Osca yang di posting sekitar satu bulan yang lalu. Postingan itu berisi potret sebuah langit yang sedikit diberi filter menjadi lebih biru, dilengkapi dengan caption sebuah quotes 'Seperti langit yang tak pernah pergi meski cintanya tak pernah terbalas oleh bumi'.Karna tidak ada yang menarik, setelah membaca captionnya Rayen keluar dari akun Osca, tapi saat ingin menyentuh tombol back tidak sengaja jari Rayen mengklik icon love tanpa disadari oleh cowok tersebut, yang berarti Rayen baru saja tidak sengaja melike postingan tersebut.
Entah bagaimana nanti reaksi Osca saat mendapati notifikasi dari instagramnya bahwa Rayen menyukai postingannya, ah, ralat lebih tepatnya tidak sengaja menyukai postingannya.
***
Libur yang membosankan bagi Osca, karna dirinya benar-benar tidak pergi kemanapun saat libur satu minggu ini. Bahkan ia sama sekali tidak pergi bermain ke rumah Hana, padahal biasanya setidaknya 3 hari sekali gadis itu akan pergi ke rumah Hana untuk sekedar mengacak-acak kamar Hana hingga gadis itu jengkel dan mengusirnya, atau bahkan tak jarang Osca hanya meminta makan lalu setelah kenyang pulang.
Osca dan Hana memang sedekat itu, bahkan orang tua Hana sudah menganggap Osca seperti anaknya sendiri. Tapi kali ini Osca memang benar-benar malas untuk sekedar keluar dari rumah, bahkan ketika disuruh Ibunya untuk membelikan bahan masakan saja ia malas sekali sepeti saat ini, hingga Ibunya harus memberinya ceramah panjang lebar baru ia mau untuk membelikan bahan masakan yang disuruh ibunya di minimarket yang tidak jauh dari rumahnya, tapi tetap saja jauh jika berjalan kaki seperti saat ini.
Selesai membayar belanjaanya Osca keluar dari minimarket tersebut sambil membuka sebungkus permen karet yang baru saja dibelinya.
Saat sedang berjalan untuk kembali menuju rumahnya, Osca dikagetkan dengan decitan rem dari motor yang tiba-tiba berhenti di sampingnya, untung saja permen karet yang sedang ia kunyah tidak tertelan.
"AYAM AYAM!" Osca reflek latah karna saking terkejutnya.
Seseorang yang mengerem tiba-tiba itu malah tertawa melihat reaksi Osca yang latah kala mendengar decitan rem motornya yang berbunyi jika habis dicuci. Mendengar tawa dari seseorang yang sudah membuatnya terkejut, Osca langsung menatap orang tersebut dengan jengkel.
"Heh dugong! Ngaget-ngagetin aja lo onta!" ujar Osca dengan kesal pada cowok yang sedang duduk di atas motor matic-nya tersebut, dia Agil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love [on Going] Hiat
Teen FictionPernah meyukai senior di sekolahan? Aku yakin kalian pernah berada pada fase di mana menyukai kakak kelas tapi tidak berani mengungkapkannya, seperti Osca satu tahun mengagumi seniornya Rayen Aldebaran secara diam-diam hingga akhirnya diketahui oleh...