"Permainan jadi semakin alot dengan Hufflepuff yang memimpin dengan skor tujuh puluh dan Slytherin dengan enam puluh, cukup tipis, dan seekers kita yang tidak kunjung kembali, mungkin mereka sedang adu suit atau kongkalikong kami juga tidak tahu." Lee Jordan sudah mulai lelah berkomentar.
"Permainan tinggal lima menit lagi kemana Draco dan Summer sih!" Hermione mulai panik.
"Haduh, Hermione mau Slytherin yang menang pun, yang menang piala nantinya juga Gryffindor." Ron berkata Sombong lalu ber'tos' dengan Harry.
"Kalian menang juga gara-gara Cormac."
"Lihat nanti, saat kita melawan Ravenclaw, yang jadi pahlawan adalah.. ekhem Ron Weas--" Omongannya terpotong dengan teriakan Lee Jordan yang seperti kesetanan.
"HUFFLEPUFF CETAK NILAI LAGI!"
Sementara itu di hutan terlarang, Draco dan Summer masih mengejar-ngejar benda bulat kecil nakal itu.
"Aku heran kenapa kau mengejarku, aku saja tidak lihat snitch dari tadi." Draco mengajak ngobrol lawannya itu, agar tidak tegang pikirnya.
"Shut Up!" Summer lalu terbang mendahului Draco.
Draco menghentikan sapu terbangnya didekat pohon tinggi, lalu menunggu Summer itu kembali. Lagipula, golden snitch tidak mungkin kalah cepat dengan Summerby dan sapu terbang nimbus entah keberapanya itu.
Baru saja Draco ingin menyisir rambutnya, sampai ia lihat benda kecil bersayap itu berada tepat didepan hidungnya. Tangannya langsung meraih benda nakal itu, namun kalah cepat dan hampir membuatnya jatuh. Ia langsung mengejar golden snitch yang sedang mengarah kembali kelapangan quidditch.
Dan Summer tiba-tiba saja kembali hadir dibelakang Draco.
"Hei kau entah siapa namamu itu, lebih baik kita suit saja untuk mengambil golden snitchnya. Aku kasihan kalau kau tidak menang." Ucap Draco iba, ia memang bermaksud bercanda. Kapan lagi dia bisa bertingkah seenaknya, ini adalah saat yang tepat, lagipula sapu sihir Draco yang hanya ada lima belas buah didunia itu sangat cepat, terlampau cepat, tak akan kalah dengan sapu terbang manapun.
"Diam, Malfoy!" Summer memberi tatapan seramnya.
"Aww, aku takut." Ejek Draco.
"JANGGUT HELGA! AKHIRNYA SEEKERS KITA PULANG!" Lee Jordan sampai melompat-lompat. "Seekers kita pulang bukan membawa beras dan sebongkah berlian, tapi golden snitch!" Sambil bersenandung riang.
Draco terbang sejajar dengan Summerby disampingnya, dan golden snitch didepannya. Hanya tinggal tambahkan sedikit kecepatan pada sapu terbangnya dan... golden snitch tertangkap begitu mudahnya dengan tangan kirinya.
Teriakan dari murid Slytherin dan para wanita penggemar Draco berkumpul menjadi paduan suara yang tidak enak didengar.
"Yes i got this shit." Ia lalu membuka tangannya membuat golden snitch itu terbang kearah wajahnya dan membuatnya terhuyung jatuh.
...
Sudah beberapa hari Draco sulit ditemui, Hermione tahu dia sedang naik daun, tapi sekedar menyapanya saja kadang sudah terhalang oleh banyak gadis mengantri. Kadang dia ingin, Draco tidak sepopuler itu.
Ia menggigit roti isi nya dengan kesal, "Sudah mana berbohong padaku, sekarang malah jadi artis dia." Gumam Hermione.
Ginny tertawa melihat wajah sebal Hermione. "Padahal baru tidak mengobrol selama empat hari." Ginny mengingatkannya.
"Tapi kan, ugh.. sudahlah." Mata coklatnya melihat lelaki pirang diseberangnya yang sedang melambaikan tangan padanya.
"Hermione!" Draco memberinya senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through The Uwu Side [Dramione]
FanfictionTahun keenam di Hogwarts tampak berwarna bagi Hermione saat mengenal murid pindahan dari Durmstrang. Draco Malfoy. Namun, semua berubah saat negara api menyerang. Ga deng boong. Saat perbedaan visi menyerang. Nah eta. . [Completed]