Kini mereka semua telah sampai di tempat pemakaman umum. Prilly yang duduk disebelah Ali sepanjang jalan tiada hentinya mengoceh mengajak Ali berbicara. Alfin yang menemani Prilly sangat sedih dengan keadaan Prilly yang seperti orang kehilangan akalnya.
Pintu ambulance terbuka dengan Reno, Revan, Dave yang memandang Prilly dengan masih terus berbicara mengelus keranda Ali.
"Ma.. Turun yukk.. Kita udah sampai. " Ucap Alfin lembut.
"Udah sampai ya... Ydh turun.. Bawa Papa kamu dia nyenyak sekali tidurnya. " Ucap Prilly.
Mereka memalingkan wajah berusaha menahan air mata.
"Heii ayo... Kok pada diam.. Bawa Ali. " Ucap Prilly yang sudah turun.
Alfin, Revan, Reno dan Dave segera membawa Ali keluar dari Ambulance.
Ketika mereka mulai membawa Ali.. Prilly menghentikan langkahnya.
"Lohh kita kok ke kuburan sihh?? Kenapa ke sini?? Ali gak suka.. Nanti dia takut.. Pulang aja ahh jangan disini. " Ucap Prilly menarik baju Alfin.
"Ma.. Ini tempat Papa sekarang... Rumah Papa disini. "
"Kamu gak lagi bercanda kan Alfin.. Rumah Papa kamu ya di Bekasi.. Bukan disini.. Disini tempat orang yang udah meninggal.. Jangan aneh2 kamu ya. " Balas Prilly.
Alfin segera pindah posisi dengan Arif yang menggantikan Alfin menggotong keranda Ali.
"Ma.. Papa udah meninggal.. Mama harus ikhlas ya.. Jangan gini.. " Ucap Alfin merangkul Prilly dan mulai membawa Prilly berjalan mengikuti mereka membawa Ali mendekati makamnya.
Proses pemakaman sudah dimulai dan sekadang saat nya Ali di masukan ke tempat istirahatnya terakhir. Prilly yang diam dengan tatapan kosong melihat dengan jelas mereka membawa Ali kedalam kuburannya. Prilly tersadar dan akhirnya memberontak untuk ikut memasuki kuburan Ali. Untungnya Reno segera menghentikan Prilly untuk meloncat kedalam.
"Alfin!! Apa yang kamu lakukan!! Kamu mau ngubur Papa kamu hahh iyaa!! Hentikan Alfin. " Teriak Prilly berusaha melepaskan pelukan Reno.
"Istihgfar Prill.. Istghfar... Kasian Ali. " Ucap Reno memeluk erat Prilly.
"Alfin mau ngubur Ali kak.. Kasian Ali dia nanti disana gelap.. Dia kesepian disitu... Prilly mau ikut Ali aja.. Prilly mau nemani dia kak... Ali hiksss hiksss. " Ucapnya pilu dengan derasnya air mata dirinya terduduk di tanah menggapai gapai Ali.
"Aku mau ikut Ali... Jangan pergi.. Aku gak mau sendiri.. Aku ikut hiksss hiksss... Kamu ninggali aku karena kamu marahkan.. Aku mohon maafin aku hiksss hikss.. Kembalilahh.. Hikss hikss. "
"Hussstttt tenang Prill tenang... " Ucap Fina ikut menenagkan Prilly.
Dwi sesegukan melihat Papa nya dimasuki ke dalam kuburan. Dirinya memeluk erat Alya serta Intan yang berada disampingnya.
"Papa.. Papa Tan.. " Ucap Dwi pelan memeluk erat Alya.
Alya pun sama hal nya dengan Dwi yang menangis melihat proses pemakan Ali adiknya.
"Iya Tente tau.. Kamu harus ikhlas ya.. Lihat.. Mama kanu lebih terpukul atas kepergian Papa kamu. " Balas Alya dengan suara seraknya.
"Papa pergi karena nya Tante... Hikss hikss. " Ucap Dwi tanpa menoleh ke Prilly.
"Husstt kamu gk boleh bicara seperti itu... Mama kamu gak salah.. Ini udah takdir... Tante memang sempat kecewa.. Tapi semua ini udah terjadi.. Kamu udah berjanji kan sama Papa kamu.. Jangan benci Mama kamu.. " Balas Alya.
![](https://img.wattpad.com/cover/202520772-288-k25516.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam HidupKu (END)✔
RomanceTetaplah bersamaku apapun yang terjadi. Suka duka sudah kita lewati bersama..kenapa dulu aku merasa yakin menerima kamu dihidupku? Karena kamu memang pantas dapatkan seluruh cintaku. ~Ali Frans Wijaya~ Aku sadar aku tidaklah sempurna untukmu dan Ka...