Keesokan harinya, Sekolah sudah sangat ramai.
Semua siswa terlihat berkumpul dan berlarian kesana kemari.Namun, Tatapan tak enak siswa harus Feisya hadapi ketika menyusuri koridor sekolah hendak memuju ruang guru.
Salah satu murid melewatinya begitu saja dengan tatapan sinis.
"Ada keributan?" Tanya Feisya pada siswa itu.
"Ibu tuh harusnya malu" Balas siswa itu.
Apa -apaan ini maksudnya? Siswa itu kenapa? Dan Apa yang sedang terjadi?
Feisya berjalan ke arah kerumunan, Kerumunan siswa itu ada di papan mading.
"Permisi" Ucap Feisya mendusel rombongan anak-anak.
Dan betapa terkejutnya ia melihat papan itu, Fotonya bersama Naufal yang sedang berpelukan kemarin ada di mading itu. Entah siapa yang melakukannya. Menurutnya itu perbuatan kejam.
Feisya berjalan mundur, Ia kemudian berjalan cepat menuju ruang guru.
"Ibu Feisya, dipanggil sama Ibu Kepala disuruh menghadap" Sahut salah satu guru.
deg!
Mampus sudah, usai sudah, dan Feisya tak tahu harus bagaimana.
Ia hanya pasrah.Feisya berjalan ke ruang kepala sekolah.
"Bu Feisya, Saya persilahkan ibu berada disini itu karena saya menghargai tugas ibu untuk menjadi mahasiswa magang. Bukan untuk berpacaran apalagi mempertontonkan kemesraan di sekolah seperti itu!" Ucap Kepala sekolah dengan penuh amarah.
Feisya hanya menunduk.
Ia juga merasa bersalah, Tak seharusnya hal tersebut ia lakukan disekolah. Namun hatinya kemarin hancur, benar-benar hancur dengan ucapan Diva.
Dan hal tersebut reflek ia lakukan ketika Naufal datang."Saya akan panggil Naufal juga untuk menghadap" Sahut Kepala Sekolah.
Feisya lagi-lagi hanya bisa pasrah.
Naufal dipanggil masuk dan duduk dikursi sebelah Feisya.
"Naufal, Ibu kecewa sama kamu. Kamu seorang ketua osis dan malah memberikan contoh yang tidak baik?!" Sahut Kepala sekolah sambil menggelengkan kepalanya.
Naufal hanya melirik sedikit ke arah Feisya dan memberikan sedikit senyuman.
Feisya tampak khawatir, Kehadirannya dimasa lalu bukan ingin mengusik siapapun. Tapi kenapa semuanya menjadi seperti ini?
"Bu, Saya sungguh-sungguh minta maaf. Tapi saya berjanji saya tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi" Ucap Feisya.
"Saya juga minta maaf Bu, saya berjanji saya tidak akan mengulangi lagi" Ucap Naufal.
"Maaf Bu, Naufal. Sekolah ini sudah terbiasa memberikan hukuman pada siapapun yang melanggar aturan termasuk guru sekalipun" Sahut Kepala Sekolah.
Feisya menundukkan kepalanya takut.
Sementara Naufal berdecak pelan."Karena kalian memiliki dedikasi yang bagus disekolah ini,Saya sedikit meringankan hukuman kalian. Saya akan menghukum Naufal dengan berdiri didepan tiang bendera sampai bel istirahat kedua. Sementara Bu Feisya saya akan memberi hukuman untuk mengajar kelas IPS 1" Ucap Kepala Sekolah.
duarr
Ucapan Kepala sekolah bagai petir di telinga Feisya. Benar saja ia harus mengajar di kelas itu. Itu adalah kelasnya dulu selain akan bertemu dengan dirinya ia harus dihadapkan dengan ricuhnya suara siswa nakal.
Pasalnya, Kelas itu dihindari oleh para guru akibat keadaan siswanya yang brutal dan sudah tidak bisa ditoleransi. Jadi wajar bila beberapa guru lebih memilih memberikan tugas daripada mengajar dikelas itu.Tapi bagaimana dengannya? Mengajar dikelas itu memberikan resiko besar untuk dirinya sendiri. Bagaimana bila ia tak bisa kembali ke masa depan hanya karena bertemu dengan dirinya sendiri dimasa lalu?
"Fey, masih mikirin hukuman tadi ya?" Tanya Naufal.
Feisya mengangguk.
Dalam perjalanannya dimobil bersama Naufal, Feisya masih merasa gelisah."Ga usah dipikir berat. Ngajar dikelas gue itu yang penting lo mau bersikap tegas dan yang pastinya sabar. Jangan terlalu dibawa emosi karena mereka akan semakin ngeremehin lo kalau lo gampang marah. Jadi lo tau kan harus gimana ngadepin kelas gue?" Ucap Naufal.
Feisya menganggukkan kepalanya.
Sebenarnya,Bukan itu yang ia pikirkan. Ia hanya memikirkan bagaimana cara menghindarkan pertemuan antara dirinya dengan dirinya dimasa lalu.Gue ke rumahnya, gue masukin racun di makanan yang dimasak Mama. Terus dia bakalan sakit dan ga masuk sekolah.
"Tapi gue kan keras kepala!! Jadi walaupun sakit gue pasti tetep bakal masuk sekolah!! Ahhh" Teriak Feisya.
Naufal yang mendengarnya pun sontak terkejut dan menatap Feisya.
"Hei, Lo kenapa?" Tanya Naufal.
"Ah engga, Sorry. Lagi banyak pikiran" Balas Feisya.
Naufal mengelus rambut gadis itu dan tersenyum padanya.
'Ya ampun Naufal, lo ganteng banget sih. Gimana gue mau balik ke masa depan kalau yang ada di masa lalu bisa ngalahin indahnya bintang kejora kek gini arghhh'
Batin Feisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Masa Lalu ku
Teen FictionKisah seorang gadis cantik, bergelimang harta dan berkaki jenjang yang merasa gagal menjalani kehidupan barunya. Rasa ingin mengulang masa lalu terjadi ketika ia bertemu dengan sebuah mesin waktu. Bagaimanakah petualangan gadis itu dengan mesin wakt...