24. ALENTARGA '23

31 3 0
                                    

Tak akan ku ragu lagi. Kan ku jaga sampai ke ujung nadi. Takkan kusia siakan lagi, buat hidupku lebih berarti

-Nyaman, Andmesh-

*****

Alenta tersenyum puas. Setelah bermain di turangga rangga, Ia sudah mencoba beberapa wahana lainnya. Mulai dari istana boneka, rumah miring, gajah bledug, poci poci dan masih banyak lagi.

Tiba tiba langkah Alenta terhenti. Layaknya seorang anak kecil, Alenta berlari menuju sebuah kedai yang menjajakan es krim. Arga yang melihat gadisnya itu, hanya menggelengkan kepalanya.

"Mau rasa apa?" tanya Arga.

"Mau yang rasa vanila, toppingnya saus coklat plus kacang almond yang banyak." pinta Alenta antusias.

Arga mengangguk. Ia memesankan es krim untuk Alenta dan dirinya. Pelayan kedai itu pun membuatkan pesanan mereka. Setelah itu, memberikan es krim tersebut dan menerima beberapa lembar uang dari Arga.

Es krim pesanannya sudah ada di tangan Alenta. Gadis itu langsung menyantapnya dengan antusias tanpa peduli dengan mulutnya yang belepotan akibat es krimnya itu. Arga yang gemas pun berinisiatif untuk membersihkannya.

"Mau coba punyaku nggak? Enak loh." tanya Alenta lalu menyodorkan es krimnya.

Tanpa menjawab pertanyaan Alenta, Arga langsung mencicipi es krim tersebut. Terbesit sebuah keisengan di pikiran Alenta, ia sengaja menyuapi Arga dengan belepotan.

"Oh gitu. Oke oke." kini Arga berbalik membalas perlakuan Alenta. Ia sengaja menyodorkan es krimnya tepat ke hidung Alenta.

Alenta yang tak terima pun menyodorkan kembali es krimnya ke wajah Arga. Namun, kali ini lebih banyak dari sebelumnya.

Arga terdiam.

Segera saja Alenta lari dari tempat itu. Tak hanya diam saja, Arga pun mengejar Alenta. Alhasil mereka pun kejar kejaran layaknya anak kecil tanpa peduli orang orang yang menatapnya.

"Hosh." Alenta berhenti. Ia mengatur nafasnya yang tersenggal. Tak lama kemudian Arga pun menyusul Alenta, merengkuh tubuh Alenta erat dan tak ingin melepasnya.

"Udah, ah, Ga. Capek tau. Ampun deh ampun." ujar Alenta. Ia membuka sling bag-nya lalu mengambil beberapa lembar tisu yang tadi Arga belikan untuknya. Setelah itu, ia berinisiatif untuk membersihkan mulut Arga yang belepotan karna ulahnya.

Begitu pula dengan Arga, ia mengambil beberapa lembar tisu di tangan Alenta lalu membersihkan mulut Alenta yang belepotan. Tak hanya itu saja, ia melepas topi Alenta, merapikan rambutnya lalu memaikakannya lagi di kepala Alenta.

"Biar nggak kepanasan, kalau kepanasan nanti kutunya loncat ke saya." ucap Arga mengejek.

Tak terima, Alenta memukul dada Arga yang menurut Arga sama sekali tak sakit. "Apaan banget sih. Mana ada kutunya." Arga terkekeh.

"Maaf mbak ganggu, boleh minta tolong fotoin, nggak?" ujar seorang cewek yang meminta tolong.

"Boleh, tapi nanti gantian ya mbak." ucap Alenta.

"Iya." ucap cewek itu. Alenta pun memberikan tisu bekas tadi ke Arga lalu menerima sodoran kamera dari cewek itu.

Langsung saja Arga membuang tisu bekas itu ke tempat sampah yang ada di dekatnya lalu kembali menuju ke tempat Alenta berada.

Laki laki itu tersenyum ketika melihat Alenta memotret dengan semangat sambil sesekali mengarahkan beberapa gaya seakan akan ia adalah fotografer profesional.

ALENTARGA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang