Sudah satu bulan Hermione mencoba mendekati Draco, bukan untuk apa-apa. Ia hanya ingin tahu kenapa Draco pintarnya bisa menyaingi Hermione. Tapi Draco terlewat cuek, ditambah lagi banyak wanita yang mengincarnya, membuatnya makin sulit saja bisa mendapat perhatian darinya. Hari ini Hermione menetapkan, ia tidak akan mengganggu Malfoy lagi. Tidak akan!Dan untuk melupakan pirang menyebalkan dan melepas kerinduan dengan butterbeer. Hermione, Ron, dan Harry pergi ke Three Broomstick.
"Sepertinya aku tidak akan lulus dengan nilai terbaik tahun ini." Keluh Hermione saat perjalanannya menuju Hogsmeade.
"Pasti kau ingin membicarakan Malfoy lagi?" Ron seakan paham arus curhatan Hermione.
"Niilai dia kadang lebih tinggi dariku."
"Kan hanya kadang, tidak sering." Ron menenangkan.
"Kuakui dia juga pintar di Pertahanan sihir hitam. Mungkin aku harus mencoba duel dengannya." Jelas Harry. "Maksudku, ia baru masuk selama satu bulan tapi Snape sudah menjadikan dia anak emas. Dan aku? Aku dianggap anak sialan."
"Lupakan saja segala hal tentang Malfoy. jadi, siapa yang mau butterbeer?" Tanya Ron mengalihkan pembicaraan.
"Aku!" Hermione dan Harry menjawab bersamaan.
...Setelah beberapa menit berjalan kaki, ketiganya mencari tempat duduk kosong untuk ditempati mereka beberapa jam kedepan. "Bloody Hell." Ron langsung terkesiap melihat Ginny dan Dean Thomas yang duduk bersama di ruang seberang. Dari wajahnya, ia terlihat jelas tidak menyetujui hal itu.
"Mereka hanya berpegangan tangan." Jawab Hermione sambil menarik kursi untuknya duduk. Wanita berambut liar itu melirik lagi kearah Ginny dan Dean saat melihat Ron masih saja menatap mereka. "Uhmmm.. dan berciuman." Tambahnya.
"Aku akan datangi mer--" Ron terhenti saat seseorang datang kemeja mereka.
"Hey my boy!" Sapa Professor Slughorn yang daritadi hanya melihat Harry, tidak begitu memerdulikan si kepala merah dan rambut semak.
"Senang bertemu denganmu sir, sedang apa kau disini?" Harry menjabat tangannya, lalu berbasa-basi pada guru ramuan itu.
"Ah, aku sudah disini sejak masih onebroomstick. Oh ya, aku mengadakan pertemuan untuk beberapa murid, kau bisa ajak temanmu." Jawab Slughorn ramah.
"Dengan senang hati."
"Kau juga Granger." Lanjut Slughorn.
Hermione langsung tersedak dengan butterbeer yang dalam perjalanan menuju tenggotokannya. "Ya, tentu saja."
"Senang bertemu denganmu Wallenby." Slughorn melirik Ron. Lalu kembali pergi begitu saja.
"Apa yang kau lakukan Harry?" Ron bertanya penasaran menyadari kedekatan Harry dengan Professor Slughorn yang sangat terlihat jelas.
"Dumbledore meminta ku agar lebih dekat dengannya, yang jelas itu pasti penting." Jawab The Chosen One sambil menenggak minumannya.
"Aku ingin ke belakang sebentar." Izin Hermione pada ketiga sahabatnya. Ia langsung berlari keluar dari Hogsmeade, mengejar Draco yang baru saja terlihat dan mengganggu pikirannya. "Malfoy!" Panggilnya sekeras mungkin.
Draco menoleh ke sumber suara itu dan memberhentikan langkahnya serta berbalik. Kini ia berhadapan dengan gadis yang perlahan semakin dekat dengannya. "Ada apa?" Tanyanya dingin.
"Kau sibuk tidak besok malam?"
"Tidak."
"Mau ikut ke acara Professor Slughorn bersama ku?" Hermione memasang wajah semanis mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through The Uwu Side [Dramione]
FanfictionTahun keenam di Hogwarts tampak berwarna bagi Hermione saat mengenal murid pindahan dari Durmstrang. Draco Malfoy. Namun, semua berubah saat negara api menyerang. Ga deng boong. Saat perbedaan visi menyerang. Nah eta. . [Completed]