Dua hari lalu gua sudah kembali check up dan melepas perban. Sekarang gua benar-benar sudah sembuh. Tidak akan makan obat sebanyak 10 butir itu lagi hehe.
Pagi ini gua berangkat sekolah bareng Rafa. Seperti biasa dia jemput ke rumah gua terus pamitan sama orang tua gua.
Tok tok tok
"Eh Rafa, ayo masuk dulu." Ibu gua mempersilahkan Rafa untuk duduk di sofa.
"Rafa udah sarapan belum?" Tanya ayah gua.
"Udah kok om." Jawab Rafa tersenyum.
"Ana.. buruan.. hari ini kalian upacara kan??" Pekik ibu gua.
"Iya bu, ini udah rapi." Gua menghampiri keluarga gua yang berada di ruang tamu bersama Rafa.
Ibu natap gua aneh "Ana.. kamu pake lipstik??"
Gua melongo sambil menghapus lipstik menggunakan jari-jari tangan. Kenapa ibu gua bisa tau coba? Apa gua pakenya ketebelan? Ah mana mungkin, orang gua pakenya sedikit kok.
"Kamu udah mulai centil ya sama Rafa?" Goda ibu gua.
"Lagi proses bu hehe."
"Euhm.. maksud Ana proses buat jadi sahabatnya Rafa hehe iya sahabat. Soalnya dia baik banget makanya Ana ngajak dia sahabatan." Alibi gue.
"Ayo Fa, berangkat."
"Yaudah om, tante, saya sama Ana berangkat dulu ya." Pamit Rafa.
Gua pun mencium punggung tangan orang tua gua diikuti dengan Rafa.
"Pegangan ya, An."
Gua pegangan di pundaknya dia eh dia malah ngarahin tangan gua buat ngelingkarin perutnya, membuat gua jantungan.
***
Tidak lama kemudian kita berdua sampai di sekolah, dan gua baru sadar kalo gua masih pegangan sama Rafa.
"Anjing! liat tetangga lo noh, Ar!"
Yusi melongo melihat gua yang sedang melingkari perut Rafa.
"Asal lo tau, sejak pagi buta aja si Rafa udah jemput Ana." Kata Arkan.
"Wah.. Jangan-jangan mereka udah jadian??" Kata Aminah yang tiba-tiba ada disamping mereka dan entah kapan datangnya.
"Anjir, dasar medi lo!" Yusi dan Arkan terkaget karena tiba-tiba Aminah muncul di hadapan mereka berdua.
"Btw si Nando kemane dia?" Tanya Arkan ke Aminah.
"Mencret dia dari kemaren gak masuk."
"Bagus dah temen gua pada sakit." Jawab Arkan dengan frontalnya.
"Bego lu temen sakit bukannya di doain." Jawab Yusi kesal.
"Males gua kalo ada Nando, bacotnya kaya cewe." Arkan terkekeh.
"WOI BABON!!"
"Mampus! gua tau ini suara siapa." Aminah menampilkan wajah paniknya.
Mereka bertiga pun menoleh ke belakang.
"Nando??"
"Ngapain lo ngomongin gue? hah??" Nando langsung nyeleding si Arkan.
"Hahaha mampus lo, Ar!" Aminah dan Yusi pun tertawa ngakak.
"Upacara mau di mulai, kenapa masih pada disini??" Tanya Rafa dengan wajah juteknya.
"Anjrit. Muka lo minta banget di tampol ye??" Emosi Yusi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Ketos
Novela JuvenilBEBERAPA PART DI PRIVATE. FOLLOW DULU BARU BISA BACA! :) ❗Baca sampai habis dan jangan sampai mengkhayal keterlaluan. Follow instagram @ambareesh2020_ dan @salshasyf. Jangan sampai ketinggalan sama info wp aku❤ Rafa Billar Prasaja, Ketua osis tampan...