Kebenaran~

3.1K 301 24
                                    

-Awali dengan Bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah-

💐💐

"Tugasmu hanya menyampaikan kebaikan dengan cara baik, diterima atau tidaknya itu kembali ke individunya. Urusan hidayah itu Allah yang atur, syiarkan, sampaikan, lalu doakan."
Indahnursf~

💐💐

'Cewek Manja Pejuang Halal'

Putri: Gengss, kumpul kuy.

Putri: Gue kangen kita lengkap.

Gina: Ayok, di rumah loh aja Put.

Putri: Rumah gue selalu terbuka untuk kalian.

Tria: Gue ngalur.

Gina: Asya mana? Ga pernah nongol lagi nih marmut.

Putri: Lagi melayani pangeran wkwk.

Tria: @AsyaqilaA jangan ga ikut ya.

Tria: Ayo kumpul. Sombong banget yang udah nikah. Lupa sama teman.

Gina: Iya nih, merem mulu di rumah. Mentang juga udah mau sidang.

Putri: Lupain dulu urusan yang lain, kita kumpul dulu. Maeenn.

Setelah membaca pesan di grup itu Asya menggigit bibir bawahnya, bingung harus membalas apa. Memang beberapa bulan ini Asya sudah tidak seintens dulu dengan teman-temannya, bukan karena Asya sombong melainkan Asya sudah memiliki tugas dan kewajiban yang lebih penting dari pada sekadar kumpul-kumpul dengan teman.

Hari ini Asya memang libur, sama seperti beberapa hari kemarin. Besok jadwal Asya sidang, diantara ketiga temannya hanya Asya yang sudah berhasil lolos skripsi dan bisa sidang. Sementara ketiga temannya yang lain masih berkutat di bab dua dan tiga.

"Kamu kenapa, Sayang?" Suara Zaid menyadarkan Asya dari kegalauannya.

Seulas senyum Asya tunjukkan, "Hm, Asya hari ini boleh ke kampus, Mas?" tanya Asya ragu.

Kedua alis Zaid bertautan, Zaid memikirkan sesuatu, "Oh ada perlu ya untuk sidang besok?" tanya Zaid memastikan.

Asya langsung menggeleng, "Bukan, Asya mau ketemu teman-teman Asya. Mereka bilang Asya sombong," ucap Asya jujur.

Zaid tersenyum menatap Asya, "Ya sudah, kamu temuin mereka ya dan jelasin kalau kamu enggak sombong melainkan memang sibuk. Gapapa, kalau mereka teman baik kamu mereka pasti paham dan mengerti kamu, Sya." tutur Zaid.

Asya mengangguk, namum ada sesuatu yang masih mengganjal di hatinya, "Mas, bagaimana jika nanti mereka ga percaya malah benci sama Asya? Asya takut,..." ucap Asya lirih.

"Katakan saja yang sebenarnya, Sya. Urusan mereka percaya atau tidak itu kembali pada pribadi mereka gimana. Kalau mereka orang baik, tidak akan suuzon."

💐💐

Asya menelan salivanya saat kedua mata Asya bertemu dengan sosok orang yang sudah bertahun-tahun tidak Asya temui. Melihatnya, mampu menghadirkan potongan-potongan masa lalu yang sudah Asya lupakan. Sebisa mungkin Asya bersikap normal, dia melangkahkan kakinya untuk sampai ke tujuan, namun tangan kiri Asya di cekal saat Asya melintasi sosok lelaki bertubuh kekar itu.

Awalnya Asya ingin menemui temannya di kontrakan Putri, karena ketiga teman Asya sudah lebih dulu ke sana, tetapi sebelum ke sana Asya memutuskan untuk ke minimarket dulu membeli beberapa makanan ringan untuk temannya. Namun Asya terkejut saat kakinya melangkah untuk ke minimarket malah bertemu seseorang yang tidak ingin Asya lihat lagi di dunia ini.

Di Penghujung Doa Cinta {Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang