| 34 | Tak disangka

25 4 0
                                    

Feisya terkejut dengan semua cerita Ayla.

Ia tak menyangka Naufal adalah sosok yang tak seperti ia pikirkan.

"Tapi semasa pacaran sama gue dia ga pernah ngerokok Ay. Bahkan gue ga pernah liat dia ngerokok" Ucap Feisya.

"Dia pinter nutupin itu semua dengan parfum yang setiap hari dia pake" Balas Ayla.

Tapi memang Feisya pernah mencium bau asap rokok ditubuh Naufal. Namun dengan sangkalan Naufal, Ia berhasil tertipu dan akhirnya mempercayainya.
Bungkus rokok yang tiba-tiba ada dikantung celana Naufal, Feisya juga percaya itu adalah rokok titipan Reno.

Feisya menangis mengetahui semua kebenaran itu.

"Sorry gue baru bisa kasih tau sekarang, Gue ga tau kalau lo suka sama Naufal" Ucap Ayla.

"Lo ga perlu minta maaf, gue yang salah karena gue ga pernah ada disaat lo sedih dulu" Sahut Feisya yang kemudian memeluk Ayla.

Mereka pun berpelukan, Keduanya menangis. Kebenaran yang terungkap membuat keduanya harus menerima kenyataan yang ada.

"Ay, anterin gue ke rumah Naufal sama Ibunya ya? Ada yang mau gue obrolin sama dia" Sahut Feisya.

Ayla langsung menunduk dan mengusap lembut album foto itu.

"Kenapa Ay?" Tanya Feisya.

"Sejak Kak Naufal lulus SMA, dia memilih langsung kerja disalah satu kedai kopi. Dia jadi barista disana, dan ga lama dia menikah sama cewek yang namanya Rana. Lo kenal kan sama Rana?" Balas Ayla.

"Kakak kelas kita yang dikeluarin itu?" Tanya Feisya.

"Iya, Dia dikeluarin karena hamil diluar nikah" Balas Ayla.

Feisya mengerutkan dahinya, Bagaimana bisa seorang Naufal dapat menyukai gadis nakal seperti itu?

Flashback on

Bekerja di kedai kopi dan menjadi barista bukan hal yang mudah untuk Naufal.

Iya, Kini ia harus tinggal bersama ibunya.
Yang setiap pagi ia pergi bersama kekasihnya, Kekasih yang selalu bergonta-ganti sepanjang hari.

Ibunya itu juga pernah menekankan pada Naufal. Ia bersedia menyekolahkan Naufal dengan syarat ia harus menuruti semua kemauan ibunya untuk tidak berkomentar bila ada laki-laki lain yang menginap dirumahnya bersama ibunya.

Ibu nya itu juga selalu pulang dalam keadaan mabuk dan membawa seorang laki-laki.

dan Naufal berharap, dengan ia menjadi seorang barista ini ia tak lagi menggantungkan hidupnya pada ibunya itu.

Tiba-tiba seorang wanita datang dengan ibunya menghampiri Naufal.

"Kamu harus tanggung jawab atas anak saya!" Ucap Ibu itu.

"Tenang bu, kita bisa bicarakan baik-baik" Balas Naufal.

"Kamu sudah menghamili anak saya! Dan kamu harus bertanggung jawab" Ucap Ibu itu.

"Rana? Lo hamil?" Tanya Naufal.

"Iya, Gue hamil. Gue dikeluarin dari sekolah karena lo Fal" Balas Rana sambil menangis dan memegangi perutnya.

"Tapi kan itu belum tentu anak gue" Sahut Naufal.

Perempuan itu masih menangis sementara ibunya mengeluarkan sebuah kertas.

"Ini hasil tes DNA antara Rana dan Kamu! Tertulis disini bahwa kamu adalah ayah dari anak yang dikandung Rana!" Ucap ibu itu.

Naufal memegangi kepalanya yang pusing, Pergaulan bebas dan pengaruh obat dalam dirinya akhirnya harus menjerumuskannya dalam jurang yang begitu dalam.

Hidupnya masih berantakan dan lagi kini ia harus menikahi seorang wanita sementara ia belum punya pekerjaan tetap dan belum punya rumah?
Mimpi buruk dan nasib malang terus menghampiri kehidupan Naufal.

**

Feisya terus menangis dengan semua cerita yang Ayla lontarkan.

"Kalau lo siap, gue akan lanjutin ceritanya lagi" Sahut Ayla.

"Dimana Naufal tinggal sama istrinya?" Balas Feisya.

"Dirumah istrinya" Sahut Ayla.

"Kita harus kesana Ay, Gue mau tau keadaan dia sekarang" Balas Feisya.

"Naufal udah ga disana lagi" Sahut Ayla.

"Terus?" Tanya Feisya.

"Gue ga tau kenapa, Setelah pernikahannya itu. Ga lama, Kak Naufal meninggal karena penyakit kanker paru-paru. Sekarang pemakamannya ada dideket sini. Kalau lo mau gue bisa anterin lo kesana" Balas Ayla.

Tangisan Feisya semakin menjadi-jadi, Belum sempat menyatakan cinta dimasa depan dengan Naufal, belum sempat menggapai semua mimpinya, hatinya sudah hancur ketika mengetahui Naufal sudah tidak ada didunia ini.

"Ga mungkin" Ucap Feisya.

"Lo tenang Fey, itu takdir. Kita ciptaan Tuhan dan akan kembali pada Tuhan" Balas Ayla.

"Kenapa harus secepat ini Ay, Gue belum sempet lihat keadaan dia yang sekarang" Sahut Feisya masih menangis.

Ayla pun merangkul tubuh sahabatnya itu. Pilu dan sakit kembali ia rasakan ketika bercerita tentang Naufal.

"Anterin gue ke rumah istrinya" Sahut Feisya.

Ayla menganggukkan kepalanya

Ia segera memacu mobilnya membawa Feisya ke kediaman Rana.

Aku dan Masa Lalu kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang