embarrassing

507 57 12
                                    

Hari ini merupakan malam Halloween, malam dimana Hogwarts membuka banyak acara bebas untuk para murid.

Beberapa murid mendirikan stand yang berada tersebar dipenjuru sekolah, beberapa yang paling banyak adalah stand makanan, booth photo, permainan berhadiah, dan lain-lain. Uang yang dihasilkan nantinya akan disumbangkan untuk pedagang Diagon Alley karena penyerangan pelahap maut, atau keluarga sihir yang terkena imbas buruk lainya.

Murid tahun pertama membuat panggung theater di Great hall, mereka mempentaskan cerita dari relikui kematian ataupun saat Harry Potter yang selamat dari kutukan kematian Voldemort, yang kebetulan memang terjadi di malam Halloween. Harry sangat semangat menontonnya, dia memakai kostum Vampirenya saat menyaksikannya.

"Acara tadi sangat keren!" Puji Harry selesai menonton drama anak tahun pertama.

"Karna itu kisahmu hah?" Ejek Ron sambil membenarkan beberapa tissue toilet yang melilitnya, dia berdandan sebagai mummy.

"Tentu bukan." Sambil Harry merapikan taring palsunya yang cukup menganggu saat bicara.

"Harry?" Panggil Ginny saat berpapasan dengan Harry. Matanya lalu melirik Ron juga Harry disampingnya. "Ron? Hermione? Kalian datang ke stand ku yuk!" Ajaknya.

"Kau membuka Stand apa?" Tanya Hermione.

"Kami menjual makanan khas muggle! Datang ya!" Ginny lalu mengajak mereka ke lorong yang penuh dengan stand makanan disana.

Ginny lalu menunjukan stand miliknya dan beberapa temannya disana.

"Apa itu nutella?" Ron menunjuk suatu kaleng selai.

"Selai coklat! Rasanya sangat enak!" Jelas Hermione. Matanya langsung tertuju pada oreo jajanan kesukaannya saat masih kecil. "Kurasa aku ingin ini."

Harry memakan makanan sampel disana. "Sepertinya aku belum membeli Lays dengan rasa ini."

Setelah membeli beberapa makanan ringan mereka bertiga kembali berjalan-jalan berkeliling Hogwarts.

"Hermione! kau berdandan sebagai siapa?" Cormac menyapa Hermione, lelaki berbadan besar itu berdandan seperti troll, sangat cocok.

Hermione bersembunyi dibalik jubah vampire milik Harry. "Dia berdandan sebagai Juliet." Karang Ron.

"Juliet?"

Ron tersenyum senang pengetahuannya tentang muggle sepertinya lebih bagus.

"Dia jadi gadis bertudung merah? Kau tahu dongeng itu kan?" Harry memberi jawaban benar.

Cormac mengangguk. "Boleh aku bicara dengan Hermione berdua?"

Ron dan Harry mempersilahkan dan langsung saja pergi meninggalkan Hermione dengan lelaki itu.

"Apa?" Hermione bertanya dingin.

"Hanya bertanya, kau putus dengan Malfoy?"

Hermione tampak berpikir sejenak. "Tidak, kami masih bersama, hanya saja sekarang diam-diam." Hermione berbohong, berharap Cormac kesal.

"Masih bersama? Barusan aku bertanya pada Malfoy, dan dia bilang kalian bahkan tidak berpacaran?"

Hermione hanya terdiam, tak bisa menjawab "Memangnya dimana Malf- D-D-Draco? Aku mencarinya?" Ia mengalihkan.

"Dia membuka stand di dekat menara Ravenclaw, entah kenapa disana isinya hanya perempuan. Dia meramal aku akan sangat bahagia menjelang natal nanti, ah, tapi kurasa dia hanya membual."

"Tentu saja, semua kata-katanya hanya omong kosong." Hermione tiba-tiba saja mengeluarkan kata itu. "Aku harus pergi." Ia lalu diam-diam pergi ke stand milik Draco. Stand macam apa yang akan dibukanya?

Through The Uwu Side [Dramione]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang