Sebaik-baiknya Perhiasan~

3.4K 327 25
                                    

-Awali dengan Bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah-

💐💐

"Di dunia ini banyak sekali bentuk perhiasan, namun tidak ada yang bisa menandingi kecantikan perhiasan ini, perhiasan yang selalu tunduk akan aturan Rabb-nya, dan dialah wanita muslimah."
Indahnursf~

💐💐

Jika disuruh memilih, antara hidup dengan kemewahan atau kesederhanaan, maka aku akan memilih lebih baik hidup sederhana namun selalu bersyukur dari pada hidup berlebihan tetapi melupakan siapa yang memberi semuanya.

Jika disuruh memilih, menjadi kaya raya di dunia atau menjadi kaya raya di akhirat. Maka aku akan memilih menjadi kaya raya di akhirat.

Aku memang bukan hamba yang ahli ibadah, bukan wanita yang di janjikan surga oleh Rabb-nya. Tetapi, aku adalah wanita akhir zaman yang selalu berusaha untuk meraih dan mendapatkan surga itu.

Aku tidak sehebat Rabbiatul Adawiyyah, ulama sufi yang kecintaannya kepada Rabb-nya mampu membuatnya benar-benar gila akan kehidupan akhirat. Mahabbah cintanya hanya ia labuhkan pada Rabb Pemilik Semesta Alam ini.

Jika aku membaca kisah-kisah wanita muslimah yang sudah di janjikan oleh Rabb-ku surga, maka aku akan menangis. Alangkah mulianya mereka, alangkah bahagianya mereka, alangkah beruntungnya mereka.

Aku tahu, masa laluku buruk. Aku pernah pacaran, aku pernah zina mata, zina hati, zina pikiran, semua zina-zina itu sudah aku lakukan terkecuali zina tubuh. Allah. Aku benar-benar menyesal.

Aku pernah meninggalkan salat tanpa rasa bersalah, aku pernah bermalas-malasan dengan urusan akhirat tetapi sangat gencar dan nomor satu dengan urusan dunia. Aku pernah menganggap mempelajari agama itu bukan hal yang penting, tetapi mempelajari yang lain selalu aku prioritaskan. Aku pernah sangat menggilai urusan dunia, namun urusan akhirat selalu di tunda-tunda. Aku pernah menganggap mereka yang taat agama sebagai orang yang sok suci, dan aku membanggakan gaya pakaianku yang terbuka. Aku pernah menganggap mereka terlalu banyak aturan, dan aku membanggakan diriku yang terbatas ini dengan kesombongan.

Allahu Akbar.

Allahu Rabbi.

Masyaa Allah.

Buruk sekali diriku ini. Sangat buruk.

"Menghapus masa lalu bukanlah tugasku. Pergi dari masa lalu pun bukanlah kemampuanku. Tetapi, menata masa depan adalah pilihanku." Afifah Asyaqila.

Bolpoin itu terjatuh saat tangan lemas perempuan yang sedari tadi menangis semakin terisak kuat. Bayangan demi bayangan masa lalu seakan kaset yang terus berputar menampilkan semuanya dengan jelas.

Dia adalah Asya. Setelah kemarin memutuskan untuk berdakwah lewat tulisan, Asya semakin giat membaca buku-buku Islam untuk menemaninya di rumah. Dan saat ini Asya sedang menuliskan sesuatu di buku diary yang dia beli beberapa hari lalu. Asya sudah tidak ada kegiatan lagi selain sidang yang akan di hadapinya lusa nanti. Zaid sudah mengatakan pada Asya, tidak usah takut saat sidang nanti, lakukan saja yang terbaik dan hasil akan mengikuti. Lagian sidang itu bukan hal yang harus ditakuti. Sidang di dunia bukan apa-apanya dibandingkan dengan sidang saat di akhirat kelak.

Asya menutup wajahnya. Sudah berapa banyak dosa yang dia lakukan selama ini? Apakah surga pantas untuk dia dapatkan? Sedang Asya tahu semua keburukannya sangat banyak.

Drrrttttt

Pesan masuk dari ponsel Asya menyadarikannya bahwa sudah ada tiga panggilan tidak terjawab. Dengan lesu Asya meraih benda pipih itu. Asya sudah jarang memegang benda itu terkecualu jika dia mau menghubungi suaminya atau ingin searching sesuatu.

Di Penghujung Doa Cinta {Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang