"Kok sepi ya... Anak-anak pada kemana sihh. " Ucap Ali yang sudah memasuki rumahnya bersama Prilly yang setia mendorong kursi roda nya.
"Aku juga gak tau Hon.. Mungkin mereka lagi pada sibuk ngurusi sekolahnya. " Balas Prilly.
Suara terompet berbunyi berasal dari atas tangga. Dan sebuah pamvlet nama 'welcome to Home Papa'.
"Yeyyyy surprise.... " Teriak Dwi yang turun dari tangga diikuti Alfin serta tiga orang yang satu nya usianya lebih satu tahun dari Dwi. Dan dua lagi usianya hampir setengah baya.
"Kalian??... Ini beneran?. " Ucap Ali kaget atas kejutannya.
"Papa... Selamat datang lagi dirumah. " Ujar Dwi menghampiri Ali dan memeluknya.
"Makasih sayang.. " Balas Ali memeluk Dwi. Matanya masih fokus menatap tiga orang tersebut yang menatapnya dengan senyuman.
"Haii... Apa kabar adek gue. " Ujar Alya berjalan menghampiri Ali.
"Kak... " Ucap Ali berkaca.
"Iyaa.. Gue pulang.. Setelah gue dapat kabar adek kesayangan gue lagi sakit... Gue langsung terbang ke sini. " Ujar Alya yang sudah berdiri dihadapan Ali.
Ali perlahan melepaskan pelukan Alya dan dirinya berdiri secara perlahan dari kursi rodanya yang dibantu Prilly serta Dwi.
Ali menatap Alya dengan senyum haru sekaligus bahagia "Ali kangen sama kak Alya... " Ucapnya memeluk Alya.
"Kakak juga kangen sama Ali... Kangen banget... Jangan sakit² lagi ya.. Kakk aja yang lebih tua dari kamu sehat-sehat aja.. Masa kamu yang jauh lebih muda dari kakak sakit sihh. " Membalas pelukan Ali mengelus punggung Ali.
"Kenapa gak bilang mau datang?... Ini kejutan yang sangat woww.. Aku bahagia. " Ucap Ali merenggangkan pelukannya.
"Kalau bilang-bilang bukan kejutan lagi dong Pa." Celetuk Dwi yang berdiri di belakang Ali bersama Prilly.
"Ini kejutan dari kamu?. " Beralih menatap Prilly.
"Bukan Hon.. Dari Anak-anak kamu.. Mereka yang merencanakan semuanya.. Aku hanya cukup diam dan mengikuti rencana mereka. "
Ali menatap Dwi dan berjalan menghampirinya lalu memeluknya. "Makasih sayang... Papa bahagia.. Papa suka kejutannya. " Mengecup kening Dwi dengan sayang.
"Sama-sama Pa... Dwi bahagia jika Papa bahagia sama kejutannya... Tapiii yang paling berpengaruh disini adalah Kak Alfin.. Dia yang memberitahukan Tante Alya untuk kesini. " Melihat Alfin yang berdiri dekat Revan.
Ali yang mendengar tuturan Dwi langsung beralih menatap Alfin yang berdiri dengan senyumanya. Dengan Perlahan Ali berjalan mendekati Alfin masih terus menatap Putra nya itu.
"Hon... Duduk di kursi roda. " Tegur Prilly yang melihat Ali berjalan menghampiri Alfin.
"Biarkan saja Prill... Ali gpp.. Biarkan Ayah dan Anak menyelesaikan masalahnya. " Cegah Alya ketika Prilly ingin menarik Ali.
"Tapi kak---. "
"Udah gpp.. Liat aja.. Kakk tau gimana Adek kakk itu. " Ujar Alya memeluk Prilly dari samping.
"Haiii ounty.. Hehehe" Sapa Intan anak Alya.
"Ya ampun ini intan kak??... Udah sebesar ini ya kamu.. Sini peluk Ounty. " Ucap Prilly merentangkan tangannya.
"Ouuwwhh ounty... Intan kangen banget banget banget sumpah. " Memeluk Prilly erat.
Prilly terkekeh.. "Ounty juga kangen pakek banget sama kamu. " Menyambut pelukan Intan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam HidupKu (END)✔
RomansaTetaplah bersamaku apapun yang terjadi. Suka duka sudah kita lewati bersama..kenapa dulu aku merasa yakin menerima kamu dihidupku? Karena kamu memang pantas dapatkan seluruh cintaku. ~Ali Frans Wijaya~ Aku sadar aku tidaklah sempurna untukmu dan Ka...