Gua masih nungguin Rafa yang katanya mau ke rumah gua, tapi ternyata sampai sekarang dia belum datang juga, padahal udah jam 8 malam.
Sedari tadi gua ngecek hp terus, tapi tidak ada pesan whatsapp yang masuk dari Rafa.
"An.. minum susu dulu yuk?" Ibu gua dateng ngebawain susu coklat buat gua.
Gua bangun dari tempat tidur buat minum susunya.
"Bu, apa tadi Rafa gak kesini?"
"Loh, emangnya dia mau dateng kesini?"
"Ah anu.. enggak.. Ana nanya doang."
"Kamu tau gak setelah Rafa kamu usir waktu di rumah sakit?"
"Kenapa emangnya?"
"Rafa tidur di kursi tunggu yang ada di luar."
"Ibu tau dari mana kalo Ana usir Rafa?"
"Ayah kamu yang cerita."
Ibu gua memeluk tubuh gua dari samping "Ibu yakin Rafa laki-laki baik. Kemarin ibu liat wajahnya dia panik banget pas liat kamu terbaring lemah di rumah sakit."
Tanpa mendengar jawaban dari gua, ibu langsung melepaskan pelukannya.
"Yaudah sekarang kamu tidur ya, jangan begadang, pikirkan kondisi kamu."
"Iya bu."
Ibu gua beranjak meninggalkan kamar gua. Dan tiba-tiba gua kembali teringat sama ucapan Rafa waktu di rumah sakit.
"Lain kali jangan mudah percaya sama omongan orang yang baru lo kenal ya?"
Kalimat itu membuat gua meneteskan air mata.
"Apa benar, sekarang Rafa mau bikin gua terbang abis itu setelah dia muak dia bakal ninggalin gua?"
"Apa sekarang gua udah mulai menaruh perasaan ke Rafa?" Batin gue mulai bertanya-tanya.
Enggak, gak mungkin. Pertanyaan macam apa ini.
Lebih baik gua tidur daripada memikirkan orang yang bahkan gak gua cinta. Gua harus nurut sama pesan dokter. Soalnya semakin gua lelah, semakin gua banyak pikiran, kepala gua akan semakin sakit.
***
00:00
"Happy birthday Ana.. happy birthday sayang.. happy birthday kakak.."
Gua mengerjapkan mata berkali-kali, mengkondisikan, siapa yang telah mengganggu tidur gua.
"Ya ampun ayah.. ibu..?" Gua langsung bangun dari tempat tidur.
"Tiup lilinya," Ujar ayah.
Gua memejamkan mata untuk wish.
"Ya tuhan.. jika memang Rafa gak baik buat Ana, Ana ikhlas menerima kepergiannya"
Huuuppp
Setelah tiup lilin gua malah bergeming "Gua beneran doa kaya tadi?" Batin gua tidak percaya.
"Happy birthday ya sayang." Ayah sama ibu gua mencium kening gua secara bergantian.
"Ana sampe lupa kalo hari ini ulang tahun hehe." Jawab gua sambil memeluk kedua orang tua gua.
"Semoga jadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, cepat sehat dan selalu di kelilingi orang-orang baik." Ucap ayah.
"Believe your self ya, An" Balas ibu gua.
"Makasih ya ayah, ibu, Ana sayang kalian berdua." Gua pun memeluknya kembali.
"Yaudah sekarang kamu lanjut tidur ya? kita lanjut ngobrolnya besok." Ujar ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Ketos
Fiksi RemajaBEBERAPA PART DI PRIVATE. FOLLOW DULU BARU BISA BACA! :) ❗Baca sampai habis dan jangan sampai mengkhayal keterlaluan. Follow instagram @ambareesh2020_ dan @salshasyf. Jangan sampai ketinggalan sama info wp aku❤ Rafa Billar Prasaja, Ketua osis tampan...