Di malam yang indah, Feisya sudah berada disebuah Cafe. Menunggu kedatangan Naufal.
Saat sedang menunggu, Dia terpikir oleh peristiwa yang terjadi dirumah Ayla.
"Itu tadi siapa ya? Mama nya Ayla? Kenapa ya mereka bertengkar? Dan sekarang Pak Surya Single Parents. Ayla bilang Mamanya udah meninggal setelah dia lulus SMA. Apa gara-gara KDRT? aihh pikiran buruk banget sih gue" Ucap Feisya sambil memukul kepala dengan kedua tangannya.
Tiba-tiba ia dikagetkan oleh bayangan hitam yang mendekat ke arahnya, Sepertinya ada orang yang datang menghampiri dirinya.
Saat ia menoleh, Rupanya sosok Naufal sudah berdiri didekatnya.
Seperti biasa, Ia melihat tubuh Naufal dari atas sampai bawah.Namun stop! Ada yang lain. Di kantung jeans Naufal seperti terselip sebuah bungkus rokok.
"Fal?" Tanya Feisya pada Naufal yang masih berdiri didekatnya.
"Ya?" Balas Naufal.
"Lo ngerokok?" Ucap Feisya.
"Hah? Engga" Sahut Naufal dengan wajah kebingungan.
"Itu apa di kantong celana lo?" Tanya Feisya tegas sambil menunjuk kantong celana Naufal.
"Eh, Engga. Ini punya Reno, Dia sering nitip suruh beliin rokok." Balas Naufal sambil tersenyum.
"Halah bohong, Paling juga lo make kan?" Ucap Feisya.
"Sumpah engga kok, nih lo bau aja badan gue. Bau asap rokok ga?" Balas Naufal sambil menyodorkan badannya ke arah Feisya.
Feisya memang tak mencium bau rokok pada tubuh Naufal, Tubuhnya benar-benar wangi seperti biasanya.
"Gimana bau ga?" Tanya Naufal.
"Ya engga sih" Balas Feisya.
"Nah berarti yaudah, Gue engga ngerokok. Lagian kapan sih gue boong sama lo" Sahut Naufal.
"Ya kan siapa tau namanya juga cowo, Tukang Bohong" Ucap Feisya.
"Dih, Ga cuma cowo. Cewe juga kali, Bahkan cewe lebih pinter bohong" Sahut Naufal.
"Hah? Ya engga lah! Sembarangan" Ucap Feisya sambil memukul tubuh Naufal.
Setelah itu, Mereka duduk berbincang-bincang.
"Fal, Gue pengen deh main ke rumah lo. Boleh ga?" Tanya Feisya yang membuat Naufal langsung diam seketika.
"Emm, Mau ngapain?" Balas Naufal.
"Loh kok mau ngapain sih, Ya jelas mau kenalan lah sama keluarga lo. Lagipula masa gue ga tau rumah pacar gue sendiri" Sahut Feisya.
Naufal memegang kedua tangan Feisya.
Dan menghela nafasnya panjang."Iya, Besok lo gue ajak kerumah ya" Ucap Naufal.
Feisya tersenyum, Betapa bahagianya ia mendapatkan sosok lelaki pujaan hatinya.
**
Esoknya, Hari Minggu tepat saat anak sekolah libur. Feisya sudah siap menunggu Naufal untuk membawanya menuju tempat tinggalnya.
Siang yang terik Naufal menelepon kekasihnya itu.
"Hallo, Fey?"
"Hallo"
"Lo siap-siap ya gue jemput kerumah sekarang juga"
"Ok"
Tak menunggu waktu lama, Feisya sudah berada didalam mobil bersama Naufal.
"Mana rumah lo? Daritadi kok ga sampe-sampe" Tanya Feisya.
"Iya emang agak jauhan sih" Balas Naufal.
Waktu pun berjalan, Akhirnya mereka telah sampai disebuah rumah sederhana di suatu lingkungan yang padat penduduk.
Menurut Feisya, lingkungan dekat sini seperti wilayah rusun. Sempit, kumuh dan tentunya padat penduduk."Ini rumah lo?" Tanya Feisya.
"Iya, Kenapa? Jelek ya?" Balas Naufal.
"Hah? Engga. siapa bilang? Gue kan cuma tanya" Sahut Feisya.
"Turun yuk" Ucap Naufal.
Naufal menggandeng tangan Feisya sambil membuka pintu rumah.
Rumahnya terlihat berantakan namun masih layak ditempati."Selamat datang" Ucap Naufal sambil tersenyum.
Feisya tersenyum sambil melihat isi rumah yang sangat berantakan itu.
"Maaf ya berantakan banget, Maklum gue tinggal berdua sama Mama. dan rumah ini sering terbengkalai gitu deh kalau Mama lagi kerja dan gue lagi sekolah" Ucap Naufal.
"Ga ada pembantu?" Tanya Feisya.
"Cari pembantu itu ga segampang cari upil. Lo tau kan itu?" Balas Naufal sambil terkekeh pelan.
"Dih apaansih jorok banget" Sahut Feisya sambil menepuk tangan Naufal.
"Hahah" Balas Naufal sambil tertawa.
"Lo mau minum apa?" Tanya Naufal.
"Adanya apa?" Ucap Feisya.
"Cuma air putih sih sebenernya" Balas Naufal.
Feisya hanya tersenyum manis sambil menggelengkan kepalanya.
"Hehe, Bentar ya gue ambilin dibelakang" Sahut Naufal yang kemudian berjalan mengambil segelas air.
Sambil menunggu Naufal, Ia melihat seisi rumah. Terlihat sangat berantakan, Disana terdapat foto Naufal bersama Mama nya sewaktu Naufal masih kecil.
Feisya merapikan rumah Naufal dengan melipat baju yang berserakan diatas sofa. Topi dan buku-buku yang berserakan dibawah serta kertas-kertas yang menggumpal di mana saja.
"Ini minum nya" Ucap Naufal sembari meletakkan segelas air diatas meja.
"Eh, Lo ngapain? Ga usah Fey. Duh jadi ga enak gue. Lo kan tamu" Ucap Naufal kemudian saat melihat Feisya sibuk merapikan rumahnya.
"Halah udah gapapa, Lagian gue seneng kok rapiin barang-barang kayak gini." Sahut Feisya.
"Maaf ya jadi ngerepotin" Balas Naufal.
"Iya gapapa, Santai aja kali" Ucap Feisya sambil mengelus siku tangan Naufal.
"Yaudah kalau gitu kita beresin nya sama-sama ya" Sahut Naufal.
Mereka pun membereskan rumah tersebut bersama-sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Masa Lalu ku
Teen FictionKisah seorang gadis cantik, bergelimang harta dan berkaki jenjang yang merasa gagal menjalani kehidupan barunya. Rasa ingin mengulang masa lalu terjadi ketika ia bertemu dengan sebuah mesin waktu. Bagaimanakah petualangan gadis itu dengan mesin wakt...