Setelah melewati macet di jalanan, gua sampai di sekolah dan minta di turunin di depan gerbang sama Rafa, tapi dia nolak. Daritadi murid yang mulai berdatangan matanya langsung tertuju sama gua yang lagi di boncengin sama Rafa. Ada yang natapnya sinis, ada yang tersenyum, ada juga yang sambil bisik-bisik, dan gua cuma pasang muka biasa aja.
"Gua duluan ke kelas." Dengan tergesa-gesa gua langsung ninggalin Rafa yang lagi ngelepas jaketnya di parkiran.
"Kenapa buru-buru banget sih?" Rafa ngejar gua dari belakang.
Gua masih lari-lari kecil buat menuju ke kelas, sedangkan dia udah ada disamping gua.
"Malu diliat yang lain." Jawab gua datar
Rafa tiba-tiba menggenggam tangan gua "Biar gak malu."
Gua menatap tangan gua yang lagi di genggam sama Rafa "Malah makin malu, udah sana lo masuk kelas!"
Gua mencoba untuk melepaskan tangan gua tapi gak bisa, tenaga dia cukup kuat untuk gua lawan.
"Ana??!" Ucap seseorang di belakang gua.
Gua sama Rafa menoleh bersamaan.
Yusi sama Arkan bergeming di belakang gua.
Mampus! mananya tangan gua lagi di genggam sama Rafa lagi.
"lo pacar..an?" Yusi menatap ke arah tangan kita berdua.
"Lagi proses." Jawab Rafa sambil mengeratkan genggaman nya.
"Tuhkan Yus, gua bilang juga apa. Sahabat lo tuh benci-benci tapi mau." Goda Arkan.
"Jadi waktu itu lo minta nomor Ana sama gua karena lo suka sama dia?" Tanya Arkan lagi.
"Oh.. Jadi si Rafa dapet nomor gua dari Arkan toh," Batin gua.
"Semoga langgeng deh bang." Arkan nepuk-nepuk bahu Rafa.
"Najong gua pacaran sama dia, udah abang-abang" Jawab gua sinis.
"Gak mau tapi tangannya masih pegangan." Ketus Yusi.
Gua langsung melepaskan tangan Rafa.
"Udah yuk Ar, ke kelas, males gua liat para bucin pagi-pagi." Yusi narik tangan Arkan buat menuju ke kelasnya.
***
Siang ini gua pulang sekolah naik angkutan umum lagi, karena Rafa udah ngabarin gua tadi, katanya dia ada rapat osis dadakan. Dia juga udah minta maaf karena gak bisa anter gua pulang.
Tiba-tiba Glennroy sama Alvino menepikan motornya tepat di depan gua, tapi tidak turun dari motornya.
"Eh, Ana." Sapa Alvino duluan, gua pun membalas dengan senyuman.
"Mau tau berita tentang Rafa gak?" Tanya Glennroy tiba-tiba.
"Nggak ah." Jawab gua acuh tak acuh
"Yakin? Gua masa bodo lo mau dengerin atau nggak intinya gua udah bilang nih ya, kalo si Rafa itu sebenernya suka sama lo."
Gua mengernyitkan dahi "Suka?"
"Iya, dia suka sama lo. Tadi di kelas dia cerita banyak tentang lo sama kita. Iye gak, No?"
"Betul, jadi gimana perasaan lo ke Rafa?" Tanya Alvino.
"Dih apaan sih lo pada. Gak tau ah."
"Gua tau nih, pasti lo juga suka sama Rafa kan? Buktinya pipi lo merah tuh, cie..." Glenn sama Alvino makin ngegodain gua.
"Kata Rafa lo suka boneka apa? Haha?" Tanya Alvino lagi.
"Dasar gak gantle, masa nyuruh temennya segala." Desis gua tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Ketos
Novela JuvenilBEBERAPA PART DI PRIVATE. FOLLOW DULU BARU BISA BACA! :) ❗Baca sampai habis dan jangan sampai mengkhayal keterlaluan. Follow instagram @ambareesh2020_ dan @salshasyf. Jangan sampai ketinggalan sama info wp aku❤ Rafa Billar Prasaja, Ketua osis tampan...