| 03 | Butik

100 9 0
                                    

Keesokan harinya, Seperti biasanya.
Feisya kembali ke kantor tempatnya bekerja untuk menyerahkan projek kepada Klien.
Dan mendiskusikannya pada Ayla selaku Direktur perusahaan.

"Sayang, Aku berangkat duluan ya. Kamu jangan pulang malem ya, Pokoknya sebelum maghrib kamu harus udah sampai rumah. Aku khawatir kalau kamu pulang malem, Udara malem ga bagus buat tubuh" Ucap Kenny sembari tersenyum.

"Iya bawel" Balas Feisya sambil tersenyum.

"Yaudah aku berangkat duluan ya" Ucap Kenny.

"Ken" Sahut Feisya menghentikan langkah Kenny.

"Ya?" Ucap Kenny sambil menghadap istrinya itu.

"Maaf ya, Aku belum bisa berhenti dari pekerjaanku dan aku juga belum bisa jadi ibu rumah tangga yang baik. Kamu tau kan? aku masih pengen jadi wanita karir. Ini cita-cita ku dari lama" Ucap Feisya.

Kenny tersenyum sambil menghela nafasnya.

"Iya gapapa, Aku ngerti kok" Sahut Kenny kemudian.

Lalu, Feisya mencium tangan Kenny dan Kenny pun berangkat menuju kantornya.

**

Seusai mengerjakan berbagai pekerjaan melelahkan di kantornya, Feisya pun ingin rasanya segera pulang.

Namun, Lagi-lagi Kedatangan Ayla menghalaunya saat hendak menginjakkan kaki keluar dari Kantornya.

"Fey fey!" Ucap Ayla.

"Hm?" Sahut Feisya malas.

"Dih kenapa lo?" Tanya Ayla.

"Capek gue, Pengen balik" Balas Feisya.

"Dih, Monoton banget sih hidup lo. Enjoy dikit napa sih!!" Sahut Ayla.

Memang, Feisya merupakan sosok yang sangat datar. Dalam keyakinannya, Feisya hanya mengikuti alur hidup.
Jadi wajar, Bila hidupnya terbilang monoton. Yang stagnan pada satu tujuan yaitu Sukses.

"Kenapa sih Ay, Lo kan tau gue emang gini anaknya" Balas Feisya.

"Ishh" Sahut Ayla.

"Udah ah, Mau balik" Ucap Feisya.

"Eh bentar, Gue beliin lo nih. Kopi enak sepanjang masa. Americano latte! Enak banget ga boong. Nih minum!" Sahut Ayla sembari menyerahkan Kopi itu ke Feisya.

"Thanks! Eh btw ada maunya nih pasti" Balas Feisya seusai menyedot isi minuman itu.

"Hehe, Tau aja. Gue mau beli baju di butik yang kemarin gue ceritain ke lo. Yuk sekarang!" Sahut Ayla sambil menarik tangan Feisya.

"Eh, Bukannya kemarin lo udah..." Balas Feisya.

"Ga jadi! Batal! Kemarin hujan deres terus gue males keluar karena dingin. Jadi sekarang gue mau ngajakin lo! Lumayan kan sekalian lo refreshing daripada lo diem doang dirumah nungguin suami lo dateng?" Sahut Ayla.

Waktu memang baru menunjukkan pukul 4 sore, Sementara Suaminya baru akan pulang ke rumah pada pukul 10 malam. Lagipula Feisya juga tidak ada pekerjaan yang harus ia selesaikan. Jadi menurutnya, Tidak ada salahnya menemani teman dekatnya ini berbelanja.

"Yaudah yuk" Balas Feisya.

"Nah gitu dong" Ucap Ayla.

Kemudian, Feisya menaiki mobil mewah milik Ayla.

"Jalan pak! Ke butik yang biasanya ya" Perintah Ayla pada sopirnya.

Suasana dijalan terasa hangat, Ramai kendaraan berjalan memenuhi jalanan kota. Ada anak-anak sekolah, Anak kuliah, bahkan para karyawan yang ingin segera menemui rumah ataupun kosnya.

Tak butuh waktu lama, Mereka pun telah sampai didepan butik yang dimaksud Ayla.

Butik itu terlihat sangat mewah, Dengan ukiran klasik dari mulai pintu sampai disetiap sisi dindingnya.
Semua terlihat dibuat oleh pengukir kayu yang handal dan tentunya tak kalah menarik baju yang dijual terlihat memiliki seni dan memang memiliki nilai yang mahal.

Ayla segera berhamburan tak sabar untuk memilih salah satu baju disana.

"Wah gila, Ga nyesel emang belanja disini" Ucap Ayla.

"Bagus banget" Sahut Feisya.

"Enak kan Refreshing disini?" Tanya Ayla.

"Lumayan" Balas Feisya sombong.

"Halah, Gayaan lo! Udah ah gue mau lihat yang sana dulu" Ucap Ayla.

**

Setelah lama berkeliling butik itu, Feisya rupanya sudah mendapatkan dua baju pilihannya.
Sementara sedari tadi Ayla masih sibuk memilah dan memilih baju.

Karena bosan, Feisya pun bermaksud untuk keluar dari butik itu.

"Ay, Gue tunggu diluar ya" Sahut Feisya.

Sementara, Ayla hanya mengangguk tanpa menghiraukan keberadaan Feisya.
Ia masih sibuk memilih baju.

Feisya segera keluar dari butik itu.
Ia berjalan di sekitar jalanan itu, Rupanya tak hanya berbagai butik.
Disana juga terdapat toko sepatu, toko makanan bahkan jajanan di sepanjang jalanan itu juga terlihat enak.

"Pak, Saya titip belanjaan saya ya! Tolong masukin ke dalam mobilnya Ayla aja" Perintah Feisya pada sopir pribadi Ayla.

Sopir itu pun mengangguk dan memasukkan barang belanjaan Feisya ke dalam mobil.
Sambil membawa Kopi yang tadi diberikan Ayla, Feisya menyusuri jalan itu sambil melihat kanan dan kiri.

Sesaat ia berhenti di toko yang membuatnya tertarik.
'Toko barang antik'
Ya! Toko yang entah kenapa menarik perhatiannya.
Ia pun masuk melihat benda antik disana.

Lonceng dari toko itu berbunyi dan aroma khas barang antik tercium saat Feisya memasuki toko.

Aku dan Masa Lalu kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang