Terlibat perbincangan dengan Naufal selalu membuat Feisya tak henti-hentinya mengucap syukur pada Tuhan.
Telah memberinya kesempatan untuk bertemu dengan masa lalu nya dan menikmati momen berdua seperti ini."Oh iya Fal, Gue boleh minta sesuatu ga?" Tanya Feisya.
"Boleh, Ada apa kak?" Balas Naufal.
"Mulai sekarang, Jangan panggil gue Kakak ya? Panggil aja Fey. Gue udah anggep lo temen gue sendiri kok" Sahut Feisya.
"Eh ga enak kak, Soalnya umur kakak kan lebih tua daripada aku" Balas Naufal.
"Ish, Gapapa kali. Santai aja, Malah gue agak risih dipanggil kakak. Keliatannya gue udah tua banget gitu. Padahal kan kita cuma beda 2 tahun" Sahut Feisya berbohong.
Sebenarnya mereka berbeda 5 tahun, Namun Feisya tak mau terlihat tua didepan Naufal.
"Yaudah deh, Iya. Fey" Balas Naufal sambil tersenyum.
Benar-benar pemandangan luar biasa.
Melihat Naufal tersenyum."Oh iya, Gue boleh tanya sesuatu?" Tanya Feisya.
"Apa?" Balas Naufal.
"Lo udah punya pacar?" Tanya Feisya.
"Memang kenapa? kok jadi bahasannya kesitu? Hehe" Balas Naufal sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Engga, Gue takut aja pacar lo marah kalau gue jalan sama lo" Ucap Feisya.
"Hahah, Engga. Gue ga ada pacar" Balas Naufal.
"Huff syukurrr" Sahut Feisya sembari mengelus dadanya.
Lega mendengar penuturan Naufal.
Naufal menatap Feisya dengan wajah heran.
"Kenapa?" Tanya Naufal.
"Hah? Engga-engga lupain aja" Balas Feisya.
Setelah itu mereka terlibat obrolan lama, Membahas berbagai aspek hingga tertawa.
Sampai di penghujung malam, Feisya berpikir sudah saatnya ia pulang. Lagipula ia sudah mengantuk.
"Balik yuk" Ucap Feisya.
"Sekarang?" Tanya Naufal.
"Iya, Kan udah malem" Balas Feisya.
Naufal melihat ke arah jendela, Benar ini memang sudah malam.
"Pulang bareng mau ga?" Tawar Naufal.
Dalam hatinya, Feisya rasanya ingin berteriak saja. Senang sekali bisa mendapat tawaran langka seperti ini.
"Ga ngerepotin?" Tanya Feisya.
"Kalaupun ngerepotin, Gue seneng kali direpotin sama cewek cantik kayak lo" Balas Naufal sambil tersenyum.
Feisya ingin melayang saja kali ini, Sungguh gila. Naufal seorang lelaki Cassanova sekolahnya telah mengajaknya berkencan, mengantarnya pulang, Bahkan memujinya seperti ini. Wanita lain belum tentu mendapatkan kesempatan emas ini.
"Yuk" Ucap Naufal.
Naufal mengantar Feisya sampai ke depan apartemennya.
"Tinggal di apartemen?" Tanya Naufal.
Feisya mengangguk.
"Anak rantau ya?" Ucap Naufal.
Feisya lagi-lagi mengangguk.
"Yaudah gue balik duluan ya, See you" Sahut Naufal.
"Thanks ya, See you later" Balas Feisya sambil mengayunkan tangannya.
**
Ia lalu menghambur ke kasurnya, merebahkan dirinya disana.
Feisya masih terpikir oleh Naufal.
"Gapapa, gue harus pake cara ini buat dapetin dia. Karena cuma dengan ini gue bisa ngubah masa depan gue sama dia" Sahut Feisya.
Ia lalu menatap ponselnya yang terletak disampingnya.
Feisya mencoba menghubungi nomor Ayla. Memberi kabar akan pertemuannya dengan Naufal disini.
tut tut...
Ini bukanlah yang pertama, Entah mengapa setiap kali ia mencoba menghubungi teman yang berada dimasa depannya. Ia selalu gagal.
Sepertinya dimensi tahun tidak mampu terjangkau oleh sinyal.
Sebab bila menurut perkiraan revolusi matahari dan bulan, 1 tahun saja sudah mengandung ratusan menit bahkan ratusan jam.
Mungkin itulah penyebab ia tak bisa menghubungi teman masa depannya."Semoga aja Kenny tetep positif thingking kalau gue sama Ayla" Sahut Feisya.
Keesokan harinya, Feisya bermaksud untuk mengetahui alamat rumah Naufal. dan berharap mendapat banyak informasi dengannya untuk ia lakukan di masa depan.
Ia menelepon Naufal, Tak peduli ini jam sekolah atau tidak.
"Hallo?" Ucap Naufal.
Lelaki itu ternyata mengangkatnya.
"Hallo, Naufal?" Tanya Feisya.
"Eh, Fey. Kenapa?" Balas Naufal.
"Bisa ketemu ga hari ini?"
"Sekarang kak?"
"Ya ga lah, Bukannya kamu masih di sekolah?"
"Iya hehe, Nanti malem gimana?"
"Malem? Ga bisa agak sorean aja?"
"Bisa sih sekitar jam 4 aja ya? Setelah gue pulang sekolah"
"Iya entar gue jemput ke sekolah"
Beberapa menit pun berlalu, Feisya menunggu waktu akan pertemuannya dengan Naufal. Ia sudah berjanji menjeput anak itu sore ini disekolahnya.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, Ia segera mengenakan dress dengan jaket kulit dan pergi bersama mobilnya yang baru.
Hari ini mobilnya itu sudah dapat dipakai.Menunggu Naufal didalam mobil cukup membosankan, Feisya menyalakan musik untuk membunuh rasa bosannya.
Tiba-tiba ia melihat Ayla dari kaca mobil depannya. Dari kejauhan gadis itu seperti sedang terburu-buru.
Namun, Feisya tetap berdiam didalam mobil. Ia tahu, Kalau ada Ayla pasti tak jauh darisana pasti dirinya dimasa lalu akan ada juga."Pasti ada gue" Sahut Feisya.
Benar saja!
Dibelakang dengan langkah terburu-buru, Feisya di masa lalu mengikuti Ayla.Mereka seperti berbincang-bincang, Feisya ingin tahu. Tapi ia tak mungkin menemui mereka, Akibatnya bisa fatal dan bisa-bisa ia tak dapat lagi keluar dari dunia masa lalu ini.
Dalam hitungan menit, Ayla seperti menampakkan muka cemas.
Apa yang sedang mereka bicarakan?
Minta vote & comment ya teman-teman ❤
By the way saya mau mengucapkan terimakasih untuk yang telah menyempatkan waktu membaca cerita saya ❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Masa Lalu ku
Teen FictionKisah seorang gadis cantik, bergelimang harta dan berkaki jenjang yang merasa gagal menjalani kehidupan barunya. Rasa ingin mengulang masa lalu terjadi ketika ia bertemu dengan sebuah mesin waktu. Bagaimanakah petualangan gadis itu dengan mesin wakt...