This is not me.

318 46 0
                                    


"Aku benar-benar kesal denganmu, pokonya ini semua gara-gara kau!" Parvati berteriak kesal pada Hermione.

"Heh! Aku kan sudah bilang, duluan saja! Kau malah masih menunggu saja ya!" Hermione balik marah.

"Kan aku takut sendirian, kalau begitu kenapa tidak dari awal tidak udah minta ditemani?"

"Ya kenapa mau saja?!" Hermione jauh lebih galak.

Parvati mendengus, berjalan lebih cepat sambil meninggalkan Hermione. Hermione tidak akan mengejar teman seperti dirinya, kalau saja Ginny yang diajak, pasti dia tidak akan marah seperti Parvati.

"MIONEEE!" Ginny berlari menghampiri Hermione saat melihat gadis berambut semak kini diseberangnya.

Hermione mengerutkan alisnya sampai hampir menyatu, "Kenapa?--Tunggu, bukannya kau harusnya tanding quidditch?"

"Itu tidak penting sekarang, kau harus tahu! Draco! Dia sedang duel dengan Cormac!"

"Apa? Becanda ya? Draco itu cinta damai." Hermione mengelak santai, teringat kata-kata yang  pernah dikatakan Draco.

"Aku itu sebenarnya tidak suka duel, makanya aku mengalah dari Harry, aku kan cinta damai." - Draco setelah berkali-kali kalah duel dengan Harry saat praktek kelas pertahanan sihir hitam.

"Aku serius! Ikut aku." Ginny langsung menyergap lengan Hermione dan memboyongnya ke great hall.

...

"Kau mau jadi kucing atau? Apa ya? Babi?" Draco bertanya sambil menyeringai.

"Expelliamus!" Lawan duelnya itu pun kehilangan tongkatnya yang mental pergi.

Duel baru dimulai beberapa menit lalu, tapi Cormac bahkan sudah berkali-kali terkena sihir jahil dari Draco, berubah jadi kumbang, kulitnya berubah jadi biru, bahkan membuatnya terlontar jauh hingga menabrak tembok. Sementara Draco belum terkena mantra apapun. Banyak siswa yang lebih tertarik nonton duel mereka dibanding pertandingan quidditch.

Cormac menghapus darah yang mengalir dihidungnya, meraih tongkatnya dan kembali mengarahkan tongkat sihirnya, bangkit setelah beberapa kali terkena mantra. "Lanjutkan Malfoy!" Pintanya dengan serak.

Draco mengelus dagunya, sambil berpikir sejenak tentang mantra apa yang harus dikeluarkan selanjutnya. "Apa itu yang keluar dari hidungmu?" Draco menunjuk hidung Cormac. "Jadi selama ini kau datang bulan lewat hidung?" Tanya Draco sambil menaikan alisnya mengejek.

"Apa-apaan ini?" Hermione datang, semua mata penonton tertuju pada gadis itu, gadis pemicu duel itu.

"Hermione?" Cormac langsung menghampiri gadis itu.

Hermione bingung dan tidak tahu apa yang terjadi. Ia melirik semua yang ada disana dengan tajam.

"Sebentar ya para gadis manis! Aku urus yang satu ini." Draco berkata ramah dan imut pada gadis penggemarnya yang berkumpul menyaksikan.

Draco turun dan mendekati Cormac dan Hermione, ia membetulkan rambut pirangnya dan memasukan tangannya ke kantung celana, tingkahnya jadi seperti anak berandal yang doyan bermain perempuan.

"Apa-apaan yang kalian lakukan disini? Kau Cormac, bukannya harusnya kau bertanding quidditch? Kau Draco, apa yang kau lakukan itu?" Hermione berteriak nyaring pada dua lelaki di hadapannya.

"Maafkan aku Hermione, ini tidak seperti yang kau lih--" Belum sempat Cormac mengatakan lebih lanjut Draco malah melingkarkan tangannya dibahu Cormac, membuat Beater Gryffindor itu bingung.

"Jadi begini Granger, Aku dan Mclaggen ini sedang bermain catur bersama." Draco berkata ngarang, Seisi ruangan menertawakan ucapannya itu.

"Aku tanya yang serius, Draco." Hermione berteriak.

Through The Uwu Side [Dramione]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang