Kisah tentang Taat~

2.6K 256 377
                                    

-Awali dengan Bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah-

💐💐

"Kebahagiaan itu tidak hanya di dapat saat kamu memiliki pendidikan tinggi, harta melimpah, dan serba ada. Kebahagiaan itu sejatinya dapat di rasakan saat kamu bersyukur atas apa yang kamu miliki dan kamu memberikan yang terbaik untuk hidupmu."
Indahnursf~

💐💐

Ada sebuah kisah sahabat Rasulullah Shalallahu'Allaihi Wasallam bernama  Abu Dujanah radhiallahu 'anhu, sahabat Nabi dari kabilah Khazraj. Kisah ini bermula saat salat Subuh, setiap salat Subuh sahabat nabi bernama Abu Dujanah pasti lebih dulu meninggalkan Masjid, tidak ikut berdoa bersama nabi.

Hingga suatu hari nabi ingin menanyakan hal ini pada Abu Dujanah, karena setiap hari setelah selesai salat Subuh Abu Dujanah sudah tidak ada lagi di dalam Masjid. Padahal beliau sosok yang sangat taat pada Allah.

"Wahai Abu Dujanah, kenapa engkau selalu terburu-buru? Apakah kamu tidak memilki permintaan kepada Allah sehingga lebih dulu pulang? Duduklah dulu bersama kami, kita berdoa dan berzikir bersama," ajak Rasulullah kala itu.

Namun Abu Dujanah menolak seraya berkata, "Maafkan saya Ya Rasulullah, saya sedang ada uzur (halangan) sehingga saya harus segera pulang," jawabnya.

Lantas nabi bertanya lagi, "Apa uzurmu itu?"

"Ya Rasulullah, saya hanya seorang hamba Allah yang miskin. Anak-anak saya sering kelaparan. Setiap hari pohon kurma di sebelah rumah saya menjuntai tinggi hingga dahannya memasuki pekarangan rumah kami, kalau di tiup angin akan berjatuhan buah-buahnya di pekarangan rumah, karena saya tidak mau anak-anak saya memakannya karena itu bukan milik kami jadi saya dan istri saya harus memungutnya sebelum anak-anak kami terbangun dan menyerahkan buah kurma yang jatuh itu kepada pemiliknya yaitu tetangga sebelah kami seorang lelaki. Waktu itu saya pernah telat pulang, dan saat saya pulang anak-anak saya sudah memakan buah kurma yang jatuh di pekarangan rumah kami, saya terkejut melihat semua itu lantas saya langsung memasukkan tangan saya ke dalam mulut anak saya dan menyuruhnya untuk memuntahkan buah kurma itu. Itu bukan hak kami, itu bukan punya kami, berarti haram untuk kami memakannya, ya Rasulullah. Saya takut hal itu terjadi lagi Ya Rasulullah, karena jika anak-anak saya sudah terbangun dan melihat buah kurma itu maka mereka akan langsung memakannya karena kelaparan." Jelas Abu Dujanah.

Abu Dujanah pernah berkata kepada anak-anaknya saat anak-anaknya menangis, 'Hingga nyawamu lepas pun, aku tidak akan rela untuk meninggalkan makanan haram di dalam perutmu. Seluruh yang haram dalam perutmu akan aku kembalikan bersama buah kurma yang lainnya kepada yang berhak.'

Saat itu juga Rasulullah menangis mendengar penjelasan Abu Dujanah. Betapa taatnya Abu Dujanah terhadap perintah-perintah Allah.

Akhirnya nabi Muhammad mencari tahu siapa pemilik pohon kurma itu, dan ternyata pemiliknya adalah seorang laki-laki munafik. Saat tahu informasi itu, nabi Muhammad langsung menemui lelaki itu untuk membeli pohon kurma itu untuk keluarga Abu Dujanah.

"Bisakah kamu menjual pohon kurma itu? Dan aku akan membelinya dengan sepuluh kali lipat dari harga pohon kurma itu sendiri pohonnya terbuat dari batu zamrud berwarna biru. Disirami dengan emas merah, tangkainya dari mutiara putih. Di situ tersedia bidadari yang cantik jelita sesuai dengan hitungan buah kurma yang ada," ucap Rasulullah.

Lelaki munafik itu menjawab, "Saya tidak akan pernah menjual dagangan saya dengan harga yang jatuh tempo. Saya tidak akan menjual apa lun terkecuali dengan harga yang kontan," titahnya.

Tiba-tiba Abu Bakar As-Shiddiq Radhiyallahu Anhu datang. Lantas berkata, "Ya sudah, aku beli dengan sepuluh kali lipat dari tumbuhan kurma milik Pak Fulan yang varietasnya tidak ada di kota ini (lebih bagus jenisnya)."

Di Penghujung Doa Cinta {Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang