"Diva! Tidak sopan!" Ucap Guru BK sambil memelototkan matanya pada Diva.
Diva pun akhirnya kembali duduk.
"Jadi bagaimana bu? Hukuman apa yang cocok untuk anak ini?" Tanya Guru BK.
"Bagaimana jika membersihkan toilet sekolah? Semua toilet perempuan di sekolah ini" Balas Feisya.
"What?! Idih ogahh! Udah jorok, banyak kutu nya! Udah gitu toilet disekolah ini kan banyak banget! Ya kali gue disuruh bersihin sendiri. Saya ga mau Bu!" Ucap Diva dengan suara keras dan lantang.
"Hukuman ini kan berlaku selama 2 minggu juga Diva! Jadi saya rasa itu tidak masalah. Setiap hari kamu bisa mencicil mengerjakannya, Jadi tidak harus kamu selesaikan dalam satu hari penuh" Balas Guru BK.
Diva mengerucutkan bibirnya lalu ia berjalan keluar dengan perasaan marah.
Matanya tak berhenti menatap sinis ke arah Feisya."Kamu akan tahu rasanya ditindas dan direndahkan Diva, Kamu harus tahu suatu pelajaran hidup" Ucap Feisya.
"Apa yang ibu Fey bicarakan?" Tanya Guru BK.
"Eh engga bu, engga apa-apa" Balas Feisya.
**
Feisya berjalan melewati Toilet,Rupanya Diva sedang berada disana. Tetapi ia hanya duduk diatas wastafel sementara murid lain sibuk menyikat dan mengepel.
Feisya langsung memasuki toilet itu.
"Apa-apaan ini?" Tanya Feisya.
Diva yang terkejut dengan kedatangan Feisya pun langsung berdiri tegak.
"Kalian ngapain?" Tanya Feisya.
Mereka hanya diam dan tak menjawab.
"Berdiri semua" Perintah Feisya.
Semua anak pun berdiri tak terkecuali Diva.
"Diva, Bukannya ini seharusnya hukuman kamu? Kenapa kamu diam sementara teman kamu sibuk mengerjakan?" Tanya Feisya.
"Memangnya kenapa? Ada masalah dengan ibu?" Balas Diva dengan berani sambil mengangkat alisnya sebelah.
"Tentu ini masalah saya! Ini seharusnya hukuman kamu dan sudah kewajiban kamu mengerjakannya bukan mereka!" Ucap Feisya.
"Mereka saja ga keberatan kok" Balas Diva.
"Kalian semua dibayar berapa sama Diva?" Tanya Feisya.
Semua tetap diam.
"Yasudah,Semua pulang dan Diva kamu tetap disini" Ucap Feisya.
Semua anak berhamburan keluar sementara Diva berdiri dengan sombongnya dihadapan Feisya seolah siap menantang.
"Kamu bersihkan toilet ini sekarang" Ucap Feisya.
"Ibu ini siapa sih berani merintahin saya? Ibu ini kan cuma mahasiswa magang yang genit sama Naufal. Ibu pikir saya ga ngerti tujuan ibu kesini? Ibu cuma pengen cari jodoh kan? nempel sama semua anak cowok di sekolah ini? Ibu pikir ibu masih muda? Ibu itu udah tua jadi ga usah belagak sok cantik deh" Ucap Diva.
Entah ada angin apa, Tangan Feisya spontan menampar pipi Diva.
Ia geram dengan sahutan anak itu yang terlihat seperti anak yang tidak memiliki sopan santun."Kamu itu bicara apa Diva! Saya ini lebih tua dari kamu dan tidak sepantasnya kamu bicara seperti itu dengan saya" Balas Feisya.
Diva masih memegangi pipinya yang sakit.
"Memang benar kan kenyataannya bu?" Ucap Diva.
Feisya benar-benar geram melihat tingkah teman lamanya itu. Bagaimana bisa ia menjadi sosok anak yang menjengkelkan seperti ini?
"Kamu itu tidak punya sopan santun ya" Ucap Feisya.
"Ibu menampar saya dan itu adalah tindakan yang dilarang, Tindakan menyakiti murid dan menyalahi aturan undang-undang. Ibu bisa dituntut. Lalu apa bedanya dengan saya? Ibu juga tidak punya sopan santun bukan? "Balas Diva dengan entengnya.
Feisya menggelengkan kepalanya lalu ia meninggalkan Diva begitu saja.
Hatinya sudah terlanjur sakit mendengar semua ucapan Diva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Masa Lalu ku
Teen FictionKisah seorang gadis cantik, bergelimang harta dan berkaki jenjang yang merasa gagal menjalani kehidupan barunya. Rasa ingin mengulang masa lalu terjadi ketika ia bertemu dengan sebuah mesin waktu. Bagaimanakah petualangan gadis itu dengan mesin wakt...