Accidental

464 57 9
                                    

Hermione sudah banyak membolos kelas yang bersamaan dengan Draco. Agar sebisa mungkin, ia tidak bertemu dengan lelaki itu. Tapi kelas Snape, Pertahanan ilmu hitam adalah kelas yang tidak bisa ia hindari. Dalam pelajaran itu ia hanya mendapat nilai exceed expectation. Sebenarnya nilai yang bagus, tapi terasa kurang baginya.

Ia memejamkan matanya dan menarik napasnya dalam-dalam. Sebentar lagi ia akan melihat iblis berwujud pria tampan berambut pirang di kelasnya.

"Hermione, mau sampai kapan kau diam disana dan tidak masuk kelas?" Tanya Ron, ia menunggu Hermione yang dari tadi belum juga masuk kedalam kelas.

Hermione membuka matanya, ia tidak merespon Ron, matany tertuju pada dua insan yang mengganggu pemandangan kelas. Pansy dan Draco sedang bercengkrama. "Ron, menurutmu kalau nanti aku duel dengan Malfoy. Siapa yang akan menang?"

"Entah." Jawabnya tidak yakin.

Hermione menginjak kaki Ron. "Aku yang menang, lihat saja!"

Ron mengelus-ngelus kaki berharganya. "Tidak usah pakai kekerasan tolong."

Hermione dan Ron duduk satu meja. Hermione memilih bangku di barisan dibelakang, untuk memantau mangsanya itu.

Snape memasuki kelas dengan wajah datarnya, matanya menyipit memperhatikan wajah murid-muridnya yang seperti ingin melarikan diri dari kelas itu.

"Buka halaman 396." Perintahnya. Kompak seluruh murid membuka seluruh buku panduannya tingkat lanjutnya masing-masing.

"Jadi, apa itu pesona gelap?"

Draco dan Hermione mengangkat tangannya bersamaan. Draco menengok pada Hermione sambil menyeringai licik padanya.

"Mr Malfoy?" Snape mempersilahkan, tentu dia mendahulukan murid Slytherin.

"Sama seperti mantra pada umumnya akan memberi efek sihir pada targetnya, tetapi dengan cara yang berbahaya dan menyakitkan. Dan terdapat tiga jenis yaitu jinx, hex, dan kutukan." Draco menjelaskan dengan percaya diri. Beberapa wanita memberikan tepuk tangan padanya. Snape lalu memelototi pada gadis yang memberi tepuk tangan pada Draco. "Tidak ada tepuk tangan dikelasku."

"10 poins untuk Slytherin."

"Apa maksud si pirang itu!" Hermione mendengus kesal dalam batinnya, walau Draco juga pintar seperti dikelad, Draco tidak pernah menjawab pertanyaan dari Proffesor manapun seperti barusan. Itu milik Hermione.

Snape berjalan mengelilingi setiap meja murid. "Sihir hitam dapat dihindarkan dengan mantra pertahanan..." Mata Snape terfokus pada Hermione yang sedang mengumpat pada orang didepannya.

"Miss Granger bisa contohkan beberapa mantra tersebut? Di depan seluruh murid?"

Hermione tersentak kaget. Ia langsung berdiri dan maju ke depan kelas percaya diri. "Permisi Professor tapi kalau aku mencontohkan mantra pertahanan ilmu hitam. Tentu aku butuh orang yang akan memberi mantra padaku." Hermione bertanya, matanya memutar pada Draco yang malah bermain SOS dengan Pansy. Merlin, kalau yang bermain adalah Hermione dan Ron pasti buku tebal sudah mendarat dikepalanya.

"Mr Potter?" Snape memberi perintah. Harry langsung berdiri sigap dari tempat duduknya.

"Maaf Professor, tapi kurasa disini ada salah satu orang yang lebih paham tentang sihir hitam dari sekolah lamanya." Sarkas Hermione.

Draco langsung memberhentikan permainan nya dengan Pansy. Seluruh mata murid sedang tertuju padanya.

"Kalau begitu Malfoy?" Snape mengikuti alur Hermione. Guru pertahanan ilmu hitam itu sepertinya juga punya dendam tersendiri dengan Draco.

Through The Uwu Side [Dramione]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang