Masih banyak yang lebih baik tapi yang menyakiti yang memenangkan hati
*****
Waktu menunjukkan pukul 09.00 pagi. Alenta hendak bersiap siap. Ia membuka lemarinya lebar lebar, mengeluarkan semua isi lemarinya. Berusaha menentukan baju mana yang akan ia gunakan untuk kencan bersama Arga.
Alenta bingung harus memakai baju yang seperti apa, semua koleksi bajunya berserakan dimana mana. Disaat seperti ini entah mengapa Alenta merasa seperti tidak punya baju sama sekali.
Alenta hanya akan pergi menonton bioskop bersama Arga, tapi entah kenapa jadi sesulit ini hanya untuk menentukan pakaian. "Duh, pake baju apa ya?"
"Apa yang ini? tapi yang ini norak"
"Apa ini? ih apaan sih udah nggak zaman ini mah"
"Apa yang ini ya? eh nggak nggak, baju ini kan bikin aku gendut."
"Ahhh, terus yang mana dong, kesel deh!?!"
Alenta pun menghempaskan dirinya diatas kasur bersama baju baju yang ia lempar sembarangan. Sudah dua jam lebih Alenta memilih baju. Namun, tidak ada yang cocok sejauh ini.
Tidak ingin menyerah, Alenta kembali bangkit dan mencoba untuk memadupadankan koleksi bajunya. Namun, aktivitasnya terhenti saat tiba tiba ada seseorang yang membuka pintu kamar Alenta dari luar.
Alenta langsung menuju ke pintu, berusaha untuk menahannya.
Tapi terlambat. Tenaga yang dimiliki seseorang tersebut lebih kuat daripada Alenta.
Ryo menghampiri Alenta, ia duduk diatas kasur bersebelahan dengan Alenta. Matanya menyusuri seluruh penjuru kamar Alenta.
"Kakak mau pergi sama cowok?" Tanya Ryo, yang tentu saja membuat Alenta kaget. Matanya membulat, ia terkejut darimana Ryo tahu bahwa ia akan pergi berkencan dengan Arga.
Alenta pun memberikan kode dengan telunjuk jari didepan bibir, "ssttt, jangan bilang siapa siapa ya, please."
Ryo mengangguk polos.
"Tapi kok lo tahu kakak mau pergi sama cowok?" tanya Alenta antusias.
Ryo mengendikkan bahunya, "Asal nebak aja."
"Oh, kalau gitu bantuin kakak dong. Bagus yang mana? yang kanan atau yang kiri?" tanya Alenta dengan menyodorkan baju di kanan dan kirinya.
Raut wajah Ryo tampak serius, pandangan matanya bergantian memperhatikan baju yang ada di tangan kanan dan kiri kakaknya itu.
"Dua duanya bagus sih. Tapi percuma."
"Percuma kenapa?"
"Percuma kalo kakak yang pake, jatuhnya kayak baju gembel."
"Kurang ajar." Kesal dengan perkataan adiknya, Alenta pun memukul adiknya habis habisan.
"Aduh kak aduh sakit, ampun." ujar Ryo meminta ampun.
"Ya mangkanya jangan kurang ajar, orang kakak cantik badai begini di bilang kek gembel."
Ryo terkekeh dengan kelakuan kakaknya. "Pake baju terserah kak, yang penting sopan dan rapi."
"Pake itu aja kak, terus pake sepatu kets putih." ujar Ryo sambil menunjuk kaos bergaris navy-cream serta celana jeans berwarna baby blue.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.