| 06 | Mesin Waktu

70 4 0
                                    

Feisya sudah merencanakan dimana ia akan menaruh mesin ini.

Ia lalu pergi ke sebuah rumah yang pernah diberikan oleh kantornya.
Rumah itu dulunya diberikan pada Feisya sebagai penghargaan karena prestasinya di Kantor.

Namun, Sejak Feisya menikah. Dirinya telah lama meninggalkan rumah itu.
Kini rumah itu ia gunakan untuk meletakkan mesin waktu.

"Keknya ni mesin gue kasih disini aja deh biar ga pada tau" Ucap Feisya.

Ia memarkirkan mobilnya ke dalam garasi.

Walau pemberian, Rumah ini tergolong mewah dan besar.

"Semoga Kenny ga curiga, Soalnya gue udah ijin ke dia kalau gue pergi sama Ayla. Jadi dia bisa mikir lah ya gue pergi berapa hari" Sahut Feisya.

Ia segera mengambil mesin waktu itu, sangat berat. Ia mungkin tak mampu mengambilnya sendiri.

Ia lalu mengambil kereta dorong yang biasanya untuk mendorong gas.
Ia letakkan di dekat bagasi mobilnya.
Feisya juga mengambil sebuah triplek untuk membantu Mesin waktu itu bergerak menuju Kereta dorong.

Feisya mendorong mesin waktu itu, Dan yap!
Mesin waktu itu jatuh tepat diatas kereta dorong.
Lalu, Ia membawanya ke dalam rumah.

"Ga sabar banget deh ah pengen nyoba" Ucap Feisya.

**

Saat mesin waktu itu sudah tergeletak di dalam rumahnya.
Ia segera memikirkan bagaimana caranya menggunakan itu.

Ia mencari cara diyoutube, Bahkan ia mencari referensi di rak buku yang ada dirumahnya.
Sepertinya sedikit demi sedikit ia tahu.

Ia mencoba menekan tombol dan menyesuaikan dengan cara yang ia lihat di Youtube dan Buku.

"Pertama gue harus cari tombol tahun! Back to 2013, Yap! Terus sekarang gue cari tombol kecepatan. Full!" Begitu ucapnya.
Ia sibuk memencet tombol mesin waktu itu.

"Terus gimana caranya supaya bisa sampai kesana?" Sahut Feisya bingung.

Feisya bingung, Pasalnya ia tak tahu bagaimana cara membawa dirinya ke dalam tahun itu.

Seharian ia tak bisa tidur.
Ia terus memikirkan bagaimana cara mengaplikasikan mesin waktu itu.

"Mungkin emang bener, Itu mesin udah rusak dan ga bisa digunain. Maklum namanya juga barang antik" Sahut Feisya.

Ia mengecek ponselnya, Rupanya Kenny. Suaminya. Mencarinya sedari tadi.

Ia segera menelepon Kenny, Tak mau membuat suaminya itu khawatir.

"Hallo? Ken?" Ucap Feisya.

"Hallo Fey?" Balas Kenny.

"Daritadi aku telfon kamu kok ga diangkat?"

"Oh, Maaf Ken. Ini tadi lagi nikmatin wahana disini sama Ayla jadinya kelupaan deh sama handphone"

"Ya ampun, tapi kamu ga lupa makan kan?"

"Engga kok, Ini juga udah abis makan"

"Oh syukurlah kalau gitu, Enjoy ya disana. Btw, kamu kapan balik?"

"Iya makasi ya ken, Emm belum tahu juga sih. Mungkin 1 minggu aku disini. Gapapa kan? aku lagi butuh banget refreshing nih"

"Iya gapapa, Kamu nikmatin aja liburan disana"

"Makasi Ken, Yaudah aku istirahat dulu ya. Kamu juga jangan lupa istirahat dan makan. Ok?"

"Ok, Bye"

"Bye"

Feisya menutup sambungan telepon dari Kenny.

Dalam hati bergejolak perasaan, Bagaimana bisa ia tak mensyukuri rumah tangannya dengan laki-laki yang begitu baik seperti Kenny?
Mengapa ia masih belum bisa melupakan sosok Naufal di pikirannya?
Ini aneh.

Ia memutuskan untuk mengistirahatkan dirinya, Ia lalu menuju kamar atas untuk tidur.

**

Dalam mimpinya, Ia seperti diberi tahu bagaimana cara mengaplikasikan mesin waktu itu.
Di mimpi itu, Kakek penjual toko antik yang dilihatnya kemarin mencoba mengaplikasikan mesin waktu dan berhasil.

Feisya benar-benar melihatnya disana,dimimpinya.
Tak tenang, Malam itu ia terbangun.

"Gila! Apa emang itu petunjuk ya?" Ucapnya.

Malam nan gelap itu ia beranikan diri untuk turun dari kamarnya, beranjak menemui mesin waktu.

Ia menduduki kursi kecil berwarna merah didalam mesin waktu itu dan menginjak pedal rem.

Ia memeriksa waktu di ponselnya masih menunjukkan pukul 2 pagi.

Sesaat tidak terjadi apa-apa. Lalu kemudian ia teringat sesuatu dimimpinya tadi.
Ia memencet tombol berwarna biru bulat.
Lalu mesin tersebut bergoyang, Feisya kebingungan.

"What?!" Ucapnya.

Baru kemudian ia tak sadarkan diri, dan tiba-tiba semua berubah menjadi gelap.

Sesaat Feisya baru merasa hawa panas menyerang tubuhnya, Tak hanya itu suasana juga terdengar sangat ramai.

Feisya lalu membuka matanya perlahan, Ia takjub.
Benar-benar takjub.

Ia berada di kerumunan orang banyak, Orang berlalu lalang kesana kemari seperti sedang sibuk.
Ia baru menyadari.
Ia di jalan!

"What? Gue dimana?" Ucap Feisya kebingungan.

"Baru bangun tidur ya mba?" Tanya seseorang yang lewat. Lengkap memakai setelan jas khas tahun 2013.

Ia menatap dirinya sendiri dari atas sampai bawah, Memang benar.
Ia masih memakai setelan piyama dan rambutnya pun acak-acakan.

Lalu orang itu berlalu pergi sambil menertawakan Feisya.

Ini dimana?
Sebenarnya apa yang telah terjadi?

Aku dan Masa Lalu kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang