-Awali dengan Bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah-
💐💐
"Gagal bukanlah akhir dari segalanya. Selama masih diberikam Allah kesempatan untuk hidup, maka gunakan untuk terus berjuang dan mencoba. Gagal adalah kerikil yang akan selalu kita temui."
Indahnursf~💐💐
Sepanjang perjalanan Asya sangat menikmati suasana. Berbeda dengan saat pergi kemarin, Asya memilih tidur saat setengah perjalanan. Suasana malam memang menyejukkan dengan pemandangan yang indah. Tangan Asya tak lepas dari pinggang Zaid. Menyandarkan kepalanya di bahu kekar lelaki itu membuat Asya benar-benar nyaman.
"Mas, nanti janji ya kalau Asya udah lahiran Mas mau ajak Asya sama anak kita ke sini lagi. Asya masih gagal move on dari pemandangan alam di sini," pinta Asya. Zaid mengangguk. Seperti janjinya semalam, dia akan mengajak istri dan anaknya jalan-jalan saat Asya sudah melahirkan dan saat waktu libur panjang agar perjalanan mereka tidak sesingkat hari ini.
"Mas, jadi kamu sudah bulat akan menjual sawah itu? Maksud Asya, tanahnya," ucap Asya meralat perkataannya.
Zaid mengangguk, "Insya Allah keputusan saya sudah bulat, Sya. Kamu setuju kan?" Zaid memastikan.
Asya mengangguk. Sebenarnya apa pun keputusan Zaid Asya akan setuju. Toh, Asya tahu Zaid tidak akan mengambil keputusan tanpa memikirkan kedepannya dahulu. Asya percaya itu, Zaid memilih yang terbaik.
"Syukurlah kalau kamu setuju. Rencana saya uangnya nanti mau saya tabungkan dan secukupnya saya akan membeli mobil agar kamu saat pergi sama saya tidak kena panas dan hujan," jelas Zaid.
Asya langsung mengangkat kepalanya yang semula menyandar, "Asya tidak setuju!" Tegas Asya.
"Kenapa, Sya?" tanya Zaid heran.
"Asya enggak mau mobil, Mas," ucap Asya.
Kedua alis Zaid bertaut, dia bingung. Jangan bilang jika istrinya sedang bawaan mengidam. Tidak lucu kan jika Asya meminta di belikan helikopter pribadi seperti cerita anak Sultan? Dari mana Zaid akan memuntahkan sebuah helikopter pribadi jika benar Asya akan meminta itu padanya.
Mengingat saat ini sedang viral mengenai anak Sultan. Zaid khawatir istrinya ikutan terkontaminasi dengan kehidupan Sultan yang sangat jungkir balik dengan kehidupan mereka yang sederhana.
"Terus? Helikopter?" tanya Zaid ambigu.
"Uangnya mau Asya bikin pesantren atau enggak Masjid. Kan lebih di butuhkan dari pada mobil," ucap Asya.
Zaid ternganga mendengar ucapan Asya. "Serius?" Zaid masih ambigu.
Asya mengacak rambut Zaid gemas, "Masa Asya bohong, Mas," jeda beberapa detik, "Asya serius. Bukankah Mas Zaid yang selalu bilang ke Asya kalau akhirat itu harus selalu di utamain. Kehidupan dunia kan cuma sebentar, jadi Asya mau menabung banyak hal untuk urusan akhirat. Setiap apa-apa yang pernah Mas Zaid jelaskan pada Asya, tidak hanya Asya dengar saja, tetapi Asya serap dan Asya terapkan juga satu persatu. Sulit, memang. Tapi Asya belajar untuk bisa menjadi bagian dari hamba-hamba Allah yang taat," lanjutnya.
Mata Zaid berkaca-kaca. Rasanya dia benar-benar terharu sekaligus bangga. Semuanya bercampur aduk. Benarkah ini permintaan Asya? Allah telah menjaga hati istrinya dari kecintaan pada dunia.
"Mas Zaid pernah bilang sama Asya, kehidupan dunia itu kesenangan bagi mereka yang berbuat dosa, dan ujian bagi mereka yang beriman. Asya memang tidak tahu kadar keimanan Asya dan Mas Zaid sebatas mana, tetapi Asya tidak mau menjadi manusia yang lalai. Bukankah Mas Zaid juga yang meminta Asya untuk selalu membantu Mas Zaid mengarungi bahtera rumah tangga ini dengan balutan keimanan? Asya akan lakukan, Asya ingin rumah tangga kita selalu di ridhoi Allah. Asya tidak pernah malu dan mengeluh atas kesederhanaan ini. Jujur, Asya memang sempat memimpikan hidup dalam kemewahan, semuanya serba ada dan tidak kesusahan, namun Asya kembali berpikir saat Mas Zaid menjelaskan semuanya sama Asya.... Sejatinya semua ujian. Miskin ujian, kaya ujian, sehat ujian, sakit ujian, bahagia ujian, bersedih pun ujian. Intinya hidup ini tak lepas dari ujian. Bukankah jika kita kaya maka hisab kita pun semakin berat karena semua kekayaan kita juga akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah?" jelas Asya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Penghujung Doa Cinta {Terbit}
EspiritualKehidupan rumah tangga dalam balutan kebahagiaan adalah idaman semua orang. Namun, apakah semua orang mampu menjalani ujian dalam rumah tangga? Seperti Zaid dan Asya yang kini rumah tangga mereka di goyangkan dengan ujian, yaitu, kehilangan. Apa yan...