31. Kado Belated

4.3K 163 14
                                    

Gua kembali masuk sekolah bersama dengan Rafa. Seperti biasanya, setiap gua berjalan sama Rafa buat memasuki kelas, pasti ada saja fans-fansnya Rafa yang menghampiri kita buat kasih cokelat ke Rafa dan mengajaknya untuk selfie. Gua pun tidak seperti patung yang hanya diam berdiri, fansnya Rafa juga ada yang minta untuk foto berdua sama kita.

"Buat kamu aja." Rafa memberikan  gua cokelat yang tadi diberikan oleh fansnya.

"Gak mau, itu kan buat kamu nanti kalo aku yang makan malah sakit perut lagi."

"Enggak sayang." Gua gak mau tapi Rafa tetap maksa. Dia langsung menaruh cokelatnya ke dalam tas gua.

Saat sampai di depan kelas gua,

"Belajar yang rajin ya calon ibu." Rafa mengelus puncak kepala gua

"Ish! apa sih, malu tau." Gua berdecak kesal. Berani-beraninya Rafa ngomong kaya gitu saat sedang di sekolah. Nanti kalo ada yang dengar kan bisa gawat.

"Heh, sini lo! lo masih punya utang janji sama kita." Ucap Aminah yang udah kaya ngajak ribut.

Di dalam kelas, teman-teman sekelas gua udah pada kumpul mengerumuni meja gua.

"Janji apa ya, jeng? saya gak ngerti?" Ucap gua yang sok ngomong ala ibu-ibu arisan.

"Bukannya lo lagi sedih karena hubungan lo lagi renggang? Tapi kayanya muka lo biasa-biasa aja tuh, malah keliatan seneng." Ucap Nando yang sok tahu.

Ya, sejak saat gua pingsan, malamnya gua langsung curhat ke grup teman-teman gua tentang Rafa yang disuruh menjauhkan gua. Alhasil, sebagian teman satu kelas gua heboh, ingin segera tahu ada apa dengan hubungan gua dan Rafa yang sebenarnya.

"Ceritanya panjang."

"Yaudah gc cerita keburu bel masuk." Yusi memberikan kursi agar gua duduk di kerumunan mereka. Kaya artis papan atas gua jadinya yang lagi di wawancara sama reporter haha.

Gua pun mulai menceritakan semuanya ke sebagian teman-teman sekelas gua, termasuk ada Arkan dan Yusi juga disini. Mulai dari awal gua di tipu oleh Aurel dan Rey, ayah nyuruh gua buat jauhin Rafa, gua di ajak orang tua gua buat makan malam sama teman bisnis ayah yang ternyata orang tuanya Rafa.

Mereka semua pun terkejut mendengar cerita gua.

"Jadi ternyata, temen bisnis bokap lo itu bokapnya Rafa??"

"Sumpah sih, gua bener-bener kaga nyangka."

"Gua yakin hubungan lo berdua bakal langgeng sampe kakek nenek."

"Tapi akhirnya lo beneran gak jadi putus sama Rafa kan, An?" Tanya Mina.

"Enggak kok."

"Alhamdulillah...." Raka tiba-tiba langsung merangkul Mina, membuat teman satu kelas gua heboh.

"Maksudnya apa? Wah... Wah..."

Dan tiba-tiba....

Cup

"What?!?"

Raka mencium pipi Mina di depan teman satu kelas kita, heboh.

Mina menatap Raka khawatir, hubungan yang awalnya mau mereka sembunyikan di depan teman-temannya akhirnya terungkap secara nyata.

"Gila! Ada maksud apa lo?!"

"Wah... Raka kudu di aduin gengs karena udah mesum di dalem kelas."

"Mina sekarang pacar gua guys hehe." Jawab Raka.

"Demi apa? sejak kapan??"

"Gak nyangka!"

"Bodo amat ya Ka, hari ini satu kelas ngantin gratis!" Seru Zavier tak mau kalah.

My Boyfriend Is KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang