~ 24 ~

1.4K 109 27
                                    



A_a_a_Li... " Ucapnya gugup.

"Kamu liat apa sihhh... " Ucap Pria itu menoleh kebelakang dan dengan bersamaan dirinya tersungkur akiibat pukulan Ali.

"Brengsek.. " Umpat Ali emosi kali ini Ali sangat marah.

"Riyan... " Teriak Prilly membekap mulutnya.

Ya pria yang bersama Prilly adalah Riyan masa lalunya. Semua pengunjung Restoran menatap ke arah mereka.

"Apa-apaan ini. " Ucap Riyan tak terima dan bangkit menatap Ali tajam.

Ali kembali memukul Riyan dibagian bibirnya.

"Ali stop... Cukup. " Teriak Prilly menghentikan pertengkaran ini.

Riyan kembali tersungkur dengan pelipisnya berdarah akibat pukulan Ali yang cukup kuat.

Ali menoleh manatap tajam Prilly.

"Kamu bela dia?? Iyaa?? Hahh?. " Ucap Ali yang tak bisa menahan emosinya. Padahal nafasnya sudah tak beraturan.

"Bu_bu_kan gitu maksud aku... Kamu gak seharusnya main pukul ajaa... Kita selesaikan baik-baik ya.. "

"Apa yang ha_."

Bak

Buk

Dua pukulan mendarat di perut dan tanpa di sengaja Riyan memukul bagian dada Ali yang membuat Ali meringis kesakitan.

"Lo apaaansih Yan..".Teriak Prilly dan membantu Ali berdiri.

Ali langsung menepis tangan Prilly.

"Aku gak perlu dibantu orang yang berbohong dan pengkhinat seperti kamu. " Ujarnya ketus dan berusaha bangkit.

Prilly menangis mendengar ucapan Ali.. Menggelengkan kepalanya. "Enggak Li.. Enggak.. Aku gak berkhianat.. Kamu percaya sama aku ya hikss hikss. "

"Percaya?? Kamu bilang percaya?? Cukup percaya apa aku sama kamu hahh.. Sekarang kepercayaan itu udah hancur berkeping keping... Dan kamu yang telah menghancurkannya. " Sentak Ali memandang Prilly dengan pandangan marah, sedih dan terluka.

"Sekarang... Terserah kamu...kamu ingin bersama Pria ini yang jauh lebih sempurna dari pada aku yang berpenyakitan dan hanya menyusahkan kamu aja.... Mungkin sebentar lagi aku akan MATI meninggalkan semuanya.. Dan kamu akan bebas Prill bebas.. " Ucap Ali melemah dan meneteskan air matanya.

Prillly hanya menangis dan menangis yang bisa dia lakukan. Dan berbagai penyesalan yang dia rasakan.

"Enggak li.. Enggak.. Aku sayang dan cinta sma kamu... Please jangan bicara seperti itu.. Hikss hikss. " Berusaha menggapai Ali yang sudah lemas dan tentu dapat penolakan dari Ali.

"Terserah kamu sekarang... Aku gak perduli.. Kalau kamu mau pergi atau pisah sama aku... Aku akan turuti kalau itu buat kamu bahagia. " Ucap Ali pelan.. Keringat dingin bercucuran dikeningnya dan baju kerjanya pun sudah mulai basah. Ali mengambil Handphone nya dan menelfon Dwi untuk datang membawa dirinya pergi dari sini.

"Halo sayang... Kamu ke restoran ya.. Please.. Jemput Papa ya... Papa udah gak kuat. " Ucap Ali ditelfon dengan tangan yang gemetaran.

"Halo Pa... Papa kenapa?? Papa gpp kan.. Papa tunggu disiti yaa.. Dwi kesana sekarang. " Balas Dwi panik.

"Cepat.. " Ucapnya melemah berpegangan dengan meja dan menutup telfonnya.

Prilly melihat keadaan Ali yang melemah segera membantu Ali.

"Jangan mendekat...! " Teriaknya pada Prilly.

"Please Hon... Jangan gini.. Hikss hikss.. Aku minta maaf... Aku akan jelasi semuanya ya... Sekarang kita kerumah sakit ya..? " Bujuk Prilly dengan tangisnya.

Cinta Dalam HidupKu (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang