| 19 | Different person

29 3 0
                                    

"Yuk pulang, Udah mau sore nih" Sahut Feisya.

Ayla menghapus air matanya dan menganggukkan kepala.

"Mau ibu anter pulang?" Tanya Feisya.

Ayla menggelengkan kepalanya cepat.

"Ga usah bu, Nanti biar Ayla minta Pak Jono buat jemput Ayla" Balas Ayla.

Ayla memilih untuk dijemput oleh sopirnya, dan Feisya pun mengiyakan ucapan itu.

"Kalau begitu ibu tungguin kamu disini sampai sopir kamu datang ya" Sahut Feisya.

Ayla pun mengangguk.

**

Didalam apartemen, Ia membuka laptopnya. Membuka satu persatu fotonya bersama Ayla didalam laptop itu. Seketika rasa sakit bercampur bahagia menancap di dadanya.

Ia tersenyum dan menopang dagunya melihat fotonya dengan sahabatnya itu.

"Ayla, Lo sahabat terbaik gue" Sahut Feisya.

Drrrttt

Ponselnya berbunyi, Ia langsung mengangkatnya setelah melihat nama Naufal muncul dilayar handphone nya.

"Iya? Kenapa Fal?" Tanya Feisya.

"Lo lagi Free ga? Gue mau ngajakin lo jalan" Balas Naufal.

"Free kok, Kalau gitu gue ganti baju dulu ya. Lo langsung on the way ke rumah gue aja" Sahut Feisya.

"Ok" Balas Naufal.

Feisya menutup sambungan telepon itu dan segera berganti baju.

Beberapa menit kemudian, Naufal datang. Mereka langsung bergegas menuju suatu tempat.

Setelah sampai di tempat yang dituju, Feisya mencium bau yang aneh. Ia mencium bau asap rokok.

"Kenapa sih?" Tanya Naufal.

"Disini keknya lagi banyak orang ngerokok deh, Bau nya asap rokok" Balas Feisya sambil menutup hidungnya.

"Ih, engga kok. Justru disini tu paling jarang orang ngerokok makanya karena lo ga suka asap rokok, gue bawa lo kesini" Sahut Naufal.

Feisya tersenyum sembari menatap Naufal.

"Yaudah yuk masuk" Ucap Naufal sembari menggandeng tangan Feisya.

Mereka pun duduk disalah satu kursi, dan sampai sekarang Feisya masih mencium bau asap itu.

'Kenapa masih bau asap rokok sih'
Ucap Feisya dalam hati.

Namun, Feisya mencoba tak menghiraukan bau itu.

"Fey?" Ucap Naufal memecah keheningan.

"Ya?" Balas Feisya.

"Magang lo disini sampai kapan?" Tanya Naufal.

"Emang kenapa?" Balas Feisya sambil mengangkat alisnya.

"Ya kan lo tau, gue ini pacar lo. Gue ga mau aja pisah sama lo nanti setelah lo selesai magang. Bukannya lo bakal balik ke tempat tinggal lo yang asli?" Ucap Naufal.

Feisya langsung terbangun mendengar ucapan itu, Pasalnya ia sendiri memang tak tahu kapan akan kembali ke masa depan. Mungkin sampai hubungannya dengan Naufal dapat berlari ke jenjang yang lebih serius.

"Gue ga tau Fal, Yang pasti gue bakal lama disini. Karena masih banyak hal yang harus gue selesein" Sahut Feisya sambil tersenyum.

Naufal menganggukkan kepalanya.

"Nanti kalau lo balik, Gue ikut ya" Balas Naufal.

"Hah?!" Sahut Feisya terkejut. Sampai ia tersedak dengan teh yang sedang ia seduh.

Sontak suasana menjadi ricuh, Karena air yang ada didalam teh menjadi berserakan dan tentunya mulut Feisya menjadi berantakan.

"Eh, Sorry-sorry. Omongan gue salah ya?" Tanya Naufal sembari mencoba membereskan meja bersama Feisya.

Feisya pun menjadi gugup, Ia cepat-cepat membersihkan mulutnya dengan tissue.

"Iya gapapa" Balas Feisya.

"Sini gue bantu, Duh sorry banget ya" Ucap Naufal sambil membantu membersihkan mulut Feisya.

Feisya menatap Naufal tanpa henti, jelas lelaki itu terlihat sangat tampan berada dekat dengannya seperti ini.

"Udah" Sahut Naufal saat dirinya usai membersihkan mulut Feisya.

"Makasi ya" Balas Feisya.

"Sama-sama cantik" Ucap Naufal sambil tersenyum.

"Emm, Sorry Fal. Tadi lo bilang mau ikut? Sorry, bukannya gimana. Tapi gue sekarang aja ga tau bisa bawa lo kesana atau engga. Soalnya orang tua gue agak sensi gitu kalau bawa laki-laki ke rumah" Balas Feisya.

"Iya gapapa, Santai aja. Gue tadi juga cuman asal ngomong aja" Ucap Naufal sambil tersenyum.

Bahkan sampai kini, Asap rokok itu masih tercium.
Tapi ia lebih merasakannya dekat.

"Fal, Asap rokok itu asalnya dari badan lo!" Sahut Feisya sambil mengerutkan dahinya.

"Hah?" Ucap Naufal kebingungan.

"Sini deketan" Feisya berdiri dari tempat duduknya.

Naufal mendekatkan dirinya pada Feisya.

"Lo ngerokok kan? Ngaku aja deh!" Ucap Feisya dengan nada tinggi.

Naufal menggelengkan kepalanya.

"Emang daritadi lo ngelihat gue ngerokok? Engga kan?" Balas Naufal.

"Ya mungkin aja tadi sebelum lo berangkat kesini" Sahut Feisya.

"Iya emang tadi Reno sama temen-temen main ke rumah, terus ngerokok. ya mungkin aja asapnya nempel di badan gue. Kan lo tau asap rokok itu nempel dan membekas" Balas Naufal.

Feisya mengangkat alisnya, Apa benar yang diucapkan Naufal?

"Percaya sama gue Fey" Sahut Naufal sambil memegang kedua tangan Feisya.

"Iya, Gue percaya" Balas Feisya sambil tersenyum.

Saat Naufal hendak memeluk Feisya, Feisya pun mendorong tubuh Naufal pelan.

"Ehh, masih bau tau!" Ucap Feisya.

"Ih engga kok"Balas Naufal sambil mencium tubuhnya.

"Masih bau... Bau..Bau kambing hahaha" Sahut Feisya sambil tertawa.

"Idih" Balas Naufal sambil mencubit pinggang Feisya.

Mereka pun berlarian dan bercanda tawa.

Aku dan Masa Lalu kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang