| 27 | Antara aku kamu dan hujan

17 3 0
                                    

Feisya mengantar Ayla sampai kedepan pintu gerbang sekolah.

Ketika sopir Ayla menjemput, Feisya melambaikan tangannya pada Ayla.

Saat ia berbalik, tiba-tiba Naufal sudah berdiri dibelakangnya.

"Hai" Ucap Naufal.

Naufal melihat ke arah belakang Feisya.
Melihatnya Feisya jadi ikut menoleh ke belakang.

"oh, tadi aku habis nemenin Ayla" Ucap Feisya.

"Kenapa sih kok lo keknya peduli banget sama anak itu?" Tanya Naufal.

"Karena gue sayang sama dia, Sama kayak gue sayang ke semua anak di sekolah ini" Balas Feisya.

"Ga, Keknya lo lebih sering perhatiin anak itu ketimbang yang lain" Ucap Naufal.

"Engga ah perasaan lo aja kali, Udah ah pengen pulang gue" Balas Feisya.

Feisya berjalan memimpin meninggalkan Naufal, sementara Naufal mengikutinya dari belakang.

Didalam perjalanan menuju parkiran, Ia melihat Diva dan Andini sedang sibuk menyapu pekarangan sekolah.
Feisya berpikir mungkin ini hukuman yang diberikan pada mereka karena telah melawan guru.

"Loh hahaha" Ucap Naufal terbahak-bahak melihat Diva dan Andini yang sedang menyapu.

"Apasih lo Fal!" Ucap Diva.

"Cleaning service baru?" Tanya Naufal.

"Bisa-bisanya ya lo Fal ngatain kita! Gue sodok juga lo pake sapu" Balas Andini sembari menyodorkan sapunya ke arah Naufal.

"Eh eh santai dong hahah" Sahut Naufal.

Kemudian, Andini menurunkan sapunya.

"Kalian berdua dihukum?" Tanya Naufal.

"Iya nih gara-gara cewek lo tuh" Balas Diva sembari menatap sinis ke arah Feisya yang berdiri disamping Naufal.

"Dih kok jadi nyalahin Feisya? emang lo pikir gue gatau? Lo kan cewek yang suka bikin masalah. Gue yakin kok lo dihukum itu karena kesalahan lo sendiri" Balas Naufal.

"Kalau cewek lo ga suka ngadu semua ga akan jadi kek gini" Timpal Andini sambil mehentakkan sapunya ke rumput.

"Ya ya ya terserah lo" Ucap Naufal sambil menutup kedua telinganya dan berjalan meninggalkan Diva dan Andini.
Feisya pun turut berjalan meninggalkan mereka.

**

Tiba-tiba hujan pun turun, Naufal dan Feisya segera berlari cepat ke tempat duduk dekat pos satpam yang memang memiliki atap.

"Hujan lagi" Ucap Naufal.

"Ga masalah sih, gue bawa mobil" Balas Feisya.

"Iya gue juga bawa mobil, tapi sekarang masalahnya parkiran mobil tuh masih jauh. Jalan kesana kita udah keburu kehujanan duluan" Ucap Naufal.

"Terus gimana?" Tanya Feisya.

"Mau ga mau ya kita nunggu disini atau terobos hujan" Balas Naufal.

"Nunggu disini kalau hujannya tambah deres gimana? terus kalau terobos ah engga ah" Sahut Feisya.

Naufal terkekeh pelan sambil tersenyum ke arah Feisya.
Ia gemas dengan gadis itu, dalam situasi panik entah mengapa Feisya malah terlihat lucu dan ssmakin menarik.

"Kalau gue sih milih tetep jalan, ya kali mau disini sampai kapan?" Sahut Naufal.

Feisya berpikir keras, benar juga. Ia tak mungkin akan berdiri disini sampai semua ototnya membeku.
Ia bisa menjadi es batu karena dilalap hujan.
Sementara hujan turun semakin deras.

"Yaudah ayo terobos" Ucap Feisya tiba-tiba.

Tanpa pikir panjang, Naufal segera melepaskan jaketnya dan merangkul tubuh Feisya.
Jaket itu ia gunakan untuk menutupi dirinya dan Feisya.
Ia menuntun Feisya sembari merangkulnya berjalan.

Feisya menatap lelaki itu, wajahnya basah terkena air hujan yang lebih banyak dari Feisya. Pasalnya ia memegangi jaket itu dan sepertinya ia memang menutupi jaketnya lebih melindungi Feisya sehingga dirinya malah terkena air hujan.

Pengalaman ini membuat Feisya semakin jatuh cinta dengan sosok Naufal.
Wanita mana yang menyia-nyiakan laki-laki seperti dia?

Sampai di parkiran, Naufal dan Feisya berhenti tepat di pintu mobil Feisya.

"Masuk" Ucap Naufal.

Feisya segera membuka pintu mobilnya.

"Lo ikut ke rumah gue ya?" Ucap Feisya.

"Udah cepet lo masuk, hujannya makin deres" Balas Naufal memaksa Feisya untuk masuk kedalam mobilnya.

Feisya akhirnya masuk kedalam mobil bersama jaket Naufal yang masih menempel membalut tubuhnya.

Diluar, tubuh Naufal terguyur habis oleh air hujan. seragamnya basah kuyup.

"Bye" Teriak Naufal saat Feisya sudah ada didalam mobil.

Feisya tak tega melihat Naufal, Namun Lelaki itu tetap memaksanya untuk pergi lebih dulu.

Ia lalu melajukan mobilnya meninggalkan Naufal.

Aku dan Masa Lalu kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang