~ 35 ~ (End)✔

2.6K 115 22
                                    




Semilir angin berhembus menerpa kulit orang-orang  yang berdoa untuk kelancaran jalannya menuju surga-Nya. Semua berdoa dengan khusuk menunduk meneteskan air mata karena kepergian orang yang sangat berharga. Tepat tanggal 14 maret 2023 seorang Istri dari Alm. Ali Frans Wijaya yang tak lain Aprillya Sativa Wijaya telah menutup usia.. Dia pergi untuk selamanya, pergi menyusul Cinta nya yang sudah pergi terlebih dahulu.

Seluruh keluarga dan sahabat sangat kehilangan atas kepergian Prilly termasuk anak-anak nya. Alfin menangis saat dirinya kembali menguburkan orang yang sangat berarti dihidupnya. Dulu sang Papa yang Dia kuburkan dan sekarang.. Dengan tangannya lagi Dia menguburkan Mama nya yang pergi menyusul Sang Papa. Saat Alfin masuk ke liang lahat untuk mencium Mama nya untuk yang terakhir kalinya di saat itu tangis Alfin pecah tanpa bisa di bendung "semoga bahagia disana Ma..selamat jalan. " Ucapnha saat itu. Dirinya sangat tidak berdaya saat itu.. Kedua orang tuanya telah pergi untuk selamanya.. Alfin sangat tak berdaya. Dengan keadaan yang sedikit lemas.. Reno kakak nya Prilly membantu Alfin menangkannya dengan memeluk Alfin. Alfin menangis terisak saat Prilly mulai terkubur.

Dwi tak jauh berbeda dengan keadaan Alfin.. Dirinya sudah lemas dengan terduduk di tanah menangis sesenggukan dan Dave dengan setia memeluk Dwi yang sudah tidak berdaya. Rilly yang kondisi nya belum stabil sehabis melahirkan hanya bisa duduk diam di rumah sakit.

Perlahan proses pemakaman Prilly telah selesai kini semua berdoa untuk Prilly. Setelah selesai satu persatu para pelayat pergi meninggalkan pemakaman Prilly terkecuali keluarganya.
Lihatlah makam Prilly tepat di samping Sang Suami Yaitu Ali Frans Wijaya.. Saat sudah pergi  ke abadian saja mereka selalu berdampingan.

"Hikss hiksss Ma... " Tangis Dwi memeluk papan nama Prilly.

Alfin menunduk memegang tanah kuburan Prilly. "Hiksss hikss.. Pergilah Ma.. Pergi bersama Cinta Mama.. Hikss. " Ucap Alfin serak.

Reno ikut meneteskan air matanya.. Sekarang Adiknya itu sudah pergi selamanya.. Adiknya sekarang tidak merasa kesepian lagi.. Dirinya yakin Prilly akan bertemu Cinta Dalam Hidupnya yaitu Sang Suami.

Alya berdiri menatap makam Ali serta makam Prilly bergantian dengan deraian air mata.

"Kalian sangat serasi.. Dalam keadaan pergi saja kalian selalu berdampingan.. " Ucap Alya menangis. Sejenak Alya teringat perkataan Prilly saat dalam keadaan yang tidak sehat.

"Kak.. Kalau seandainya aku nyusul Ali.. Aku ingin berdampingan dengan Ali saat dimakamkan ya.. Aku ingin selalu di sampingnya.. " Ucap Prilly terbaring lemah di kamarnya.

"Kamu ngomong apa sihh Prill.. Kamu harus sembuh.. Ingat itu. " Balas Alya menggenggam tangan Prilly.

Prilly menggelengkan kepalanya seraya meneteskan air matanya.

"Aku udah kangen sama Ali kak.. Aku ingin bersamanya.. Aku tidur denganya.. Aku disini setiap malam merasa sepi tanpanya. " Ucapnya pelan menatap langit-langit kamar.

Alya memalingkan wajahnya menangis mendengar ucapan Prilly.

Hening.

Sesaat Alya diam tak merespon dirinya kembali menatap Prilly. Dilihatnya Prilly sudah memejamkan matanya nafasnya terdengar teratur.

"Kamu yang kuat Prill.. Kami selalu bersamamu... Istirahatlah.. Kakak sayang kamu. " Ucap Alya mengelus kepala Prilly dan beranjak meninggalkan Prilly.

Alya menangis mengingat itu.. Sekarang keinginan terakhir Prilly Ia turuti.. Di makamkan tepat disebelah Ali. Lamunan Alya tersadar mendengar suara Revan memanggil.

"Kita semua pulang ya.. Rilly sendiri kan dir rumah sakit... Ayo.. Sekarang Ali dan Prilly sudah berdampingan.. Kita doa kan saja mereka.. Agar mereka di persatukan di sana. " Ucap Revan.

"Alfin pulang ya Ma... Nanti Alfin dan Dwi akan rajin-rajin kesini.. Jenguk Mama dan Papa.. "

"Dwi sama kak Alfin akan selalu mendoakan Mama dan Papa disini.. Selamat jalan Ma.. " Ucap Dwi mencium Papan nama Prilly.

"Dan Papa semoga bisa bertemu dengan Mama ya. " Ucapnya beralih ke makam Ali yang ada disebelah Prilly lalu di ciumnya nisan Ali.

Mereka semua pergi meninggalkan dua sejoli yang sudah pergi dengan tenang. Ali dan Ptilly dua pasangan yang sangat serasi kini mereka telah pergi di ke abadian.

Suatu jodoh dan pasangan dari lahir ketemu jodohnya dan mati itu ditentukan oleh Allah. Selama di dunia kita mengenal Cinta sejati, Cinta sejati menyatakan pada setiap pernikahan sehingga dua insan menjadi Suami Istri sampai maut memisahkan mereka. Tapi jika mereka memelihara Cinta yang diberikan oleh Allah sehingga terjadi demikian apapun terjadi mautpun tidak bisa memisahkan mereka.. Berarti itu bukan Cinta sejati lagi.. Itu namanya Cinta Ilahi.

Bj. Habibie



Intinya.. Cinta sejati yang bertahan hingga maut memisahkan merupakan Cinta Ilahi..




Aku akan tetap setia mendampingi kamu.. Kamulah Cinta Dalam Hidupku.. Kaulah Cintaku.. Kekasih hati yang selalu ada di hidupku.

Aprilya Sativa Wijaya.

Dan aku akan tetap mencintai kamu sampai raga ini sudah tidak bernyawa.. Kaulah Cinta Dalam Hidupku.. Kau tak pernah jauh selalu ada didalam hatiku.. Dan kaulah kekasih hatiku.

Ali Frans Wijaya.

END















Yeyyyyyy habisssss Happy ending😋😎👏👏 selesai juga nihh cerita.. Jangan pada mewek yee😆😆.

Cinta Dalam HidupKu (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang