-Awali dengan Bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah-
💐💐
"Saat ikrar ijab qabul itu di sebutkan, maka terikatlah janji suci dua insan manusia dalam ikatan halal."
Indahnursf~💐💐
"Saya nikahkan engkau dengan putri saya Afifah Asyaqila binti Ali Akbar dengan mas kawin seperangkat alat solat dan seratus gram emas di bayar tunai."
"Saya terima nikahnya Afifah Asyaqila binti Ali Akbar dengan mas kawin seperangkat alat solat dan emas seratus gram di bayar tunai."
"Bagaimana para saksi?" tanya penghulu meyakinkan.
"Sah," jawab semuanya kompak.
"Barakallahu laka wa baaroka 'alaika wa jama'a bainakumma fii khoirin." Doa semua jamaah yang hadir.
"Alhamdulillah," ucap lelaki yang kini perasaannya sudah lega. Lega sekali, karena saat ini statusnya telah halal dengan perempuan yang beberapa bulan lalu membuatnya jatuh cinta.
Namun, disisi lain dia juga harus lebih kuat mulai detik ini, karena tanggung jawab wanita yang disebutnya tadi akan beralih kepadanya. Dosa-dosa yang di perbuat wanita itu akan ikut melibatkannya sekarang, jika dia tidak menegur hal buruk yang dilakukan wanita bernama lengkap Afifah Asyaqila, yang kerap kali di sapa Asya itu.
"Ayo, Sya." Nania mengiringi langkah Asya. Nania adalah kakak Asya. Nania sudah menikah dan memiliki satu anak yang berusia dua tahun.
Asya menggenggam tangan Nania kuat, dia gugup, takut, bahkan hatinya tak karuan lagi. Di satu sisi dia bahagia karena sudah menikah, disisi lain dia bersedih, karena Asya tidak bisa menepati janjinya dengan seseorang di masa lalu.
Lelaki itu mencium pucuk kepala Asya saat wanitanya telah mencium punggung tangannya. Perasaan keduanya tak menentu, mereka menikah karena lamaran Zaid yang datang beberapa bulan lalu. Zaid adalah rekan kerja Nania, mereka bekerja sebagai dosen di Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, tepatnya di fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Zaid berusia dua puluh lima tahun, dia telah menyelesaikan pendidikan S-2 tepat satu minggu sebelum dia menjadi seorang dosen. Lelaki penyandang lulusan terbaik itu tidak membuatnya susah untuk mencari pekerjaan, bahkan kampus yang dulu tempatnya menimba ilmu pun menginginkannya untuk mengajar di sana.
Setelah Zaid mendoakan Asya, keduanya berfoto dengan memegang buku nikah dan saling memasangkan cincin pernikahan.
Senyum bahagia tergambar jelas dari wajah keduanya, terlihat sangat bahagia, padahal dalam hati Asya sedikit jengkel jika mengingat yang menjadi suaminya adalah orang yang susah senyum, sedangkan dia orang yang hobi tertawa.
Asya melirik lelaki bertubuh tinggi yang ada di sampingnya itu, dulu, lelaki itulah yang memarahinya di dalam ruangan karena Asya berhasil tidur di saat mata kuliah Zaid belum selesai, bahkan baru saja dimulai. Asya ingat semuanya. Ya, Zaid lelaki ketus dengan segala aturan yang menurut Asya sangat banyak untuk di patuhi melebihi aturan seorang ibu.
Zaid tahu istrinya saat ini meliriknya, Zaid tersenyum sekilas ke arah Asya yang sudah tertangkap karena memperhatikan Zaid. Asya salah tingkah atas perlakuan Zaid, sebisa mungkin dia menetralkan kembali detak jantungnya dan mengatur ekspresi wajahnya agar tidak seperti udang rebus.
Tanpa Asya sadari, ada dua mata yang sedang mengintainya. Menatapnya dengan sengit, bahkan tatapan itu terlihat kilatan kemarahan. Ada jutaan dendam yang sulit diartikan dengan kata-kata, kepalan tangan sudah terbentuk dengan seimbang dan setelah itu dia berlalu meninggalkan tempat yang sedang ramai ikut menyaksikan kebahagiaan dua insan manusia yang saat ini sudah resmi menjadi kekasih halal.
💐💐
TBC
-Utamakan Salat dan Membaca Al-Quran Dalam Segala Hal-
💐💐
Alhamdulillah, akhirnya bisa menulis cerita baru. Doakan Nday bisa terus menulis dan menuliskan yang terbaik dan bermanfaat untuk kita semua.
Jika tulisan ini menurut kalian baik dan layak untuk dilanjutkan, mohon likes dan komentar positif sebanyak mungkin, karena itu akan membantu Nday semangat menulis.
Jazakumullah khair.
Salam Sayang,
Indahnursf 💗💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Penghujung Doa Cinta {Terbit}
SpiritualKehidupan rumah tangga dalam balutan kebahagiaan adalah idaman semua orang. Namun, apakah semua orang mampu menjalani ujian dalam rumah tangga? Seperti Zaid dan Asya yang kini rumah tangga mereka di goyangkan dengan ujian, yaitu, kehilangan. Apa yan...